Profile Pemain Drama Musical

Dipublikasikan tanggal 04 August 2011

Profile Pemain Drama Musical

LILIS (Galih Sulistyaningra Theresia)

lilisGadis manis dari Lingkungan Santo Yohanes Berchman Wilayah Hendrikus ini saat ini bersekolah di kelas 12, SMAN 1 Jakarta. Anak pertama dari 5 bersaudara ini, pernah berpartisipasi dalam Tablo Paskah di Gereja Paroki Santo Lukas. Lilis menyukai kesempatan berlatih dalam dunia teater.

Sewaktu mendengar ada rencana mengadakan drama musikal untuk acara puncak perayaan Ulang Tahun ke-22 Paroki Santo Lukas, Lilis membayangkan sebagai suatu event yang bagus, seperti yang selama ini sering dia lihat di film-film, lengkap dengan tari-tarian.

Sewaktu audisi, Lilis sangat bersemangat bersama dengan rekan-rekan dari satu Paroki untuk menyiapkan salah satu acara Ulang Tahun ke-22 Paroki. Dengan mengikuti latihan-latihan selama ini, Lilis merasakan bahwa kemampuannya dalam ber-teater semakin bertambah. Hal ini karena Kak Ray (Sutradara) dan Kak Andi (Asisten Sutradara) memulai latihan ini dengan terlebih dahulu memberikan dahulu dasar-dasar seni berteater. Hal ini dirasakan sungguh berguna bagi para peserta latihan yang sebelumnya relatif belum mempunyai kemampuan ber-acting di dunia teater. Pada awalnya latihan dasar ini terasa membosankan dan berat, karena latihannya adalah berlatih ngomong, ngomong sendiri dan diulang-ulang terus.

Namun setelah sekian lama mengikuti latihan, ternyata latihan awal tersebut memang ada gunanya. Itu merupakan salah satu bagian dari latihan teater. Manfaatnya sekarang Lilis menjadi lebih tahu dan lebih jujur, karena di teater itu semua harus pakai hati dalam mengerjakan segala sesuatu untuk berlatih.

Karena Lilis dapat membagi waktu kapan untuk belajar pelajaran sekolah, kapan menghafalkan naskah dan kapan latihan, latihan-latihan yang dijalani selama ini tidak mengganggu pelajarannya di sekolah.

Aktif di Orang Muda Katolik (OMK) Wilayah, Lilis sadar diperlukan kemauan dari masing-masing teman sebayanya untuk ikut berpartisipasi  dalam kegiatan-kegiatan OMK. Tidak dapat dipaksa. Sewaktu audisi untuk menjaring calon-calon pemeran drama musikal ini, cukup banyak yang hadir. Sekarang ini sudah tidak sebanyak waktu itu. Lilis berharap akan semakin banyak teman-teman seusianya di Paroki Santo Lukas yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan OMK Paroki, atau OMK Wilayah/Lingkungan. Tidak hanya mengikuti Misa di Gereja, tetapi juga mau turut berpartisipasi mengembangkan Gereja kita. Sehingga kita dapat berbangga karena boleh menyumbangkan sesuatu untuk Gereja dan Paroki yang selama ini kita tempati.

Lilis, yang akan memerankan tokoh Nadine dalam drama musikal nanti, bersyukur dengan kegiatan latihan ini, dia mendapat lebih banyak teman. Sesama peserta latihan sudah merasa sebagai suatu keluarga yang akrab. Dan juga bersyukur karena pertama kali ada kesempatan berlatih secara benar menurut aturan dunia teater.

Lilis mengharapkan kegiatan teater yang dimulai saat ini dikembangkan terus sebagai salah satu wadah kegiatan OMK yang terus berlangsung, bukan hanya kalau ada event-event saja. Semoga dapat dikembangkan menjadi semacam komunitas atau sanggar dalam Paroki Santo Lukas yang melakukan kegiatan latihan secara rutin dan lebih mendalam. Dan para anggotanya mempunyai passion untuk kebersamaan dan keberhasilan bersama dalam memuliakan Tuhan. Sehingga dari waktu ke waktu dapat diadakan pertunjukan-pertunjukan seperti ini.

 

YENI (Veronika Yuliani Yeni)

002_yeniPada awalnya, keterlibatan Yeni adalah dalam kapasitas pembina dari Bina Iman Anak (BIA) untuk mendampingi dan menemani anak-anak yang selama ini bergabung dengan BIA, mengikuti latihan drama musikal. Dari awalnya sekitar 12 anak-anak BIA yang ikut, sekarang ini ada 7-8 anak yang datang secara kontsisten.

Semula Yeni, yang berasal dari Lingkungan Santo Petrus Wilayah Santo Hendrikus, tidak bermaksud untuk ikut latihan, karena berpikir yang dipilih adalah dari kalangan Orang Muda Katolik. Namun dalam suatu kesempatan, Yeni bertanya apakah dia boleh turut mengikuti latihan ini. Yeni berpikir dia aktif mengajar di BIA, mungkin ilmu yang diperoleh dari latihan ini dapat diterapkan di BIA: dalam mengajar, membawakan cerita. Ternyata Sutradara menyambut inisiatif Yeni dan mempersilakan Yeni untuk ikut dalam latihan. Ternyata kemudian ada peran seperti Ibu Panti dan Ibu Guru yang memang lebih pas jika diperankan oleh orang dewasa.

Yeni merasakan manfaat yang cukup banyak dalam mengikuti latihan-latihan ini. Karena Kak Ray dan Kak Andi tidak mengajarkan ilmu teater ini secara instan dan asal-jadi. Semua latihan dilakukan dari awal, termasuk latihan pernapasan, juga kesempatan mengeksplor diri masing-masing, sampai sejauh mana masing-masing peserta mampu jika diberi suatu peran.

Yeni senang anak-anak BIA dapat ikut  terlibat dalam kegiatan ini, dan juga senang melihat perkembangan mereka. Karena ini juga sejalan dengan angan-angan Yeni selama ini yang sudah punya renacana untuk membuat film-film kecil yang kemudian juga ditayangkan di sekolah minggu. Melalui sarana demikian, diharapkan anak-anak dapat lebih mendalami kehidupan nyata seperti kesulitan anak-anak jalanan, sehingga anak-anak kita bersama kita mengerti mengapa kita wajib bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan dalam kehidupan kita ini.

Yeni mengakui sekarang ini belum tahu bagaimana angan-angannya ini bagaimana dapat diupayakan, namun dia melihat anak-anak memiliki potensi untuk berkembang antara lain melalui dunia teater seperti ini.

Pernah beberapa kali mengikuti proses casting, juga menjadi figuran dalam beberapa sinetron. Namun kegiatan ini tidak diteruskan karena lebih mementingkan keluarga.

Dari pengamatan terhadap anak-anak yang rajin mengikuti latihan, Yeni menyimpulkan bahwa mereka senang dengan kesempatan latihan drama musikal ini.

Yeni juga mengharapkan kegiatan latihan kali ini dapat menjadi cikal-bakal dari komunitas atau kelompok latihan teater yang kontinu dan lebih mendalam di Paroki Santo Lukas ini. Besar harapan Yeni bahwa wacana ini dapat dipertimbangkan oleh Bidang Kepemudaan dan Seksi Komunikasi Sosial untuk segi teknis dan sarana, sedangkan dari BIA dan mungkin bekerja-sama dengan OMK membina para anggotanya. Supaya jika ada permintaan atau tawaran dari Keuskupan atau lainnya untuk partisipasi dalam lingkup ini, Paroki kita sudah siap.

Yeni berpendapat kegiatan latihan yang disiapkan kali ini dilakukan dengan pengajar yang berpengalaman, sehingga dapat memberi bekal yang berharga bagi para peserta, untuk dikembangkan lebih lanjut.

 

TERRA (Maria  Ikon Terra Sujennar)

terraSaat ini bersekolah di kelas 5 sekolah Santo Lukas Penginjil, Tera berinisiatif untuk mendaftar sendiri mengikuti audisi yang menjaring para calon pemeran drama musikal Mencari Cinta.

Anak ketiga dari 5 bersaudara ini, berkisah bahwa dalam salah satu latihan para peserta diminta latihan gerak-gerik muka, dan banyak peserta yang melakukannya dengan serius dan menghasilkan pemandangan yang lucu-lucu.

Tera berharap dengan latihan ini akan dihasilkan suatu pertunjukan yang bagus, dan dia memandang Teater Koma sebagai panutan suatu teater yang baik. Dalam usianya yang masih termasuk sangat muda, Tera pernah menonton Teater dan menyukainya.

Ada juga teman sekolah Tera yang ikut latihan kali ini. Walaupun kadang merasa cape ("cape-cape dikit"), Tera tetap bersemangat tinggi dalam mengikuti latihan ini karena senang. Jika ada kesempatan seperti ini lagi di kemudian hari, Tera memastikan akan ikut lagi. Bahkan jika merupakan suatu kegiatan rutin yang diselenggarakan secara berkesinambungan.

Dari kegiatan latihan ini, Tera berkesempatan menjadi lebih akrab dengan teman-teman yang sama-sama berlatih.

Tulisan terkait mengenai Profile Sutradara Drama Musikal dapat di klik disini

Tulisan terkait mengenai Latihan Drama Musikal dapat di klik disini

Foto-foto latihan Drama Musikal dapat dilihat pada Galeri atau klik di sini

Foto-foto Para Pendukung Drama Musikal dapat dilihat pada Galeri atau klik di sini