NADA TE TURBE, NADA TE ESPANTE

Dipublikasikan tanggal 15 October 2019

NADA TE TURBE, NADA TE ESPANTE

Santa Theresia dari Avila

Nada te turbe

Nada te espante

Quien a Dios tiene

Nada le falta

Nada te turbe

Nada te espante

Sólo Dios basta

Bagi umat yang sering mengikuti Doa dengan Nyanyian dari Taizé tentu tidak asing dengan lagu yang berjudul “Nada Te Turbe” atau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “Janganlah Cemas”. Teks lagu tersebut apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berbunyi,

Tidak ada yang mengganggumu

Tidak ada yang membuatmu takut

Siapa yang memiliki Tuhan

Tidak akan kekurangan apa pun

Tidak ada yang mengganggumu

Tidak ada yang membuatmu takut

Hanya Tuhan saja cukup

Kata-kata ini merupakan ucapan dari Santa Theresia dari Avila, yang merupakan Doktor Gereja wanita pertama dan pendiri tarekat Karmelit Tanpa Kasut. Santa Theresia lahir di Avila Spanyol pada tanggal 28 Maret 1515. Pada usia 18 tahun beliau memasuki biara Karmelit dan pada usia 45 tahun memulai misi pembaharuan dalam menanggapi rahmat istimewa yang diterimanya dari Tuhan. Bersama dengan Santo Yohanes dari Salib, beliau memperkenalkan reformasi Karmelit. Sayang sekali, segenap upayanya tidak dipahami oleh banyak orang, sehingga dia dikejar-kejar bahkan dituduh sebagai penganut aliran sesat oleh Inkuisisi. Kemudian, dia mendirikan biara baru yang memilih hidup yang lebih sederhana.

Santa Theresia beberapa kali mengalami ekstase dan mengalami peristiwa-peristiwa mistik. Namun dia tetap merupakan tokoh yang realis dan mampu berdialog dengan banyak orang dan memberikan nasihat pada anggota gereja pada masanya. Maka, ada yang memberi komentar seperti ini, “Theresia tanpa rahmat Allah adalah seorang wanita miskin, dengan rahmat Allah dia menjadi sebuah kekuatan, dengan rahmat Allah dan banyak harta dia menjadi sebuah potensi”.

Santa Theresia dari Avila dikanonisasi pada tahun 1622 dan dikenal sebagai Doktor Gereja oleh Santo Paulus VI pada tahun 1970. Dia mencatat dalam otobiografinya “El Libro de la Vida” (Kitab Kehidupan) bahwa tidak ada yang bisa melebihi air suci untuk mengusir roh-roh jahat dan mencegah mereka kembali.

Dalam otobiografinya Santa Theresia mencatat bahwa suatu kali dia berada dalam ruang doa dan sesosok roh jahat menampakkan diri kepadanya. Sosok roh jahat itu sangat mengerikan, terutama mulutnya. Dalam ketakutan Santa Theresia mencoba mengusir roh jahat tersebut dengan tanda salib. Roh jahat itu pun pergi, namun segera kembali. Hal itu terjadi berkali-kali sampai Santa Theresia ingat bahwa di dekatnya terdapat air suci. Dengan air suci itu akhirnya dia berhasil mengusir roh jahat tersebut dan roh jahat itu tidak pernah kembali lagi.

Pada kesempatan lain, roh jahat menyiksa Santa Teresia dengan sakit yang luar biasa, sehingga orang kudus ini hampir tidak bisa bertahan lagi. Orang-orang di sampingnya pun tidak berdaya untuk menolongnya. Kemudian, dia meminta air suci dan akhirnya berhasil mengusir roh jahat tersebut.

Santa Theresia dari Avila, Doktor Gereja Wanita Pertama