PEREMPUAN ITU BERNAMA MARIA MAGDALENA

Dipublikasikan tanggal 22 July 2020

PEREMPUAN ITU BERNAMA MARIA MAGDALENA

Pesta Santa Maria Magdalena 22 Juli 2020

Tidak dapat disangkal lagi, Maria Magdalena adalah salah satu dari tokoh-tokoh wanita yang paling terkenal di dalam Perjanjian Baru. Namanya dipopulerkan dalam puluhan buku, film, dan bahkan opera Jesus Christ Superstar. Amat disayangkan, bahwa penampilan Maria Magdalena dalam kisah-kisah populer tersebut kerap disalahartikan, karena dia sering dianggap sebagai “perempuan pendosa (pelacur) yang bertobat”.

Di dalam Injil dikisahkan beberapa wanita yang bernama Maria: Maria, ibu Yesus; Maria dari Betania, saudara Marta dan Lazarus, yang juga pernah mengurapi kaki Yesus (Yoh 12:1-8); Maria ibu Yakobus dan Yoses (Luk 24:10); dan Maria istri Klopas (Yoh 19:25). Demikian pula Injil menyebutkan dua perempuan pendosa: yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi (Luk 7:36-50) dan perempuan yang berzinah yang diampuni oleh Yesus (Yoh 8:1-11).

Apakah Injil pernah menyebutkan bahwa Maria Magdalena adalah pelacur? Jawabannya, sama sekali tidak. Kata "Magdalena" berasal dari “Magdala” (מגדלא), sebuah kota kuno di tepi Danau Galilea, kurang lebih 5 km di sebelah utara kota Tiberias. Kata ini pula berasal dari akar kata “migdal” (מגדל) yang berarti “menara”. Dalam budaya patriarkal seorang wanita jarang sekali dikaitkan dengan kota kelahirannya, kecuali kalau dia adalah seseorang yang berpengaruh di tengah komunitasnya. Nama Maria Magdalena sendiri sudah menyiratkan kepribadiannya yang luar biasa. 

Tokoh Maria Magdalena pertama kali disinggung dalam Injil Lukas (Luk 8:1-3). Dia disebut pernah disembuhkan Yesus dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit (bukan dosa seksual). Bersama dengan wanita-wanita lain (Yohana, Susana dll) Maria Magdalena “melayani rombongan Yesus dengan kekayaan mereka” (Luk 8:3). Jadi, Maria Magdalena merupakan salah satu donatur besar dalam karya pelayanan Yesus dan murid-murid-Nya. Kisah perkenalan dengan tokoh Maria Magdalena ini memang ditempatkan setelah kisah Yesus diurapi oleh perempuan berdosa (Luk 7:36-50). Maka, tidak heran banyak orang mengaitkan perempuan berdosa itu dengan Maria Magdalena, padahal kenyataannya bukan. 

Maria Magdalena Dibebaskan dari Tujuh Roh Jahat (Luk 8:2)

Hari ini tanggal 22 Juli Gereja merayakan pesta Santa Maria Magdalena. Bacaan pertama misa hari ini diambil dari kitab Kidung Agung (Kid 3:1-4) yang mengisahkan kerinduan seorang wanita yang mencari kekasihnya, yang menghilang entah ke mana. Dalam pencariannya sang wanita bertemu dengan peronda-peronda kota. Kisah ini berakhir manis di mana sang wanita akhirnya berhasil menemukan jantung hatinya. 

Bacaan Injil hari ini diambil dari Injil Yohanes bab 20 yang mengisahkan tentang kebangkitan Yesus. Setelah Petrus dan murid yang dikasihi Yesus meninggalkan kubur Yesus yang kosong, Maria tetap berdiri di dekat kubur itu sambil menangis. Dua orang malaikat menampakkan diri kepadanya dan menanyakan mengapa ia menangis. Kemudian, Yesus menampakkan diri kepadanya, tetapi Maria Magdalena mengira bahwa Yesus adalah penunggu taman. Baru setelah Yesus memanggil namanya, Maria menyadari bahwa orang yang sedang berbicara dengannya adalah Yesus yang bangkit. Dalam sukacita yang bergelora, Maria Magdalena hendak memegang  Yesus. Tetapi, Yesus menolaknya. Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu" (Yoh 20:17). Yesus memberi perutusan kepada Maria untuk menjadi rasul kepada para rasul. Maka, Maria Magdalena diberi gelar "apostola apostolarum" (rasul para rasul).

Satu hal yang aneh terdapat dalam ayat Yoh 20:17. Mengapa Yesus melarang Maria memegang-Nya? Padahal, delapan hari kemudian Yesus menantang Tomas untuk mencucukkan jarinya ke dalam lambung-Nya (Yoh 20:27). Perlu dicatat bahwa dalam Injil Yohanes kebangkitan, kenaikan Yesus ke surga dan turunnya Roh Kudus ke atas para rasul terjadi pada satu hari, yaitu pada hari Paskah atau hari kebangkitan Yesus. Ketika menampakkan diri kepada Maria Magdalena, Yesus belum naik ke surga, maka Dia berkata, “… sebab Aku belum pergi kepada Bapa …”. Lain halnya dengan kisah penampakan-Nya kepada Tomas, karena Yesus sudah mengutus Roh-nya kepada para murid (Yoh 20:22). 

Tinggal satu pertanyaan lagi belum terjawab. Apa yang dilakukan oleh Yesus di surga setelah Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa? Surat kepada orang Ibrani memberikan jawabannya. Ibr 8:1-13 menjelaskan bahwa Yesus menjadi Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa di surga. Sebagai Imam Besar, Dia perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan, yaitu perjanjian kedua atau perjanjian baru, yang ditandai dengan darah-Nya yang ditumpahkan bagi manusia. Sebelum seorang Imam Besar mempersembahkan kurban, tentu saja Sang Imam Besar harus menjaga kekudusan seperti diuraikan dalam kitab Imamat (Im 21:1-24). “Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala kurban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus” (Im 21:6).

Yesus Imam Besar Perjanjian Baru (Ibr 8:1-13)