MISA HARI ORANG SAKIT SEDUNIA XXV PAROKI SUNTER

Dipublikasikan tanggal 13 February 2017

MISA HARI ORANG SAKIT SEDUNIA XXV PAROKI SUNTER

Pada tanggal 11 Februari 2017, bertempat di Gereja Santo Lukas, Paroki Sunter, diadakan Misa Hari Orang Sakit Sedunia sebagai bentuk perayaan Hari Orang Sakit Sedunia XXV dengan tema “ Terpesona dengan Karya Allah Yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku”. Misa ini di hadiri oleh umat Gereja  Santo Lukas yang membawa keluarga mereka yang sedang sakit.

Misa di mulai pukul 08.15 yang di pimpin oleh Romo Robert Zon Piter Sihotang,OFMConv diiringi oleh paduan suara kelompok Lansia Gereja Santo. Dalam misa ini gereja mengingatkan umat untuk berdoa secara khusyuk dan tulus bagi mereka yang sedang sakit. Gereja juga mengundang semua umat beriman untuk merefleksikan sakit dan penderitaan manusia serta memberikan penghargaan dan berdoa bagi semua orang yang bekerja dalam bidang kesehatan.

Romo Robert dalam homilinya menceritakan segala mukjizat-mukjizat yang Tuhan Yesus lakukan seperti menyembuhkan seorang putri dari seorang ibu kebangsaan Yunani yang terserang kuasa iblis, menyembuhkan seorang yang bisu dan tuli. Romo juga mengatakan kita pasti selalu memohon dan berdoa bahkan melakukan ziarah dan novena tetapi Tuhan tidak kunjung memberikan kesembuhan bagi yang sakit hingga akhirnya putus asa. Doa yang belum dikabulkan dikarenakan kita tidak memiliki iman dan kurang percaya, kita juga tidak meminta secara tulus dan sungguh-sungguh bahkan kita meminta hal yang bisa merugikan kita atau tujuannya tidak baik. Di akhir homilinya Romo juga berpesan agar tahun depan umat lebih banyak hadir pada misa hari orang sakit dan kita tidak pernah lupa akan panggilan hidup kita agar segala permohonan bagi kesembuhan kita senantiasa Tuhan kabulkan. Dalam misa ini di berikan sakramen pengurapan orang sakit bagi mereka yang merasakan sakit.

Semoga mereka yang memperoleh sakramen pengurapan orang sakit, di berikan kesembuhan dan senantiasa semangat dalam menghadapi sakitnya tanpa berputus asa dan meninggalkan imannya kepada Tuhan.