DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI

Dipublikasikan tanggal 22 February 2012

AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012

DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI

KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA 

DAFTAR ISI

  • Pengantar
  • Pertemuan Pertama : Temukan Tuhan Yang Hadir
  • Pertemuan Kedua : Tuhan Melayani Dengan Kasih
  • Pertemuan Ketiga : Berkorban dan Melayani
  • Pertemuan Keempat : Syarat Mengikuti Yesus
  • Pertemuan Kelima : Ekaristi: Perayaan Kehidupan
  • Lampiran :

1.  Tahap-tahap Metode Sharing 7 Langkah

2.  Bahan Pendalaman Untuk Para Fasilitator

3.  Pendalaman Pantang dan Puasa Katolik

PENGANTAR

Aksi Puasa Pembangunan 2012 menjadi kesempatan yang baik bagi umat KAJ untuk melanjutkan dan mendalami tema APP 2011 (Mari Berbagi), dalam konteks tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dan menjadikan sebagai sarana untuk semakin mewujudkan Arah Dasar Pastoral KAJ tahun 2011-2015. Bagaimana usaha kita untuk menemukan tema agar membantu kita dalam masa prapaskah yang dapat menggerakkan kita pada aksi nyata, tentunya bukan usaha yang mudah. Tetapi kita bersyukur dengan proses yang baik akhirnya Keuskupan Agung Jakarta mempunyai Tema APP 2012: "Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi".

Untuk memperdalam tema diatas, perjalanan permenungan kita menggunakan pola MERENUNGKAN dan GERAKAN AKSI NYATA. Sehingga dalam setiap pertemuan selalu akan diajak untuk membangun niat secara pribadi ataupun bersama-sama. Kita mempunyai 5 kali pertemuan.

Pertemuan pertama, kita diajak untuk melihat kemurahan hati Yesus Sang Gembala Baik yang mau menyapa Zakheus dan bagaimana Zakheus menemukan Allah. Zakheus menemukan Tuhan yang hadir dalam diri Yesus Sang Gembala Baik. Tuhan yang berinisiatif dan mencari: Tuhan seperti apakah itu? Tuhan yang mau menyapa dengan kasih.

Pertemuan kedua, kita akan merenungkan lebih dalam KASIH YESUS dalam Injil Yohanes. Yohanes tidak menceritakan Yesus mengadakan perjamuan (ekaristi) dalam

Injilnya. la menceritakan pembasuhan kaki yang terjadi pada peristiwa yang sama. Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid. Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan rnenjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Disitu nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia.

Pertemuan ketiga, setelah kita melihat kehadiran Yesus dan teladanNya dalam pertemuan pertama dan kedua, kini Yesus menantang dan mengundang kita untuk membuat langkah iman yang sulit. Kadang-kadang langkah iman yang sulit itu mengguncangkan kita karena Yesus membawa kita pada semangat yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. "...kamu yang harus memberi mereka makan ... adalah sebuah ungkapan yang dinyatakanYesus kepada para murid (Matius 14: 13-21). Pada pertemuan ini kita kembali diundang oleh Tuhan untuk siap berkorban dan melayani sesama. Implikasi dari pengorbanan dan pelayanan itu adalah terbangunnya semangat persaudaraan sejati.

Dalam pertemuan keempat, kita semakin ditantang oleh Yesus bahwa ketika kita mau menjalankan pelayanan kita meskipun banyak tantangan, tidak dihargai bahkan ditolak, maka kita tetap mengikuti Yesus dengan terus melayani. Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia, adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai. Dengan demikian, kita tetap mengorbankan seluruh diri kita yaitu waktu, tenaga, pikiran, hati dan bahkan nyawa kita sendiri. Bentuk pelayanan yang seperti inilah yang bisa dikatakan pelayanan yang sungguh-sungguh murah hati dan tidak memperhitungkan perasaan dan kepentingan pribadi karena sebuah pelayanan yang murah hati tidak pernah menghitung-hitung untung dan rugi atau suka dan tidak suka.

Dan dalam pertemuan kellma adalah rangkuman dari perjalanan permenungan. Jika kita sungguh-sungguh menjalankan semangat yang coba dibangun dalam pertemuan pertama sampai keempat, kita, menjadi ROTI HIDUP. Itulah ciri hidup yang ekaristis. Cara hidup yang ekaristis tersebut menggugah kita menuju pada cita-cita yang terdapat dalam ARDAS KAJ 2011-2015 yaitu meningkatkan iman yang mendalam akan Yesus Kristus, mengembangkan semangat persaudaraan sejati dan melakukan pelayanan kasih kepada sesama. Cita-cita hidup beriman KAJ ini dihayati pada Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup beriman. Maka ekaristi sebagai suatu perayaan liturgial menjadi sebuah perayaan kehidupan dalam semangat berbagi. Mengapa? Karena melalui ekaristi kita menimba Sabda Allah dan menjadikannya kekuatan dalam menjalani hidup untuk mengabdi dan berbakti kepadaNya, yang terejawantahkan dalam pelayanan bagi sesama.

Kami, Komisi Kerasulan Kitab Suci, KAJ bekerjasama dengan Komisi PSE, KOMSOS dan Komisi Katekese mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama dan usahanya, khususnya para romo yang sudah mernberikan waktu, pengetahuan dan permenungannya sehingga proses pembuatan buku panduan pendalaman iman dan VCD ini dapat berjalan dengan baik. Tentunya kami masih mempunyai kekurangan disana-sini, untuk itu kami sangat terbuka akan masukan yang baik dan membangun bagi kita semua. Semoga bahan ini bisa membantu untuk pendalaman iman di lingkungan, kelompok-kelompok kategorial ataupun komunitas-komunitas Katolik lainnya.Tuhan memberkati.

P.Romanus Heri Santoso, Pr

Sumber : Buku Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2012 yang digunakan untuk Pendalaman Iman di Lingkungan, diterbitkan oleh Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Agung Jakarta.

Untuk penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada link di bawah ini:

Tema APP 2012, Klik disini 

Sub Tema Pertemuan 1, Klik disini 

Sub Tema Pertemuan 2, Klik disini 

Sub Tema Pertemuan 3, Klik disini 

Sub Tema Pertemuan 4, Klik disini 

Sub Tema Pertemuan 5, Klik disini 

Lampiran 1, Klik disini 

Lampiran 2, Klik disini 

Lampiran 3, Klik disini 

Doa Tahun Ekaristi, Klik disini 

Doa Arah Dasar Pastoral, Klik disini