KELUARGAKU MELAYANI

Dipublikasikan tanggal 17 December 2014

NATAL – PESTA KELUARGA

 

Sudah empat tahun terakhir ini Keuskupan Agung Jakarta selalu memilih tema keluarga sebagai tema Masa Adven. Tahun ini tema yang diusung adalah “Keluargaku Melayani”. Untuk merenungkan sedikit lebih dalam mengenai tema ini marilah kita renungkan doa berkat untuk mempelai dalam Tata Perayaan Perkawinan sbb.:

“Ya Allah, Engkau telah menguduskan ikatan perkawinan dengan misteri yang begitu luhur, sehingga dalam janji perkawinan Engkau memperlambangkan sakramen hubungan Kristus dengan Gereja. Ya Allah, di dalam Engkau perempuan bersatu dengan laki-laki, dan komunitas insani yang pertama, yaitu keluarga, dianugerahi dengan berkat yang tidak bisa ditiadakan oleh apa pun: tidak oleh kutukan dosa asal, tidak pula oleh hukuman air bah.”

 

 

Ketika Allah menciptakan manusia, Allah menciptakannya menurut gambar dan rupa-Nya. Ada dua hal yang menjadi ciri bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah: manusia diciptakan laki-laki dan perempuan (Kej 1: 27) serta manusia diberi perintah untuk beranakcucu (Kej 1:28). Sejak semula Allah menciptakan keluarga sebagai komunitas insani yang pertama. Perkawinan adalah institusi yang diciptakan oleh Allah sendiri (Kej 2:24).

 

Ketika manusia pertama jatuh ke dalam dosa, hubungan antara laki-laki dan perempuan memang tercemar, namun institusi perkawinan tidak pernah dihapuskan. Demikian juga ketika air bah menerjang bumi, delapan orang atau empat keluarga diselamatkan (I Pet 3:20). Mengapa demikian? Karena sejak semula Allah menyelamatkan manusia lewat keluarga. Kisah keluaran dari Mesir melukiskan bagaimana paham keluarga diperluas menjadi sebuah bangsa, Israel.

 

 Ketika Sabda menjelma menjadi daging, Allah Putera pun hadir di tengah keluarga, keluarga kudus Nazaret.  Kisah kelahiran Yesus dalam Luk 2:16 mencatat: “Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di palungan.” Juga kisah tiga orang Majus yang mengunjungi Yesus dalam Mat 2:11: “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.”  Setelah menghilang selama 3 hari, akhirya Yesus pulang bersama-sama keluarga-Nya ke Nazaret dan Ia hidup dalam asuhan mereka. (Luk 2:51). Rupanya Allah sungguh menyelamatkan manusia lewat keluarga.

 

Di dalam keluargalah manusia mengenal makna pelayanan yang pertama. Setelah mendapat kabar dari Malaikat Gabriel, Maria langsung menuju rumah Elisabet untuk melayani. Demikian juga Yusuf; melalui Gabriel Allah mengutus Yusuf untuk mendampingi Yesus dan Maria. Juga Yusuf mendampingi mereka dalam pengungsian ke Mesir. Justru melalui pelayanan dalam keluarga, manusia mengalami proses penyelamatan.

 

Perkawinan adalah lambang kasih Kristus kepada Gereja-Nya, kasih yang menyelamatkan. Di dalam keluarga kasih yang menyelamatkan itu saling dibagikan antara anggota-anggotanya. Santo Paulus dalam Ef 5:32-33 menulis bahwa hubungan Kristus dan Gereja-Nya adalah rahasia besar, sehingga bagi masing-masing keluarga berlaku hubungan saling mengasihi dan saling menghormati. Natal adalah pesta keluarga. Dengan dinyalakannya lilin Adven keempat kita sudah semakin dekat dengan kedatangan Kristus. Selamat melakukan persiapan-persiapan terakhir dengan penuh sukacita.