BULAN MARIA

Dipublikasikan tanggal 05 May 2017

BULAN MARIA

Mengapa Dipilih Bulan Mei?

Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan Mei. Menurut tradisi Gereja, bulan Mei dan bulan Oktober dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria. Bulan Mei disebut sebagai bulan Maria, sedangkan bulan Oktober disebut sebagai bulan Rosario.

Tradisi ini bermula di Yunani dan Romawi kuno. Di Yunani kuno bulan Mei didedikasikan untuk Artemis, dewi kesuburan. Hal yang sama terjadi di Romawi kuno, di mana bulan tersebut dipersembahkan untuk Flora, dewi tumbuh-tumbuhan. Pada zaman itu dirayakan pesta ludi florae atau festival floralia, suatu festival permainan yang berlangsung selama enam hari, pada akhir bulan April sambil meminta pertolongan kepada dewi Flora.

Ludi Florae atau Floralia 

Selama abad pertengahan tradisi-tradisi sejenis mulai bermunculan, semuanya dipusatkan untuk menyambut kedatangan musim semi. Pada masa ini (sebelum abad XII), lahir tradisi Tricesimum atau devosi tiga puluh hari kepada Bunda Maria. Tricesimum dimulai pada tanggal 15 Agustus dan berakhir pada tanggal 14 September, serta masih dipraktikkan di beberapa daerah.

Pemikiran untuk mendedikasikan satu bulan secara khusus kepada Bunda Maria dimulai pada zaman Barok (abad XVII). Meskipun tidak selalu jatuh pada bulan Mei, bulan istimewa ini menghadirkan 30 kegiatan rohani harian untuk menghormati Bunda Allah. Pada saat itulah bulan Mei dan bulan Maria digabungkan, sehingga seluruh hari dalam bulan Mei diisi dengan devosi khusus. Tradisi ini semakin berkembang, terutama pada abad XIX dan bertahan sampai hari ini.

Bentuk-bentuk penghormatan kepada Bunda Maria selama bulan Mei tentu saja berbeda sesuai dengan kebiasaan umat beriman. Pada umumnya, umat berdoa Rosario setiap hari di depan altar khusus dengan patung atau gambar Bunda Maria. Di beberapa daerah dipraktikkan juga tradisi memahkotai patung Bunda Maria, yang di Amerika Latin dikenal sebagai Coronación de Mayo (Pemahkotaan Bulan Mei). Kerap mahkota tersebut dibuat dari bunga-bunga yang cantik, sebagai lambang keelokan hati dan kebajikan Bunda Maria, sekaligus mengingatkan umat agar selalu meneladani keutamaannya.

Coronación de Mayo

Dengan demikian, penghormatan terhadap Bunda Maria merupakan hasil perkembangan dalam Gereja, sejak abad XVII hingga abad XIX. Pada tanggal 1 Mei 1965 Paus Paulus VI dengan ensiklik Mense Maio (Bulan Mei) menegaskan kembali tradisi kesalehan ini. Beliau menyatakan bahwa penghormatan kepada Bunda Maria pada bulan Mei merupakan “kebiasaan yang amat bernilai”. Maka, umat beriman perlu memberikan tempat khusus kepada Bunda Maria, terutama karena Bunda Maria adalah bunda kita semua. Dia selalu memperhatikan kita dan berdoa untuk kita semua.