Karena kasih Allah kita bersukacita dalam melayani
Dipublikasikan tanggal 28 June 2016
Karena kasih Allah kita bersukacita dalam melayani
(Ziarek Keluarga Lingkungan Sta.Elisabeth)
Halo umat Paroki St. Lukas Sunter yang terkasih. Pada kesempatan ini, kami kembali ingin berbagi cerita acara rutin ziarek lingkungan Sta. Elisabeth wilayah Thomas Rasul. Perjalanan ziarek kami ini berlangsung tgl 25-26 Juni 2016. Destinasi yang dituju adalah Kebon Raya Cibodas, Wisma Kompas Gramedia dan Lembah Karmel Cikanyere.
“Karena kasih Allah kita bersukacita dalam melayani” itulah tema yang kami usung. Persiapan acara ini kurang lebih membutuhkan waktu 3 bulan. Dimotori oleh Ibu Sara dan koordinasi dengan pengurus serta beberapa umat lingkungan acara ziarek bisa berjalan dengan sukses. “Sangat luar biasa semangat umat lingkungan Elisabeth” ujar Pak Hengky, ketua lingkungan Sta Elisabeth saat itu. Bahkan beberapa kali terdengar komentar dari umat di luar lingkungan yang merasa “iri dan kagum” dengan kekompakan umat Elisabeth.
Perjalanan diawali dari meeting point di Jembatan Salam (depan Apt Sunter Icon) pukul 06.40 pagi. Total peserta ada 36 orang, terdiri dari lansia, keluarga muda, OMK, anak-anak dan balita. Dengan menggunakan medium bus kami berangkat menuju Kebon Raya Cibodas selama kurang lebih 3 jam perjalanan. Di sana kami menikmati keindahan alam Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango yang diselimuti hawa sejuk dan diiringi suara gemericik air terjun serta sungai kecil yang jernih airnya. Peserta terutama anak-anak sangat senang bermain di sekitar sungai kecil yang airnya dingin seperti es. Tampak terlihat beberapa ekor kera yang mencoba mencari makanan di sekitar tempat kami berkumpul. Area Kebon Raya Cibodas sendiri sangat luas, untuk mengelilinginya kami naik kereta wisata dan singgah di rumah kaca tempat budidaya tanaman. Beberapa peserta membeli suvenir tanaman hias untuk dibawa pulang.
Keceriaan di Cibodas
Bermain Air
Acara berikutnya kami menuju Wisma Kompas Gramedia Cipanas, tempat kami menginap yang tidak jauh lokasinya dari Cibodas. Begitu sampai wisma, makan siang yang sudah disiapkan langsung kami “serbu”. Menu sayur asem, ikan teri, ayam goreng dan sambal terasa sangat nikmat dalam suasana kebersamaan. Selesai makan siang panitia membagikan kunci kamar peserta untuk istirahat. Malam harinya setelah makan malam dengan menu Soto Bandung dilanjutkan dengan acara ibadat dan rosario. Bacaan injil dan renungan dari Injil Matius 20:20-28 sungguh sesuai dengan tema ziarek kami. Ditambah video singkat tentang seseorang yang membantu sesamanya dengan cara yang sederhana dan biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sharing dari beberapa umat juga ikut menambah wawasan kami tentang bagaimana kita bisa melayani sesama terutama di lingkungan Elisabeth dengan aktif kegiatan lingkungan, menjadi pengurus lingkungan dan mengenal umat yang ada di lingkungan. “Harapannya umat Elisabeth kedepan bisa lebih aktif dan saling membantu” ucap Pak Heryanto, ketua lingkungan yang baru. Pada kesempatan ini, beliau juga mengumumkan kepengurusan lingkungan yang baru. Salah satu harapannya, umat lingkungan Elisabeth saat bulan Rosario bisa setiap hari bergantian mengadakan doa rosario. Selain itu program kunjungan ke setiap rumah umat lingkungan untuk mengenal lebih dekat sekaligus mengupdate data umat. Selesai ibadat, dilanjutkan pengundian doorprize untuk semua peserta ziarek. Acara malam itu ditutup dengan acara bebas, ada yang wisata kuliner sate maranggi di dekat wisma, ada yang langsung ke kamar untuk istirahat, ada yang menonton film dan sebagian lagi meneruskan “ngerumpi”.
Ibadat dan Rosario
Aktifitas di Wisma Kompas
Hari kedua, kami harus bangun pagi karena jadwal acara menuju Lembah Karmel untuk ikut misa penyembuhan. Setelah sarapan pagi dan cek out, pukul 8 pagi kami berangkat menuju Lembah Karmel. Perjalanan dari wisma Kompas sekitar 45 menit dan saat tiba di lokasi parkiran sudah terlihat penuh karena memang bertepatan dengan jadwal misa penyembuhan setiap minggu kedua dan keempat serta ada acara penutupan camping rohani OMK di Lembah Karmel. Peserta ziarek berbaur dengan umat yang lain memenuhi gereja. Kami juga sempat bertemu dengan beberapa umat Paroki Santo Lukas yang ikut misa penyembuhan. Dalam homilinya, pastur menekankan tentang “Pancasila” dalam kehidupan berkeluarga yaitu: niat baik, pribadi yang sejajar, teman seperjalanan, percaya dan perhatian. Kelima hal ini jika diterapkan dalam hidup berumahtangga akan menjadi pondasi yang kuat dan kokoh. Selesai misa, kami berdoa di depan gua Bunda Maria. Setelah itu karena sudah jam makan siang, kami menuju area penjualan makanan. Melihat areanya penuh sesak, hanya sebagian peserta yang membeli makanan dan kamipun menuju bus untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta. Dalam perjalanan kami mampir di rumah makan Rindu Alam untuk makan siang. Perjalanan ke Jakarta sempat mengalami kemacetan dan kamipun sampai di Jakarta sekitar pukul 19.00.
Lembah Karmel Cikanyere
Buat kami, acara ziarek ini seru dan mengasyikan. Puji syukur kepada Tuhan sehingga acara ziarek bisa berjalan dengan baik dan lancar. Terima kasih pula kepada panitia, para sponsor, dan umat lingkungan Sta Elisabeth. Sampai jumpa di acara ziarek tahun depan. Tuhan memberkati, Amin. (ADIE)