DUA POTONG KAIN YANG DITINGGALKAN OLEH YESUS

Dipublikasikan tanggal 03 April 2018

DUA POTONG KAIN YANG DITINGGALKAN OLEH YESUS

Kain Kafan dan Kain Peluh

Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. (Yoh 20:6-7)

Mayat Yesus dibungkus dengan dua potong kain, yakni kain kafan yang membungkus tubuhnya dan kain peluh yang membungkus kepalanya. Sampai saat ini banyak umat Kristen menghormati Kain Kafan Turin (Italia) dan Kain Peluh Oviedo (Spanyol) dan meyakini bahwa kedua potong kain itu adalah kain kafan dan kain peluh yang dipakai oleh Yesus pada saat pemakaman-Nya.

Kain Kafan Turin berukuran panjang 14 kaki 3 inci (4,34 meter) dan lebar 3 kaki 7 inci (1,09 meter). Kain kafan ini tampaknya membungkus seorang laki-laki yang menderita luka-luka penyaliban dengan karakteristik yang amat mirip dengan catatan dalam Kitab Suci tentang peristiwa penyaliban Yesus dari Nazaret. Kain Kafan Turin disimpan di Katedral Santo Yohanes Pembaptis di kota Turin, Italia.

Sedangkan Kain Peluh (Sudarium) Oviedo adalah sepotong kain yang bernoda darah, berukuran 84 x 53 cm, dan disimpan di Cámara Santa  Katedral San Salvador, Oviedo, Spanyol. Ruang kapel penyimpanannya sengaja dibangun oleh Raja Alfonso II dari Asturias pada tahun 840. Arca Santa ("tabut suci") untuk penyimpanan Sudarium dan relik lain berupa peti relik yang dihias dengan seni Romanesque pada bagian logam depan. Sudarium ini dipamerkan kepada umum tiga kali setahun:  hari Jumat Agung, hari Pesta Salib Suci setiap tanggal 14 September, dan oktafnya setiap tanggal 21 September.

Sekelompok peneliti dari Universitas Katolik Murcia Spanyol melakukan penelitian terhadap Kain Peluh Oviedo dan menemukan serbuk sari dari sejenis tanaman yang dinamakan Helicrysum sp. Serbuk sari dari tanaman yang sama juga ditemukan pada Kain Kafan Turin. Para peneliti yakin bahwa serbuk sari ini bukanlah ditambahkan di kemudian hari, karena ditemukan menyatu dengn darah, sehingga dapat dipastikan bahwa serbuk sari itu hadir pada saat yang bersamaan dengan darah yang terdapat dalam relikui tersebut. Helicrysum telah digunakan selama ribuan tahun sebagai bahan pembuat kosmetik di Timur Tengah. Selain itu, tanaman itu juga digunakan dalam pemakaman orang Yahudi selama abad pertama.

Banyak noda pada Kain Peluh Oviedo cocok dengan bagian kepala Kain Kafan  Turin. Meskipun kain kafan itu pernah diperiksa dengan radiokarbon pada tahun 1988 dan dianggap berasal dari abad ke-14, studi lebih lanjut pada tahun 2005 menunjukkan bahwa bagian kain kafan yang diperiksa pada tahun 1988 berasal dari potongan kain yang dijahitkan pada abad pertengahan. Banyak orang percaya bahwa kedua kain ini pernah membungkus orang yang sama.

Pada tahun 1998 dilakukan pemeriksaan darah pada kedua kain tersebut. Dibuktikan bahwa noda darah pada keduanya mempunyai jenis darah yang sama, yaitu AB. Jenis darah ini umum di kalangan orang-orang Timur Tengah, tetapi jarang dijumpai di antara orang-orang Eropa pada abad pertengahan.

Banyak ahli mempertanyakan bagaimana formasi gambar manusia yang disalibkan dapat terbentuk pada Kain Kafan Turin? Bagaimana gambar manusia bisa terbentuk di atas Kain Kafan Turin sedangkan tidak ditemukan sedikit pun bahan kimia atau pewarna? Satu-satunya penjelasan yang memungkinkan untuk terbentuknya gambar pada Kain Kafan ini adalah akibat sebuah ledakan radiasi ultraviolet yang dipancarkan dari setiap titik dari tubuh di dalam Kain Kafan. Apakah ledakan ini merupakan indikasi peristiwa kebangkitan Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Injil? Jika benar demikian halnya, Kain Kafan Turin adalah sangat mungkin merupakan Kain Kafan Yesus dari Nazaret dengan bukti-bukti yang menunjukkan kebangkitan-Nya di dalam tubuh yang bercahaya.