SANTO VALENTINUS

Dipublikasikan tanggal 13 February 2018

SANTO VALENTINUS

Mengapa Pestanya Tidak Dirayakan di Gereja?

Hari Rabu, 14 Februari 2018, merupakan "Hari Kasih Sayang" atau yang lebih dikenal dengan “Valentine”. Hari ini dirujuk kepada Santo Valentinus yang merupakan “pelindung” dari orang-orang yang sedang jatuh cinta. Siapakah Santo Valentinus? Beliau adalah seorang dokter berkebangsaan Romawi yang bertobat dan menjadi seorang pastor. Sang pastor menjadi sangat terkenal pada zaman pemerintahan Kaisar Claudius II, yang membuat keputusan untuk melarang perayaan pernikahan di kalangan orang-orang muda. Menurut kaisar tersebut, pemuda lajang yang belum berkeluarga adalah prajurit yang lebih tangguh, karena tidak memiliki tanggungan.

Santo Valentinus menganggap bahwa dekrit ini tidak adil dan beliau menantang pemimpinnya dengan cara menikahkan secara diam-diam orang-orang muda yang saling mencintai. Peristiwa ini dilaporkan kepada sang kaisar dan Santo Valentinus dipanggil untuk menghadap kepadanya di istana. Meskipun pada awalnya Kaisar Claudius II menunjukkan ketertarikannya dengan segala penjelasan Santo Valentinus, namun karena hasutan seorang prajurit dan gubernur Roma, Calpurnio, akhirnya Santo Valentinus dihukum pancung.

Sebelum menjalankan hukuman pancung, Kaisar Claudius II memerintahkan agar Santo Valentinus dipenjarakan. Seorang petugas sipir penjara Asterius ingin mengolok-olok Santo Valentinus dengan memintanya untuk mencelikkan mata anak perempuannya, Julia, yang buta sejak lahir. Di luar dugaan, Santo Valentinus menerima permohonan tersebut dan menyembuhkan kebutaan mata anak itu. Peristiwa itu mendorong Asterius dan seluruh keluarganya untuk memeluk agama Kristen. Meskipun berhasil melakukan mukjizat, Santo Valentinus tetap harus menjalani hukuman pancung dan beliau dieksekusi pada tanggal 14 Februari 270. Julia, yang merasa sangat berhutang budi pada Santo Valentinus, menanam beberapa tangkai bunga mawar di dekat makam sang orang kudus. Tidak heran, sampai sekarang bunga mawar menjadi simbol cinta kasih dan persahabatan yang abadi.

Adalah Paus Gelasius I yang menetapkan tanggal 14 Februari 494 sebagai hari resmi Valentine yang pertama dan pesta ini dimasukkan ke dalam kalender liturgi serta dirayakan di dalam Gereja Katolik selama 15 abad. Namun, pada tahun 1969 di bawah kepemimpinan Paus Paulus VI dan setelah Konsili Vatikan II, pesta Santo Valentinus dihapuskan dari kalender liturgi Gereja.

Hari "Valentine" Tidak Merupakan Peringatan di Gereja Katolik

Menurut Ensiklopedia Katolik, orang kudus yang pestanya jatuh pada tanggal 14 Februari selain Santo Valentinus yang disebutkan di atas, masih ada dua orang lagi:

  • Seorang uskup dari kota Interamna, yang sekarang dinamakan Terni di Italia. Sisa-sisa tubuhnya diabadikan di basilika kota itu dan pestanya dirayakan setiap tanggal 14 Februari.
  • Seorang uskup yang juga bernama Valentinus dari Recia yang hidup di abad V dan dimakamkan di Mais dekat Merano, daerah Tirol Italia.

Hari Valentine telah menanamkan akarnya di segala komunitas masyarakat. Pada abad XX hari raya ini telah berubah menjadi peluang bisnis yang luar biasa. Sebagai contoh, orang-orang Amerika Serikat menghabiskan dana lebih dari 18.900 juta dolar untuk merayakan hari ini, sebuah data yang diperoleh dari Federasi Perdagangan Nasional Amerika Serikat. Namun, dari sisi liturgi hari ini merupakan satu-satunya hari yang memakai nama orang kudus tanpa peringatan di Gereja.  

Orang Amerika Menghabiskan Lebih dari 18.900 Juta Dolar untuk Perayaan Hari "Valentine"