DAMAI SEJAHTERA BAGIMU!

Dipublikasikan tanggal 16 May 2017

DAMAI SEJAHTERA BAGIMU!

Bukan Damai Sejahtera Duniawi

Sekembalinya di rumah selesai melaksanakan ibadat malam Sabat dan sebelum menyantap hidangan Sabat, keluarga-keluarga Yahudi menyanyikan lagu-lagu pujian (zemirot) di sekeliling meja makan. Salah satu lagu yang paling terkenal berjudul “shalom aleichem” yang berarti “damai sejahtera bagi kamu”. Lagu ini terdiri dari tiga bait, yang masing-masing dinyanyikan tiga kali. Lagu ini pada dasarnya merupakan pujian kepada Mesias, utusan dari Allah, yang mereka nanti-nantikan.

Anak-anak Yahudi Menyanyikan "Shalom Aleichem" Sebelum Bersantap Sabat

Dalam bacaan Injil hari ini (Yoh 14:27-31) Yesus mengucapkan salam yang sama kepada para murid-Nya. Salam yang sama juga disampaikan oleh Yesus yang bangkit (Yoh 20:19, 21, 26). Memang kata “shalom” diucapkan oleh orang-orang Yahudi ketika mereka saling berjumpa dan ketika mereka saling berpisah. Di bab 14 nampaknya Yesus menyampaikan salam perpisahan kepada murid-murid-Nya. Di awal bab 14 Yesus menyampaikan rencana-Nya untuk pergi ke rumah Bapa-Nya. Hal ini menimbulkan keresahan di dalam hati para murid. Maka Yesus pun menambahkan, “Jangan gelisah dan gentar hatimu.” (Yoh 14:27)

Kata “shalom” sangat umum diucapkan oleh orang-orang Yahudi dan Kristen. Umat Muslim pun memiliki salam yang sama “Assalamu Alaikum”, karena bahasa Arab memang serumpun dengan bahasa Ibrani. Mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “damai” berarti aman, tenteram, tenang, rukun, tidak ada kerusuhan, tidak ada perang, dan keadaan tidak bermusuhan. Dalam bacaan Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa damai sejahtera yang Dia berikan kepada kita tidak sama seperti yang diberikan oleh dunia kepada kita. Rupanya ada damai sejahtera dunia dan damai sejahtera Kristus, dan dua hal ini sangatlah berbeda.

Dunia menawarkan damai sejahtera berupa harta melimpah, kedudukan tinggi, atau kesuksesan dalam hidup. Tawaran ini tentu sangat menarik sehingga setiap orang berupaya keras untuk menggapainya. Banyak pengikut Kristus yang terjerat di dalamnya. Damai sejahtera duniawi mungkin dapat memberikan manusia kelegaan sesaat, namun setelah itu manusia mulai merasakan kehampaan hidup.

Tidak ada damai sejahtera sejati selain damai sejahtera di dalam Yesus Kristus. Damai sejahtera ini dibangun dalam keintiman bersama Tuhan, sehingga kasih-Nya selalu mengalir memenuhi hati manusia. Damai sejahtera ini hanya dapat diperoleh apabila manusia berupaya untuk semakin mengasihi Allah dan sesama. Allah menginginkan agar umat-Nya terus-menerus hidup dalam damai sejahtera-Nya, sehingga damai sejahtera seharusnya menjadi corak hidup kekristenan. Kata “shalom aleichem” seyogyanya bukan hanya ucapan di bibir saja, melainkan mengalir dari hati yang paling dalam.

Mungkin ungkapan “damai sejahtera bagimu” adalah ungkapan yang paling dibutuhkan oleh bangsa Indonesia sekarang ini. Damai sejahtera tidak diukur dengan keberhasilan manusia mengumpulkan harta duniawi, melainkan hidup seturut kehendak Allah. Harta duniawi habis dimakan rayap dan ngengat, tetapi damai sejahtera Allah adalah abadi. 

Saling Menyampaikan Berkat Damai Sejahtera Mulai dari Usia Dini