Lomba Dekorasi Green Easter KAJ 2013

Dipublikasikan tanggal 07 April 2013

Foto-Foto Proses Dekorasi dari awal sampai selesai, klik disini

Transkrip Homili Romo Paroki terkait Dekorasi Paskah 2013, klik disini

Pengumuman Gereja terkait Dekorasi Paskah 2013, klik disini dan disini

Panitia Paskah 2013 Paroki Santo Lukas Sunter Ikut Lomba Dekorasi Green Easter KAJ 2013

Sehubungan keikutsertaan Panitia Paskah 2013 Paroki Santo Lukas Sunter dalam Lomba Dekorasi Green Easter KAJ 2013, maka bersama ini kami sampaikan tulisan singkat kronologi dan kisah pembuatan Dekorasi Paskah 2013 di Paroki Santo Lukas Sunter. 

Mengikuti Lomba Dekorasi Green Easter KAJ 2013 ini mempunyai tantangan tersendiri, mengingat dekorasi mulai Kamis Putih, Jumat Agung & Paskah tentu harus disesuaikan dengan ketentuan liturgi yang ada. Jadi yang harus kami perhatikan adalah agar dekorasi yang dibuat tidak melanggar ketentuan liturgi tersebut. Maka setelah proses pendaftaran kami melakukan langkah-langkah:

1. Menentukan ide dekorasi yang akan dibuat, yaitu:

  • Gerbang Getsemani (ide ini terinspirasi dari Ukiran Pintu Gereja Segala Bangsa di Yerusalem). Kami rencanakan dekorasi ini akan  digunakan mulai Kamis Putih s/d Paskah). Gerbang Getsemani juga dilengkapi dengan batu-batuan (seperti batu tempat Tuhan Jesus berdoa). Dekorasi ini diletakkan di depan pintu masuk gereja.
  • Bunga dari Sedotan (digunakan untuk menambah semarak dekorasi Sabtu Suci & Paskah), penempatan rangkaian bunga ini (karena terbuat dari sedotan) juga diatur agar tidak melanggar ketentuan liturgi tapi membuat suasana menjadi indah, yaitu dipilar-pilar pinggir gereja.
  • Kelinci Paskah (digunakan untuk menambah semarak dekorasi Sabtu Suci & Paskah), kelinci ini ditempatkan pada semacam taman kecil yang dilengkapi dengan telur-telur paskah.

2. Panitia Paskah 2013 memohon dukungan umat melalui pengumuman gereja untuk mengumpulkan bahan-bahan bekas yang diperlukan: Sedotan, Koran, Kawat Nyamuk, Kayu.

3. Setelah semua bahan terkumpul maka dilakukan proses pembuatan:

a)    Proses pembuatan Bunga dari Sedotan:

  • Sedotan yang ada dipilih dan dikelompokkan berdasarkan warnanya.
  • Sosialisasi dan memberi pelatihan kepada umat di wilayah yang ingin membantu membuat bunga sedotan tersebut.
  • Membagi sedotan yang sudah dikelompokkan sesuai warna kepada umat di wilayah (dikerjakan dirumah masing-masing) untuk dirangkai menjadi kelopak bunga
  • Setelah semua kelopak bunga selesai dikerjakan maka dikumpulkan/ diserahkan kepada sie dekorasi untuk ditambahkan tangkainya, selanjutnya disatukan menjadi rangkaian bunga.

b)    Proses pembuatan Gerbang Getsemani:

  • Semua Koran yang terkumpul diproses dengan dirobek menjadi bagian-bagian kecil lalu direndam dalam air agar lunak dan diremas-remas menjadi bubur kertas Koran.
  • Membuat design kawat nyamuk sesuai motif yang diinginkan.
  • Membuat rangka dari kayu yang dipakai sebagai dasar untuk mengikat design kawat nyamuk yang sudah jadi.
  • Design kawat nyamuk tersebut diikat menyatu dengan rangka kayu menggunakan kawat & paku.
  • Bubur kertas Koran yang sudah jadi lalu dicampur dengan lem untuk direkatkan pada kawat nyamuk sesuai bentuk yang ada.
  • Semua bagian design kawat nyamuk, kawat pengikat ditutup dengan bubur kertas Koran, sedang untuk rangka kayu ditutup dengan  kertas Koran.
  • Selain itu untuk tambahan dibuatkan design dari kawat nyamuk & kawat pengikat yang berbentuk daun-daun yang ada rantingnya, yang juga ditutup dengan bubur kertas koran.
  • Proses selanjutnya adalah pengecatan sesuai warna yang dibutuhkan. Dengan warna dasar silver, ditambah efek warna emas pada bagian sisi-sisinya.
  • Lalu ditambahkan semacam guratan-guratan dengan warna coklat kemerahan untuk menambah manis dan tampilan menjadi lebih hidup.
  • Tahap akhir adalah memasang dekorasi tersebut pada depan pintu masuk gereja.

c)     Proses pembuatan Kelinci Paskah:

  • Proses membuatkan hampir sama dengan Gerbang Getsemani, yaitu pertama membuat design rangka dari kawat nyamuk berbentuk kelinci.
  • Lalu ditutup dengan bubur kertas Koran.
  • Setelah itu dilakukan pengecatan dengan warna dasar putih, ditambah warna lain dan ornament lain agar kelinci tersebut terlihat lebih hidup dan menarik.

4. Nilai Teologis yang mau disampaikan dari dekorasi Gerbang Getsemani ini adalah sebelum umat memasuki gereja maka terlebih dahulu akan melihat dekorasi Gerbang Getsemani ini, sehingga umat  dapat mengingat saat-saat penting mulai dari Tuhan Yesus berdoa di taman Getsemani, Penyaliban Kristus dan Kebangkitannya yang Mulia, hal ini sejalan dengan prosesi Tri Hari Suci mulai Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci & Minggu Paskah. Makna yang lebih dalam adalah Kasih Tuhan Yesus yang begitu besar bagi umat manusia sehingga rela wafat di salib.

5. Sedangkan makna dekorasi bunga sedotan dan kelinci adalah untuk menambah semarak dan meriah Perayaan Sabtu Suci dan Paskah, kita semua mau bersyukur karena Yesus Kristus sudah bangkit. 

Demikian tulisan singkat kronologi dan kisah pembuatan Dekorasi Paskah 2013 yang dapat kami sampaikan, atas perhatian yang diberikan kami ucapkan banyak terima kasih dan Tuhan Memberkati.

Panitia Paskah 2013 Paroki Santo Lukas Sunter 

FX. Himawan Heryadi (Ketua)

Laurentius Budianto (Sekretaris I)