FILOSOFI LOGO TAHUN REFLEKSI 2021

Dipublikasikan tanggal 09 January 2021

 

Filosofi Logo Tahun Refleksi 2021 Keuskupan Agung Jakarta

Tahun Refleksi Keuskupan Agung Jakarta adalah tahun untuk menengok kembali perjalanan hidup kita selama ini. Itulah sebabnya logo yang diusung adalah logo Keuskupan Agung Jakarta. Sebuah lingkaran dikemas dalam bentuk anak panah membingkai logo itu

  1. Bingkai anak panah bertuliskan "Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, Semakin Menjadi Berkat" melingkari Logo KAJ mengarah ke kata 'Hati' yang merupakan bagian dari moto kita "Gembala Baik dan Murah Hati". Ini menyiratkan bahwa kita akan melihat ke dalam, berefleksi dan konsolidasi diri mencermati kembali apakah yang dilakukan selama ini sudah sesuai dengan moto KAJ. Melakukan perbaikan diri, mengadakan perubahan yang diperlukan, dan membangun niat untuk lebih baik dan lebih kokoh menjalankan semua aspek dalam kehidupan Gereja dan masyarakat.
  2. Lingkaran anak panah yang berawal dari tulisan "2021 - TAHUN REFLEKSI" mau menggambarkan alur proses yang terus-menerus untuk mencapai tujuan bersama. Ini sekaligus juga menggambarkan adanya gerakan pembaruan, gerakan yang sangat diperlukan sesudah masa pandemi.
  3. Ungkapan "Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, Semakin Menjadi Berkat" merupakan ajakan kepada kita semua untuk semakin mengasihi Gereja Keuskupan Agung Jakarta yang memiliki sejarah panjang dengan nilai-nilai yang terus diperjuangkan. Mewujudkan cinta itu dengan ikut semakin aktif terlibat di dalam perjalanan menghidupinya sehingga Gereja kita sungguh semakin menjadi berkat bagi umat Allah sendiri, bangsa, dan negara.
  4. Warna biru Lingkaran anak panah bersifat menyejukkan dan penuh daya. Dalam tradisi gerejawi, warna tersebut dimanfaatkan untuk menandakan kebijaksanaan Ilahi, yang terus- menerus dihembuskan oleh Roh Kudus (bdk. Yoh 3:8). Roh Kudus, yang adalah Roh Yesus Kristus, itulah yang menghidupkan serta menguatkan semua orang yang percaya dan berserah kepada-Nya. Roh kebijaksanaan Ilahi itu juga yang menyemangati dari dalam para gembala baik yang tekun, tidak mudah menyerah, penuh harapan menghimpun, menyatukan, dan menggerakkan agar menjadi semakin murah hati.