SANTA MARIA IMAKULATA

Dipublikasikan tanggal 03 December 2016

SANTA MARIA IMAKULATA

Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa

Pada tanggal 8 Desember 1854 Paus Pius IX mengumumkan dogma “Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa” dalam konstitusi Ineffabilis Deus. Bapak Suci menyatakan bahwa “sejak saat pertama ia dikandung, oleh rahmat Allah dan berkat jasa Yesus Kristus Penyelamat umat manusia,  ia dibebaskan dari semua noda dosa asal.” Karena rahmat Allah pula, Bunda Maria bebas dari setiap dosa pribadi selama hidupnya. Dogma ini merupakan dogma ketiga Gereja tentang Santa Perawan Maria.

Peristiwa ini tidak tersurat secara eksplisit dalam Kitab Suci. Namun, ayat Kitab Suci pertama yang menjanjikan penebusan juga melibatkan Bunda Penebus. Dalam kitab Kejadian, setelah manusia pertama jatuh ke dalam dosa, Allah bersabda, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.“ (Kej 3:15). Hal ini sering disebut sebagai Pra Injil. Malaikat Gabriel menyapa Bunda Maria, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau ...” (Luk 1:28). Dalam bahasa Yunani sapaan ini berbunyi “chaire kecharitomene”. Kata “kecharitomene” hanya muncul satu kali di seluruh Perjanjian Baru dan merupakan bentuk partisip pasif dari kata kerja “charitoo” yang artinya mengarunai rahmat. Dengan demikian gelar “kecharitomene” yang merupakan gelar untuk Bunda Maria menegaskan bahwa dia adalah manusia yang telah ditransformasi dalam rahmat.

St. Ireneus menyatakan bahwa “dengan taat Maria menyebabkan keselamatan bagi dirinya maupun bagi segenap umat manusia. Ikatan yang disebabkan oleh ketidaktaatan Hawa telah diuraikan karena ketaatan Maria; apa yang diikat oleh perawan Hawa karena ia tidak percaya, telah dilepaskan oleh Perawan Maria karena imannya.” Maka, Bunda Maria sering diberi gelar “Hawa Baru”. Bapa-bapa Gereja Timur memberi gelar panhagia (suci sempurna) kepada Bunda Maria. Mereka memujinya sebagai yang “bersih dari segala noda dosa, seolah-olah dibentuk oleh Roh Kudus dan dijadikan makhluk baru.”

Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa dirayakan pada tanggal 8 Desember.