Hari ke-2 Live-in Bina Iman Remaja Santo Lukas

Dipublikasikan tanggal 03 July 2019

Hari ke-2 Live-in Bina Iman Remaja St Lukas

Part 2

Hari ini kegiatan utama kami adalah beraktivitas bersama orangtua asuh. Yuuuk kita menikmati celotehan anak-anak kita.

Reynard dan Willam tinggal bersama keluarga Pak Kardi. Tugas pagi hari adalah memberi vitamin dan makan untuk 9 ekor sapi perah. Setelah itu kami diberi minum susu sapi yang murni dengan kopi tubruk, ditemani makanan yang sederhana tapi rasanya sangat enak. Di waktu senggang, kami bisa bermain dengan 5 anjing yang jinak dan baik. Oh ya kami bersama teman stasi kami bekerja bakti membersihkan Kapel di stasi kami. Kami sangat senang karena dapat mengalami hidup yang sederhana. Kami pun belajar untuk mensyukuri apapun yang kita dapatkan dalam hidup kami.

Tidak jauh dari rumah Rey dan Will, ada keluarga Bapak Warno yang menjadi orangtua asuh bagi Elsa dan An an. Kami bertugas menggumpulkan telur di pertenakan ayam yang jumlahnya 5720 ekor. Walaupun baunya tidak sedap, kami tetap mencoba untuk menikmatinya. Hal yang seru adalah ladang luas dan indah. Rasanya adem, airnya pun super dingin. Senang rasanya bisa berada di sini. Kami bersyukur untuk makanan yang sederhana dan keluarga asuh yang sudah begitu baik kepada kami. Yang pasti kami belajar untuk bersikap sopan.

Di rumah Bapak Slamet, Kak Keishya dan Luna mengikuti kegiatan berkebun dan beternak. Luna merupakan peserta termuda, baru berusia 9 tahun. Yuk kita ikuti keseruannya. Di belakang rumahku  terdapat kandang sapi. Di sekitar rumah rupanya ada 1 anjing besar yang berkeliaran bersama dengan ketujuh anaknya yang masih kecil-kecil. Aku senang sekali memberi makan kepada mereka. Ohya, di dekat rumahku terdapat ladang perkebunan yang sangat luas yang ditumbuhi oleh banyak tanaman yang biasa digunakan sebagai obat-obatan. Aku senang sekali bisa tinggal bersama ibu bapak yang sangat baik dan perhatian. Aku menikmati bermain bersama teman-teman yang lain juga. Yang pasti aku belajar untuk bersyukur atas apapun situasi dan kondisi yang ada.

Suster Vero dan Kak Maureen yang menempati rumah keluarga Bu Karsini. Tantangan pertama adalah mandi dengan "air es". Setiap kali menyiramkan air ke badan yang muncul adalah delagapan. Brrr... Segeeerrr. Suster Vero kemudian menyiapkan makan pagi nasi goreng yang enak, menurut Maureen lho. Sesudah  sarapan, giliran Maureen unjuk kebolehannya dengan memasak ca wortel, bunga kol dan buncis untuk makan siang. Profisiat Chef Maureen. Kegiatan selanjutnya adalah kerja bakti membersihkan Kapel.  Mengelap. Menyapu. Mengepel. Tidak terlalu luas sih Kapel itu. Namun lumayan berat untuk yang tidak biasa. Tantangan kami adalah "tidak lari' dari kerja bakti dan bersikap rendah hati melakukan pekerjaan yang kalau di rumah adalah porsi asisten rumah tangga. Tanpa banyak kata para pendamping BIR memberi contoh dan mengarahkan pekerjaan hingga bisa selesai sampai tuntas. Profisiat adik adik BIR. Kita sudah mengambil bagian dalam pelayanan, sebagai bentuk kesaksian kita sebagai anak-anak misioner. Anak-anak pembawa terang. Selamat berjuang dalam melayani Tuhan. Soli Deo Gloria. Serviam.