2012 Tahun Ekaristi

Dipublikasikan tanggal 28 November 2011

final-logo-ekaristi_400

2012 Tahun Ekaristi - Keuskupan Agung Jakarta

Apa latar belakang untuk memaklumkan tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi?

Yang pertama adalah cita-cita untuk terus menerus memperdalam iman akan Tuhan Yesus Kristus, sebagaimana dirumuskan dalam Arah dan Dasar Pastoral Keuskupan Agung Jakarta 2011-2015. Iman yang menyelamatkan itu dipuncakkan, dipusatkan dan dirayakan dalam Ekaristi.

Yang kedua adalah keselarasan dengan Gereja Katolik semesta yang juga sedang mengadakan Konggres Ekaristi di tahun yang sama. Kita adalah bagian dari Gereja Katolik semesta yang berusaha menemukan makna lebih dalam dari Ekaristi bagi hidup kita.

 Apa sasaran diadakannya Tahun Ekaristi?

1.  Meningkatkan mutu Perayaan Ekaristi.

2.  Memperdalam pemahaman mengenai Ekaristi (Katekese yang berkelanjutan / termasuk mistagogi).

3.  Makin menumbuhkan penghormatan pada Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi.

4.  Meningkatkan pelaksanaan perutusan yang bersumber dari Ekaristi

 Apa tema Tahun Ekaristi?

Tema Tahun Ekaristi di Keuskupan kita adalah "Dipersatukan, Diteguhkan dan Diutus". Ketiga kata itu menyiratkan daya Ekaristi bagi umat yang merayakannya, sehingga mereka menghayati persatuan dan kebersamaan; hidup mereka diteguhkan dan diberi makna; keterlibatan mereka dalam hidup sehari-hari merupakan perutusan yang bersumber pada Ekaristi.

Kapan kita merayakan Tahun Ekaristi?

Tahun Ekaristi akan dirayakan selama setahun penanggalan liturgi, yaitu mulai saat Adven 2011 dan berpuncak pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam 2012.

Apa saja yang direncanakan untuk menyemarakkan Tahun Ekaristi?

  1. Surat Gembala Bapak Uskup
  2. Masa Adven: renungan keluarga / lingkungan dengan tema "Ekaristi, Sumber Berkat dalam Keluarga"
  3. Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah: kegiatan untuk anak-anak
  4. Masa Prapaska / APP dengan tema "Bersatu dalam Ekaristi, Diutus untuk Berbagi"
  5. Pekan Suci (dengan perhatian pada Misa Krisma sebagai peringatan syukur Imamat yang terkait pada Ekaristi)
  6. Bulan Mei sebagai Bulan Liturgi dengan tema "Bersama Bunda Maria Mencintai Liturgi Ekaristi"
  7. Novena Roh Kudus dengan tema "Gereja Hidup dari Ekaristi"
  8. Pesta Tubuh dan Darah Kristus yang dirayakan dengan liturgi yang sungguh-sungguh dipersiapkan
  9. Sarasehan Ekaristi di 8 dekenat yang kemudian dipuncakkan di tingkat keuskupan, seperti rangkaian Novena
  10. Novena Ekaristi dan Adorasi di 8 dekenat dan berpuncak di tingkat keuskupan
  11. Eucharistic Youth Camp bagi Orang Muda Katolik
  12. Bulan Kitab Suci yang menyajikan topik-topik Ekaristi
  13. Kursus homili bagi para imam
  14. Lomba cipta lagu Ekaristi
  15. Seputar liturgi perkawinan dan katekesenya
  16. Penerbitan bahan-bahan katekese dalam bentuk DVD dan buku-buku
  17. Puncak perayaan pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam

Doa Tahun Ekaristi

Allah Bapa yang Mahapengasih, kami bersyukur atas karya penyelamatan-Mu

melalui Yesus Kristus Putra-Mu yang kami rayakan dalam Ekaristi.

Ya Yesus Kristus, kami bersyukur, karena dengan mendengarkan dan

melaksanakan Sabda-Mu, iman kami semakin diteguhkan;

dan dengan menyambut Tubuh dan Darah-Mu,

Kami dipersatukan dengan Dikau dan sesama. 

Ya Roh Kudus, kami bersyukur melalui bimbingan-Mu

iman kami senantiasa diperbaharui setiap kali merayakan Ekaristi. 

Semoga Tahun Ekaristi ini menjadi tahun peziarahan iman bagi kami, sehingga kami semakin

dipersatukan, diteguhkan dan diutus untuk berbagi pada sesama.

Bunda Maria, Bunda kaum beriman, doakanlah kami. Amin


mgr_ignatius_suharyoimage-01SURAT GEMBALA MENYAMBUT TAHUN EKARISTI 2012

(dibacakan sebagai pengganti kotbah, dalam setiap Misa, Sabtu/Minggu, (Adven I) 26/27 November 2011)

 

 

Para Ibu dan Bapak,

Para Suster, Bruder, Frater,

Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus,

1.  Pada hari Minggu yang lalu, kita merayakan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Perayaan itu menutup satu lingkaran tahun liturgi. Dengan merayakan pesta liturgi itu kita mengungkapkan kepastian iman kita bahwa Allah yang telah memulai karya-Nya, akan menyempurnakannya juga pada waktunya. Keyakinan iman inilah yang oleh Rasul Paulus dinyatakan dengan kata-kata ini, "Kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28).

2.  Hari ini kita memulai satu lingkaran liturgi yang baru dengan Minggu Adven I, yang pada tahun berikutnya juga akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Masa Adven dalam arti sempit mengundang kita untuk menyiapkan kedatangan Yesus yang akan kita rayakan pada Hari Natal. Dalam arti luas, Adven juga mengajak kita untuk memperkokoh harapan kita bahwa pada waktunya Tuhan akan datang menyempurnakan karya penyelamatan yang telah dimulai-Nya. Selama masa penantian dan pengharapan itu, menurut kata-kata Rasul Paulus yang kita dengarkan pada hari ini, "Allah juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus" (I Kor 1:8). Begitulah dinamika iman dan harapan kita yang kita ungkapkan dalam lingkaran-lingkaran tahun liturgi. Dengan menempatkan diri kita ke dalam dinamika liturgi itu, karya penyelamatan Allah akan semakin kita alami: iman kita menjadi semakin dalam, harapan kita semakin kokoh dan kasih kita semakin menyala.

3.  Sabda Tuhan yang diwartakan pada hari ini mengajak kita untuk selalu berjaga-jaga (Mrk 13:33.34.35.37) menantikan kedatangan Tuhan itu. Pertanyaannya adalah, dengan cara apa kita berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan? Jawabannya ada bermacam-macam. Salah satu jawaban diberikan kepada kita melalui Kitab Nabi Yesaya yang diwartakan pada hari ini yaitu dengan membiarkan diri kita - baik secara pribadi, keluarga, komunitas, paroki maupun keuskupan - dibentuk oleh Tuhan, karena kita semua adalah buatan tangan Tuhan (bdk. Yes 63:8). Dalam rangka membiarkan diri kita bersama-sama dibentuk oleh Tuhan itulah Keuskupan Agung Jakarta menetapkan Arab Dasar Pastoral dan setiap tahun menawarkan tema-tema pendalaman iman. Kalau bahan-bahan itu kita renungkan dan kita batinkan, kita boleh berharap hidup pribadi kita, keluarga, komunitas, paroki dan hidup kita bersama sebagai warga Keuskupan Agung Jakarta akan terus-menerus diperbarui dan dibentuk menjadi semakin serupa dengan Yesus Kristus, semakin sehati sepikir dan seperasaan dengan-Nya (bdk. Flp 2:5).

4.  Dalam rangka berusaha membiarkan diri kita dibentuk oleh Allah inilah, Keuskupan Agung Jakarta menetapkan Tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dengan tema "Dipersatukan, Diteguhkan, Diutus". Tema ini dipilih dengan berbagai pertimbangan. Antara lain kita ingin menempatkan diri kita dalam arus rohani Gereja se-dunia, yang pada tanggal 10-17 Juni 2012 yang akan datang mengadakan Kongres Ekaristi ke-50 di Dublin. Adapun tema yang diangkat adalah "Ekaristi: Bersatu dengan Kristus, Bersatu diantara kita". Selanjutnya tema Tahun Ekaristi Keuskupan Agung Jakarta ini melanjutkan tema yang sudah kita dalami selama tahun 2011 yaitu "Mari Berbagi". Dengan demikian kita berharap agar kerelaan kita berbagi tidak hanya didorong oleh motivasi kemanusiaan, melainkan kita landaskan pada iman yang kokoh. Dengan menerima roti Ekaristi yang diambil, diberkati, dipecah-pecah dan dibagi-bagikan, kita berharap juga dapat menjadi roti Ekaristi : seperti halnya roti Ekaristi, kita adalah pribadi-pribadi yang dipilih dan diberkati Tuhan, agar siap dipecah-pecah dan dibagi-bagikan bagi dunia.

5.  Kekayaan Ekaristi dengan mudah dapat kita timba dari salah satu pernyataan Gereja sebagai berikut :" ... Setiap orang yang mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi, seharusnya selalu ingin berbuat baik dengan penuh semangat, menyenangkan hati Allah dan hidup pantas sambil membaktikan diri kepada Gereja, melaksanakan apa yang diajarkan kepadanya, dan bertumbuh dalam kesalehan. Ia pun akan siap menjadi saksi Kristus di dalam segala hal, dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup manusia, agar dunia diresapi dengan semangat Kristus. Sebab tidak ada satu umat Kristiani pun dapat dibentuk dan dibangun, kecuali kalau berakar dan berporos pada perayaan Ekaristi Mahakudus" (Eucharisticum Mysterium no. 13).

6.  Melalui surat ini saya ingin mengajak seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta untuk secara khusus memperdalam pengetahuan dan penghayatan mengenai Ekaristi selama tahun 2012 yang akan datang. Sejarah panjang liturgi Ekaristi, kedalaman maknanya dan kekayaan lambang-lambangnya tidak bisa kita tangkap dengan baik selain dengan mempelajarinya. Dalam perayaan Ekaristi kita mengenangkan kembali wafat dan kebangkitan Kristus dan mensyukuri karya penyelamatan Allah bagi kita. Kita mendengarkan Sabda Tuhan yang menuntun langkah-Iangkah kita dan menerima roti kehidupan yang menjadi kekuatan dalam peziarahan iman kita. Janji Tuhan untuk selalu menyertai umat-Nya sampai akhir jaman tidak dapat kita alami kecuali dengan mengasah kepekaan batin kita akan kehadiran-Nya dalam Ekaristi. Semoga pertemuan-pertemuan yang sudah selalu kita adakan pada masa Adven, Prapaskah, bulan Liturgi, bulan Kitab Suci dan kesempatan-kesempatan lain dapat digunakan sebaik-baiknya untuk pendalaman Ekaristi itu. Sementara itu bahan-bahan yang diperlukan sudah dan akan disediakan oleh saudari-saudara kita yang dengan sepenuh hati menyiapkannya.

7.  Akhirnya bersama para imam yang diutus untuk melayani umat di Keuskupan Agung Jakarta ini saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada para Ibu/Bapak/Suster/Bruder/Frater/ Kaum Muda, Remaja dan Anak-anak yang dengan satu dan lain cara ikut terlibat dalam karya kegembalaan kami. Keterlibatan Anda sekalian dalam pelayanan Gereja "ke dalam", membuat Gereja menjadi semakin bermakna bagi umat sendiri. Sementara keterlibatan Anda sekalian dalam pelayanan Gereja "ke luar", membuat Gereja menjadi semakin berarti di tengah-tengah masyarakat luas. Semoga Ekaristi yang setiap kali kita rayakan semakin mempersatukan kita dalam perutusan yang mulia.

Salam, dan Berkat Tuhan untuk seluruh keluarga dan komunitas Anda.

+ I. Suharyo

Uskup Keuskupan Agung Jakarta