PENGANTARAAN MARIA SEBAGAI BUNDA

Dipublikasikan tanggal 08 December 2021

Pengantaraan Maria Sebagai Bunda

 

Devosi kepada Maria dalam Gereja Katolik memiliki tempat yang istimewa. Salah satu diantaranya adalah Novena tiga kali salam Maria. Sepenggal doa dalam novena ini berbunyi: “ Bunda Perawan yang penuh kebaikan, lembut hati dan manis, belum pernah engkau membiarkan yang datang mohon pertolonganmu. Atas kerahiman dan kebaikanmu, aku mengharap dengan sangat anugerah Roh Kudus dari padamu… ”. Maria menjadi Bunda Pengantara dalam doa Novena tiga kali Salam Maria.


Pengantaraan Maria berkaitan erat dengan peran Maria sebagai ibu Yesus, walaupun “semua pengaruh perawan yang terberkati dalam tata penyelamatan berasal dari kehendak hati Allah. Semua mengalir dari kepenuhan jasa-jasa Kristus, bertumpuk pada kepengantaraan-Nya, tergantung sama sekali pada-Nya dan mendapatkan kuasa itu dari pada-Nya. Semua sama sekali tidak menghalangi persatuan langsung umat beriman dengan Kristus. Semua ini justru memelihara persatuan itu. Maria berperan sebagai ibu bagi umat-Nya. Sekalipun tidak memudarkan atau mengurangi kepengantaraan Kristus yang khusus, namun justru memperlihatkan kuasa-Nya yaitu menjadi perantara dalam Kristus ( LG 60).

Lewat kuasa Allah, Maria yang dalam atau dengan berbagai cara selalu ikut ambil bagian dalam pengantaraan Kristus, walaupun pengantaraan Maria sendiri  hanya berkaitan dengan keikutsertaan dalam pengantaraan Kristus. Maria bisa dikatakan sebagai cermin murni yang memantulkan kembali kepada Putera-Nya segala kemuliaan dan kehormatan yang diterimanya. Ia sadar bahwa pengantara satu-satunya adalah Kristus sendiri. “Karena itu kita tanpa ragu-ragu mengakui peran –serta Maria. Dia mengalami terus-menerus dan menganjurkan untuk lebih dekat kepada Sang Pengantara dan Penebus” (LG 62).

Kesadaran akan peran Maria sebagai pengantara bersifat khusus dan sekaligus luar biasa. Hal ini mengalir dari pribadi Maria sebagai Bunda Allah.  Berkat pilihan Allah, Maria menjadi Bunda duniawi Sang Putera yang sehakekat dengan Bapa. Juga Maria adalah “rekan Sang Putera” dalam karya penebusan, karena itu “dia adalah ibu kita dalam kurnia”(LG 61). Maka Novena tiga kali Salam Maria, mengungkapkan permohonan Kepada Allah melalui pengantaraan Maria sebagai Bunda penolong yang dirahmati Allah dalam anugerah Roh Kudus. Maria adalah Bunda Allah, Bunda Gereja dan Bunda kita: Bunda yang senantiasa membantu dan menolong putera-puterinya untuk menyampaikan permohonan kepada Allah.

 Penulis : Fictorium natanael Ginting OFMConv