PERAYAAN HUT KEMERDEKAAN RI KE-77

Dipublikasikan tanggal 21 August 2022

Perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-77

                                               

 Setiap tanggal 17 Agustus, Indonesia merayakan hari kemerdekaannya dan tahun ini yang ke-77 dengan tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita diajak untuk merayakan kemerdekaan tersebut. 

 

Bahkan gereja katolik pun merayakan HUT RI ke-77 tahun dengan misa syukur Kemerdekaan RI. Salah satunya gereja kita tercinta Santo Lukas Paroki Sunter. Misa Kemerdekaan ini diselenggarakan oleh Orang Muda Katolik (OMK).

Misa syukur ini dipimpin oleh Romo Bayu, Romo Marsel dan Romo Max, dengan tema kemerdekaan, homili yang disampaikan Romo Bayu pun menjelaskan tentang Kemerdekaan bagi umat Katolik.

"Merdeka... Merdeka... Apa sih sebenarnya arti merdeka? Kalau kita Googling, ini berkaitan dengan kebebasan," ujar Romo Bayu.

 

Dirinya dalam homili juga menceritakan saat sekolah dan guru tidak masuk selalu menyebutkan kata merdeka. Bahkan saat dirinya sebagai frater pun, ketika teman ada yang mengatakan dosen tidak masuk juga mengatakan merdeka. 

 

"Apalagi saya sedih kalau gereja tidak ada orang. Misalnya Romo terlambat dan misa dibubarkan jadi bebas donk," ucapnya sembari bercanda.

 

Romo Bayu menjelaskan, kata merdeka saat ini yang kita miliki ada dua yakni sebagai warga negara Indonesia dan warga Kerajaan Allah. "Dulu semangat kemerdekaan, pas 16 Agustus sudah keliling menyebutkan merdeka. Tanggal 17 pun ada berbagai macam lomba yang menjelaskan kita tidak terkungkung dengan penjajahan. Kita renungkan kemerdekaan dalam hidup kita secara nasional bebas dari penjajah. Dan masa perjuangan para pahlawan rela korbankan dirinya dan ada orang katolik sebagai pahlawan seperti Slamet Riyadi dan Sogiea Pranoto," ungkap Romo Bayu.

 

Berkat para pahlawan kita bebas dan bisa berdiri sendiri serta bersyukur akan hal itu. Romo Bayu mengatakan, sebagai warga gereja yang percaya Kristus, dibebaskan dan merdeka dari lingkungan perbudakan dosa atau hawa nafsu.

"Karena ikut Kristus, dalam kebebasan itu kita laksanakan kasih atau cinta kasih atau perbuatan baik kepada sesama. Kita tunjukkan kemerdekaan dengan mencintai sesama. Dalam bacaan Injil yang kita dengar hari ini berbeda dengan makna kebebasan kita," ujarnya.

 

Di mana Yesus dicobai orang Farisi dengan mencari kesalahan. Yesus mengatakan, "kenapa mencobai aku? Gambar dan tulisan siapa di uang itu? Kalau kaisar maka berikanlah yang wajib kepada kaisar dan yang wajib kepada Allah."

Romo Bayu mengatakan, orang Farisi dalam bacaan Injil bukanlah orang merdeka. Ini karena mereka mau mencari enak. Maka kita yang sudah bebas jangan mencari kesalahan orang lain. Kalau mencari berarti kita tidak bebas dan bukan merdeka.

 

"Kita tidak perlu mencari kesalahan orang lain. Maka jadilah dirimu sebagai alat bagi Tuhan dengan menyebarkan kebaikan kepada orang lain dan sesama anggota gereja. Kita maknai kemerdekaan untuk memuji dan memuliakan Allah. Untuk mengangkat harkat martabat manusia dan memajukan perkembangan diri kita sebagai orang beriman. Mari kita sebagai orang merdeka tunjukkan dengan perbuatan kebahagiaan untuk kita dan sesama. Amin," tutup Romo Bayu.

 


Tak hanya Misa syukur Kemerdekaan RI ke-77, OMK gereja Lukas Paroki Sunter juga mengadakan berbagai macam permainan dengan hadiah hiburan seperti minuman dan makanan ringan. Selain itu juga ada emas batangan untuk para pemenang. /Okt