Bulan Kitab Suci 2011 (Belajar Dari Perumpamaan-Perumpamaan Yesus)

Dipublikasikan tanggal 22 August 2011

Catatan : Setelah membaca Bahan Pendalaman Kitab Suci ini lihat juga Metode Sharing & Bahan Pendalaman Untuk Para Fasilitator di sini

Bulan Kitab Suci 2011 

Belajar Dari Perumpamaan-Perumpamaan Yesus

Pengantar

Mari kita. bersyukur untuk memasuki Bulan Kitab Suci 2011. Kita kembali memohon agar Roh Kudus menuntun untuk memperdalam iman akan Yesus Kristus. Kita bersyukur, bersama dengan Gereja Keuskupan Agung Jakarta yang mulai bergerak dengan Arah Dasar Pastoral 2011-2015. Kita diajak untuk memperdalam iman, membangun persaudaraan sejati yang terwujud dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat.

Allah kita adalah Allah yang baik hati, inilah harapan yang mau dicapai melalui BKS 2011. Kita mau mendalami dan merenungkan kebaikan Allah dalam inspirasi perumpamaan-perumpamaan Yesus. Perumpaan Orang Samaria yang Baik Hati, Anak yang Hilang, Lalang di Ladang Gandum dan Pengampunan bermuara pada Begitu Besar Kasih Allah kepada kita manusia. Dia tidak ingin kehilangan satu pun dari atara kita. Dan pintu yang utama adalah PERTOBATAN. PERTOBATAN akan membuahkan iman yang dalam, persaudaraan yang sejati dan akhirnya mendorong kita menjadi pelayan dalam masyarakat berlandaskan kasih.

Mari kita merenungkan sabda Allah, karena Allah kita adalah Allah yang Baik Hati ...

P.Romanus Heri Santoso, Pr

Ketua Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ

 

Daftar Isi

  • Pengantar
  • Pertemuan Pertama (Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Baik Hati)
  • Pertemuan Kedua (Perumpamaan Tentang Anak Yang Hilang)
  • Pertemuan Ketiga (Perumpamaan Tentang Lalang Di antara Gandum)
  • Pertemuan Keempat (Perumpamaan Tentang Pengampunan)

  • Lampiran
  1. Tahap-tahap Metode Sharing 7 Langkah
  2. Bahan Pendalaman Untuk Para Fasilitator

 

PERTEMUAN PERTAMA (Metode Ibadat Sabda)

Perumpamaan Tentang "Orang Samaria Yang Baik Hati" (Luk 10:25-37)

Lagu Pembuka

Kidung Syukur No 8 - Bertemu Dalam Kasih-Nya

Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cintakasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.

U : Sekarang dan selama-Iamanya.

Pengantar

Pada pertemuan subtema pertama ini, kita diajak untuk belajar mendalami sabda Tuhan dari perikop perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati (Luk 10:25-37). Dalam bagian pertama ini kita diajak untuk mempunyai keyakinan bahwa yang dimaksud sebagai sesama adalah semua manusia. Kita bisa belajar bahwa warta utama Taurat adalah mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama (tak terkecuali). Maka, keutamaan yang harus kita miliki dalam mengasihi sesama adalah: kepekaan hati, rasa kemanusiaan (bisa melampaui hukum dan aturan), ketulusan hati dan siap menghadapi resiko.

Pernyataan Tobat

P : Marilah kita hening sejenak untuk memeriksa batin kita.

U : Saya mengaku ....

P : Semoga Tuhan yang berbelas kasih mengampuni kita, membebaskan kita dari dosa dan menganugerahkan hidup yang kekal.

U : Amin.

Doa Pembuka (Bersama-sama)

Allah yang Maha Baik. Engkau telah menanamkan kebaikan dalam diri kami sejak awal mula. Semoga kami mampu melihat bahwa semua orang adalah sesama kami. Sehingga bukan lagi kami bertanya siapakah sesamaku manusia, melainkan bagaimana kami dapat menjadi sesama bagi yang lain. Dengan bekal kepekaan hati, rasa kemanusiaan, ketulusan hati dan siap menghadapi resiko iriilah akhirnya kami mampu menjadi sesama bagi semua orang. Semoga keutamaan ini kami miliki dalam hidup sehari-hari kami, demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin

Lagu Pengantar Bacaan

Kidung Syukur No 88 - Aku Mengasihi

Mendalami Sabda Tuhan : Lukas 10:25-37

Percikan Permenungan

  • Dasar utama hukum Taurat adalah mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama. Paham sesama dalam konteks adalah plesios (Yunani) artinya "orang dekat". Maka orang Yahudi mengatakan bahwa ada manusia yang disebut sesama dan ada yang bukan sesama. Semua tergantung pada statusnya,' kondisinya dan relasinya dengan mereka. Paham inilah yang ingin dirombak oleh Yesus. Yesus menegaskan sesamaku manusia adalah semua manusia.
  • Sikap serta tindakan imam dan Lewi menggambarkan orang-orang yang terhambat untuk menolong sesame karena alasan tugas dan status mereka. Jagan sampai karena semata-mata aturan dan hukum kita kehilangan kepekaan hati pada sesama kita yang menderita yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan.
  • Mari kita menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dengan berani menantang/menghadapi resiko

Pertanyaan Pendalaman Kitab Suci

  1. Siapakah sesamaku manusia menurut orang.-orang Yahudi dan menurut Yesus?
  2. Apa yang menjadi penghalang Imam dan Lewi tidak menolong?
  3. Nilai apa yang dimiliki Orang Samaria sehingga dia berani mengambil tindakan yang penuh resiko tersebut?
  4. Keutamaan hidup dan nilai kristiani apa yang bisa kita ambil dari perikop ini?

Sharing: (Bagi umat yang tergerak untuk mensharingkan pengalaman imannya dapat membagikan secara singkat).

Doa Umat

P : Saudara-saudariku terkasih, marilah kita menyatukan hati dan memanjatkan doa-doa kita kepada Tuhan:

P : Ya Bapa, kami berterimakasih karena sejak awal mula Engkau telah menanamkan kebaikan dalam hidup kami. Semoga kami mampu mengamalkan semua itu bagi sesama. Kami mohon, ......... .

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa, ajarilah kami untuk memiliki rasa kemanusiaan dalam hidup kami sehari-hari. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa,. semoga kami semakin memilikihati yang murah hati, tulus dan berani menghadapi berbagai macam resiko demi sesama kami yang tertindas. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Doa Spontan

(Bagi umat yang ingin berdoa spontan, dipersilah-kan .... )

P : Marilah kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri:

Bapa kami ..........

Membangun Niat

Semua adalah sesamaku, tak terkecuali orang yang menyakiti aku dan merendahkan aku.

Doa Penutup (Bersama-sama)

Bapa yang baik hati, kami bersyukur atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Ajarilah kami untuk semakin menyadari bahwa hidup yang kami nikmati dan syukuri ini juga harus kami bagikan kepada sesama kami. Biarlah melalui pertemuan pertama ini kami semakin mempunyai rasa kemanusiaan, tulus dan murah hati bagi sesama kami. Doa ini kami sampaikan kepadaMu demi Kristus Tuhan dan Juruselamat kami.

Berkat dan Pengutusan

P : Tuhan beser'ta kita

U : Sekarang dan selama-Iamanya

P : Semoga kita sekalian, keluarga dan orang-orang yang kita cintai, selalu diberkati dan dilindungi oleh Allah yang Mahakuasa, Dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

U : Amin.

P : Ibadat pertemuan bulan Kitab suci yang pertama ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah

P : Marilah kita pergi untuk diutus menjadi sesame bagi setiap orang.

U : Amin.

Lagu Penutup

Kidung Syukur No 211 - Maju Bersama

 

PERTEMUAN KEDUA (Metode Sharing 7 Langkah)

Perumpamaan Tentang "Anak Yang Hilang" (Lukas 15:11-32)

Lagu Pembuka

Kidung Syukur No 9 - Betapa Baiknya Engkau, Tuhan

Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan Persekutuan Roh Kudus beserta kita

U : Sekarang dan selama-Iamanya

Pengantar

Dalam pertemuan kedua ini, dipakai metode sharing yang terdiri dari 7 langkah (Lihat Lampiran). Dengan mengikuti ketujuh langkah ini secara cermat, diharapkan sharing kita akan lebih terarah kepada satu aspek yang paling berkesan dan menemukan kedalaman ketika dihadapkan dengan pengalaman hidup kita sehari-hari. (satu kata atau kalimat saja).

Percikan singkat (tidak untuk dibacakan)

  • Kisah ini merupakan perumpamaan yang ketiga yang dikisahkan oleh Yesus untuk menanggapi kritikan orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.
  • Dalam konteks Yahudi; meminta warisan ketika orang tua masih hidup jelas sebagai tindakan durhaka. Kedurhakaan seorang anak kepada orang tuanya termasuk dosa yang serius dengan ancaman hukuman mati (UI. 21: 18-21).
  • Kondisi anak bungsu semakin lama semakin parah. Mencapai puncaknya ketika ia ingin memakan ampas yang menjadi makanan babi. Kondisi yang ekstrim ini melengkapi proses kedosaan yang semakin lama semakin parah.
  • Si bungsu mengalami penderitaan rohani dan jasmani.
  • Si bungsu sadar, dan PULANG dengan keyakinan bahwa bapanya akan mengampuni.
  • Sang bapa menyambut baik kepulangan anaknya. Tidak ada sedikitpun bahwa bapa itu marah atau setidaknya bersikap dingin atas kepulangan si bungsu. Bagi bapa si bungsu adalah tetap anaknya apapun yang sudah dia lakukan.
  • Melihat anaknya pulang, ia tergerak oleh BELAS KASIHAN. Dia "berlari" menyambut si bungsu. Menurut tradisi Yahudi "berlari" bagi orang tua dianggap sebagai perendahan martabat. Namun karena BELAS KASIHAN dan SUKACITAnya begitu meluap, dia tidak peduli dengan MARTABATnya. Apa yang dianggap sebagai perendahan martabat ternyata justru menjadi ungkapan kasih yang mengagumkan.
  • Betapa sedih hati bapa, ketika anak bungsu kembali ke pelukannya, ternyata anak sulung justru "melepaskan diri". la iri hati dan tidak bersukacita. Namun bapa yang baik itu tetap dengan sabar mengingatkan kepada anaknya yang sulung (ay. 32).
  • Yang utama dalam kisah ini adalah SIKAP BAPA YANG BAlK terhadap anak-anaknya, lebih-Iebih para pendosa yang mau bertobat.
  • Jika orang-orang Farisi dan ahli Taurat merasa ada dipihak Allah, pasti mereka akan setuju atas tindakan Yesus yang terbuka kepada kaum pendosa yang bertobat. Jika mereka menolak ajakan Yesus, mereka sama saja dengan anak sulung yang .masih harus ditunggu pertobatannya.

Tahap Permenungan (Lihat lampiran)

Berkat

P : Tuhan beserta kita

U : Sekarang dan selama-Iamanya

P : Semoga sharing iman yang kita lakukan ini dapat membawa pertumbuhan iman dan perubahan diri serta selalu dilindungi, diberkati dan dibimbing oleh berkat Allah yang maha kuasa, Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.

U : Amin.

P : Dengan demikian sharing iman kita saat ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah

P : Marilah kita terus mencintai Tuhan dengan mencintai sesama.

U : Amin.

Lagu Penutup

Kidung Syukur No 215 - Saya Mau Iring Yesus

 

PERTEMUAN KETIGA (Metode Sharing 7 Langkah)

"Perumpamaan Tentang Lalang Di antara Gandum" (Mat 13:24-30)

Lagu Pembuka

Kidung Syukur No 16 - Hari ini Kurasa Bahagia

Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan Persekutuan Roh Kudus beserta kita

U : Sekarang dan selama-Iamanya

Pengantar

Dalam pertemuan ketiga ini, kita masih menggunakan metode sharing yang terdiri dari 7 langkah. Kita berharap pertemuan ketiga ini dapat menjadikan kita semakin dekat dengan Tuhan lewat sesama dan dapat mengambil suatu niat baik lewat perumpamaan dan tema BKS 2011 ini.

Percikan singkat (tidak untuk dibacakan)

  • Pertumbuhan kerajaan sorga mengalami gangguan dari benih kejahatan
  • Dalam konteks Yahudi: bentuk tanaman gandum dan zizania (ilalang) amat mirip sehingga jenis tumbuhan itu sulit dibedakan. Ketika sudah mulai tumbuh besar dan "berbuah barulah kelihatan bedanya. Untuk mengatakan bahwa yang baik dan yang jahat baru kelihatan bedanya jika kita mengamati buahnya.
  • Persoalan zaman sekarang: orang baik dan orang jahat hidup bersama, dapat dibedakan tetapi tidak mudah dipisahkan. Idealnya, orang-orang jahat dienyahkan sehingga betapa damai kehidupan di muka bumi ini. Namun, ini mustahil terjadi.
  • Pemecahan yang diajukan pemilik ladang: "Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berbekas-bekas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (ay. 30)
  • Mungkinkah pemilik ladang membiarkan keduanya tumbuh agar gandum yang dipanen adalah gandum yang bagus dan tahan uji?
  • Yang menjadi tujuan dari perumpamaan ini adalah mengingatkan kepada kita bahwa karya Allah di duniaini diganggu oleh pekerjaan iblis. Jika kita tidak waspada, mereka dapat larut pada kuasa jahat dan mendapat hukuman pada akhir zaman.
  • Lalang tidak mungkin berubah menjadi gandum, tetapi orang-orang jahat dapat bertobat menjadi lebih baik. Untuk itulah Yesus hadir ke dunia.

Tahap Permenungan (Lihat Lampiran)

Berkat

P : Semoga Tuhan beserta kita

U : Sekarang dan selama-Ia"manya

P : Semoga sharing iman yang kita lakukan ini dapat membawa pertumbuhan iman dan perubahan diri serta selalu dilindungi, diberkati dan dibimbing oleh berkat Allah yang maha kuasa, Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.

U : Amin.

P : Dengan demikian sharing iman kita saat ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah

P : Marilah kita terus mencintai Tuhan dengan mencintai sesama.

U : Amin.

Lagu Penutup

Kidung Syukur No 177 - Bapa, Engkau Sungguh Baik

 

PERTEMUAN KEEMPAT (Metode Ibadat Sabda)

"Perumpamaan Tentang Pengampunan" (Mat 18:21-35)

Lagu Pembuka

Kidung Syukur No 19 - Hatiku Penuh Nyanyian

Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cintakasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.

U : Sekarang dan selama-Iamanya.

Pengantar

MENGAMPUNI, adalah suatu kata yang mudah diucapkan namun sangat sulit dilakukan. Pada pertemuan sub tema keempat ini kita semua diajak oleh Yesus mengenai hal pengampunan yang sesungguhnya dan bagaimana serta berapa kali mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Para rabi Yahudi pada waktu itu mengajarkan batas wajib mengampuni adalah tiga kali dan Petrus di dalam Injil melebihkan jumlah tersebut menjadi sampai tujuh kali. Namun, Yesus menanggapinya dengan perintah yang mengejutkan : "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali" (Mat.18:22). Artinya, pengampunan yang kita berikan kepada sesama tidak ada batasnya, karena Allah adalah Maha Pengampun, Dia selalu mengampuni orang yang berdosa dan bersalah kepadaNya meskipun" dosa dan kesalahan manusia tersebut sebesar apapun dan berulang-ulang kali.

Pernyataan Tobat

P : Marilah kita mohon ampun agar mempunyai kerendahan hati untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita sehingga kita layak mengikuti peristiwa penyelamatan ini.

P : Tuhan Yesus Kristus, Kami seringkali melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan dihadapan Engkau dan sesama kami. Tuhan kasihanilah kami.

U : Tuhan Kasihanilah kami.

P : Tuhan Yesus Kristus, kami seringkali memendam amarah dan rasa kecewa setelah disakiti. Kristus kasihanilah kami.

U : Kristus Kasihanilah kami.

P : Tuhan Yesus Kristus, mampukan kami untuk bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kami tanpa syarat dan dengan tulus hati. Tuhan kasihanilah kami.

U : Tuhan Kasihanilah kami.

Doa Pembuka (Bersama-sama)

Allah yang Maharahim dan Maha pengampun, kami dating dengan keinginan diampuni atas kesalahan dan dosa kami kepadaMu, namun seringkali kami masih tidak mau mengampuni kesalahan orang lain. Oleh karena itu pada pertemuan ini kami mau belajar dari Yesus,Putera Mu tentang mengampuni, maka kami mohon kekuatan dan kerahimanMu agar kami mampu mengampuni kesalahan orang lain yang bersalah kepada kami dan tidak mengingatnya lagi, sehingga kami layak dan pantas disebut sebagai murid PuteraMu dan dapat bertumbuh didalamNya, sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Lagu Pengantar Bacaan

Kidung Syukur No 93 - Firman-Mu

Membaca Sabda Tuhan : Matius 18: 21 - 35

Percikan Permenungan

  • Dalam era modern sekarang ini, dimana teknologi dan arus informasi sangat mudah didapat orang sangat mudah merasa dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Hal ini salah satu alasan yang terbesar mengapa orang cenderung untuk tidak mau mengampuni kesalahan orang lain.
  • Inti dari perumpamaan ini adalah para murid diminta untuk mengampuni karena Bapa telah lebih dahulu mengampuni dosa-dosa kita dengan pengampunan yang tiada batasnya.
  • Adalah Petrus yang mempertanyakan kepada Yesus tentang berapa kali seorang harus mengampuni sesame yang bersalah padanya (Ay.21) dan jawaban Yesus pada ayat 22 sungguh mengejutkan, karena pengampunan harus diberikan tujuh puluh kali tujuh kali, yang artinya tidak terbatas, sarna seperti pengampunan Allah Bapa kepada kita, apapun kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan.
  • Pengampunan harus dimulai dari ketulusan hati yang didasari oleh pengampunan dari Bapa yang telah kita terima lebih dahulu.

Pertanyaan Pendalaman Kitab Suci

  1. Apa maksud Yesus dengan mengampuni sampai "Tujuh puluh kali tujuh kali" ?
  2. Apa kesulitan terbesar untuk tindakan mengampuni ?

Doa Umat

P : Saudara-saudari-ku terkasih, marilah kita menyatukan hati dan memanjatkan permohonanpermohonan kepada Allah, Bapa yang Maha Pengampun:

P : Ya Bapa, Putra-Mu, Yesus Kristus telah mengajarkan tentang pengampunan kepada kami, namun seringkali kami keras hati untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kami, mampukanlah kami untuk berusaha dengan kekuatan Roh Kudus untuk berjuang mengampuni dengan tulus hati. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa, kami seringkali bertindak seperti hamba yang tidak tahu berterima kasih tersebut, mampukanlah kami untuk terus memahami dan belajar dari PuteraMu untuk megampuni tanpa batas dan pamrih. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa,kami seringkali tidak tahu berterima kasih dengan segala pengampunan dan kerahimanMu, berilah kami kekuatan agar kami mampu wewujudkan semangat pengampunan dalam relasi antar anggota keluarga, masyarakat dan gereja. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa Pengasih, berilah kami semangat mengampuni seperti yang diajarkan Putera-Mu, Yesus Kristus sehingga kami layak disebut sebagai murid-Nya, dan sebagai bekal kami menjalankan kehidupan di dunia ini. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Doa Spontan

(Bagi umat yang ingin berdoa spontan, dipersilahkan .... )

P : Ya Bapa, Engkaulah Sumber Pengampunan, oleh karena itu kami satukan doa-doa kami dengan doa yang diajarkan oleh PuteraMu, Yesus Kristus :

Bapa kami ........... .

Membangun Niat dan Tindakan.Nyata

  • Maukah aku mengampuni pasangan hidupku ? Orangtuaku? Anak-anakku?
  • Beranikah aku meminta maaf lebih dahulu?

Doa Penutup (Bersama-sama)

Allah Bapa Yang Maha Kuasa, semoga dengan pertemuan ini kami bisa semakin memahami tentang semangat pengampunan yang datang dariMu, sehingga dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan gereja, kami dapat mewartakan Engkau sebagai Sumber Pengampunan, karena Engkau telah lebih dahulu mengampuni kami orang yang berdosa ini karena PuteraMu Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.

Berkat dan Pengutusan

P : Tuhan beserta kita

U : Sekarang dan selama-Iamanya

P : Semoga kita sekalian, keluarga dan orang-orang yang kita cintai, mampu mengampuni dengan berkat Allah yang Mahakuasa, Dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

U : Amin.

P : Ibadat pertemuan ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah

P : Marilah kita pergi untuk diutus mengampuni tanpa batas.

U : Amin.

Lagu Penutup

Kidung Syukur No 180 - Give Thanks

Catatan : Setelah membaca Bahan Pendalaman Kitab Suci ini lihat juga Metode Sharing & Bahan Pendalaman Untuk Para Fasilitator di sini