Profile Raymundus A. Setiawan

Dipublikasikan tanggal 30 June 2011

ciliwungku_metitle_ok_400Profile Raymundus A. Setiawan (Produser & Sutradara Drama Musikal "Mencari Cinta")

Untuk mempersiapkan acara puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke 22 Paroki kita, saat ini telah berlangsung latihan drama musikal di lapangan bola basket Sekolah Santo Lukas Penginjil, pada setiap Selasa dan Jumat dari pukul 19:00 - 21:30 wib serta Sabtu pukul 17:00 - 21:00 wib.

Melalui website, kita akan mengenal dan mengikuti persiapan drama musikal sampai pada pertunjukannya nanti.

Pada Selasa 28 Juni 2011, malam yang sejuk, team website untuk yang kedua kalinya mengunjungi latihan tersebut. Hari itu materi yang diberikan berupa menganalisa sebuah dialog yang sudah dihafalkan oleh setiap aktor (pemain) lalu dimainkan satu per satu dengan teknik-teknik bermain di atas panggung yang telah diajarkan.

Kami dari team wibsite mendapat kesempatan untuk mewawancarai Raymundus A. Setiawan sang Produser sekaligus Sutradara drama musika l ini, yang biasa dipanggil Kak Ray oleh para pemainnya.

Terlahir di Jakarta 27 Agustus 1970, bernama Raymundus Agusjanto Setiawan. Anak bungsu dari enam bersaudara dari keluarga sederhana. Ray yang bekerja di bidang pertelevisian dan film ini sudah cukup lama menjalani kehidupannya di bidang kesenian, khususnya teater. Pekerjaannya meliputi pembuatan film dokumenter, iklan komersial, ikla n layanan masyarakat, TV program, video clip, sinetron dan FTV serta film. Di tengah kesibukannya itu ia masih menyempatkan untuk membina/mengajar teater, karena baginya teater adalah atletiknya dunia kesenian, karena di dalam teater ada seni musik, seni tari, seni suara, seni rupa, sastra dan drama.

Ia tak pernah bercita-cita sebagai pekerja seni, setelah lulus STM Katholik Strada ia malah mencoba mengikuti test masuk di Institut Kesenian Jakarta dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta tapi ia tak diterima di kedua institut itu. Dalam perjalanan itu ia banyak mengenal pekerja-pekerja seni yang ada di Taman Ismail Marzuki, sejak itu pula ia bergaul dan berlatih teater serta banyak mengikuti workshop teater dan mempelajari teater dari buku-buku teater. Ia banyak belajar dari senior-senior di bidang teater, seperti: Remy Sylado, Adi Kurdi, Nano Riantiarno dalam sebuah workshop dan lain-lainnya. Hingga kini ia begitu dekat dengan para seniornya yang banyak memberikan inspirasi dalam berkeseniannya.

bni_life_with_cam1_400Segala bidang pekerjaan telah ia geluti, dari teknisi mesin cetak di sebuah perusahaan swasta di Jakarta sampai dunia sales/marketing automotive. Akhirnya ia memilih bidang kesenian teater sebagai sarana untuk hidup yang awalnya hanya hobi dan pekerjaan kecil-kecilan.

Tahun 1997 awal pertama kalinya ia diminta mengajar dan terbentuklah teater di Paroki Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar dan juga beberapa gereja lainnya. Kemudian mulailah banyak tawaran-tawaran mengajar di SMA-SMA dan beberapa kampus yang di Jakarta. Ray diminta mengajar di SMAK Sang Timur Kemanggisan serta sampai saat ini mengajar di SMPK Sang Timur Kemanggisan. Ia juga pernah mengajar cukup lama di SMAK 1 BPK Penabur serta di beberapa Yayasan BPK Penabur lainnya, seperti di Kelapa Gading, Sunrise Garden, Kalimalang, dan juga di SMPK Santo Paulus Sunter.

Karya-karyanya lumayan banyak, misalnya pernah dua kali diminta oleh Yayasan Vincentius Putri di Otista untuk membuat drama/operet yang melibatkan ratusan pemain yang diselenggarakan di Teater Tanah Airku TMII dan di Gedung Kesenian Jakarta. Selain itu juga membuat operet untuk Sekolah Santo Paulus Sunter yang diselenggarakan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki. Serta karya-karya lainnya.

Sebagai karyawan televisi swasta di Indosiar Visual Mandiri saat itu ia sadar betul untuk didampingi oleh beberapa asisten, yang gunanya membantu mengajar di sekolah-sekolah tersebut. Setelah enam tahun lebih ia bekerja di Indosiar Visual Mandiri, tempat dimana Ray merasa dibesarkan dalam dunia pertelevisian dan film. Kemudian ia memutuskan untuk keluar dari sana dan menjadi pekerja freelance di dunia televisi dan film serta membangun sebuah team produksi sendiri bersama beberapa temannya. Sebagai sutradara, ia masih terus belajar dan belajar dari banyak orang, khususnya senior-seniornya.

Raymundus, suami dari Maria Nurwidyaning, sangat antusias saat diminta oleh panitia untuk merancang acara HUT Paroki kita, apalagi perayaan kali ini akan meluncurkan dan mensosialisasikan Gerakan Orang Tua Asuh dengan tema "Ayo Sekolah Ayo Kuliah". Dia melihat betapa pentingnya pendidikan untuk bangsa ini. Dan masih banyaknya anak-anak yang belum bisa bersekolah dan kuliah serta mendapatkan sarana pendidikan yang baik dan layak.

ray__drink_juga_crop_400Dengan dasar itulah Ray mengemas drama musikal ini, yang ia beri judul "Mencari Cinta". Karena menurut Ray, segala sesuatu akan menjadi indah karena ada cinta. Sebuah negara akan menjadi besar, sejahtera, aman dan damai, itu semua karena cinta. Bangsa ini sudah banyak kehilangan cinta, itulah sebabnya rasa saling menghormati sesama kita sudah luntur, timbulnya adalah kekacauan, kekerasan, kepalsuan dan kebobrokan-kebobrokan lainnya. Pendidikan moral yang didasari oleh cinta harus dibangkitkan kembali. Inilah drama musikal dari sudut pandang seorang anak yang setidaknya belum tercemar oleh kekisruhan yang ada saat ini, seorang anak yang mencari cinta yang sesungguhnya. Dikemas apik dengan memadukan unsur panggung dan multimedia.

Kali ini Ray dibantu oleh seorang asisten bernama Andi, sahabatnya berkesenian di Taman Ismail Marzuki. Materi latihan yang diberikan oleh Ray dan Andi dari basic teater, hingga pemahaman tentang teater sampai para pemain menguasai perannya dengan baik. Pembinaan Ray kepada para pemainnya pun cukup mengena, sehingga para pemain yang dibinanya dapat memahami dan mengerti apa yang ia ajarkan. Sebagai seorang sutradara haruslah bisa memahami sifat dan karakter setiap aktor/pemainnya. Sementara usia mereka beragam, dari anak kecil hingga dewasa. Oleh karena itu Ray mencoba memasuki dunia para pemainnya, sehingga tidak ada lagi kecanggungan para pemain dengan dirinya. Apalagi tingkat kesulitan drama musikal ini sangat tinggi, dikarenakan para pemainnya banyak yang belum memahami basic teater yang sesungguhnya. Tetapi Ray percaya tangan Tuhan akan bekerja atas dirinya serta para pendukung acara ini yaitu para aktor/pemainnya.

Drama musikal ini akan didukung oleh teman-teman koreografi tari, tim musik, penata artistic dan bintang tamu lainnya.

Tulisan terkait mengenai Latihan Drama Musikal dapat di klik disini

Tulisan terkait mengenai Profile Pemeran Drama Musikal dapat di klik disini

Foto-foto latihan Drama Musikal dapat di lihat pada Galeri atau klik di sini

Foto-foto Para Pendukung Drama Musikal dapat dilihat pada Galeri atau klik di sini