REKOLEKSI KEP KE-21

Dipublikasikan tanggal 26 September 2016

REKOLEKSI KEP KE-21 ”MEWARTAKAN KABAR SUKACITA INJIL”

VILLA PANCAWATI, 17-18 SEPTEMBER 2016

Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) angkatan 21, dimulai sejak tanggal 11 Januari sampai dengan 5 september 2016. Selama kurun waktu 9 bulan, 154 orang mengikuti kursus ini, dan akhirnya terpilihlah 122 peserta yang berhasil sampai tahap Rekoleksi Perutusan “Mewartakan Kabar Sukacita Injil”. KEP ke-21 ini, merupakan KEP dengan jumlah peserta terbanyak dari angkatan-angkatan sebelumnya.

Rekoleksi KEP diawali dengan Misa Ekaristi yang dipimpin oleh P. Robert Zon Piter Sihotang, OFMConv. Dalam pertemuan 2 hari ini, peserta diajak untuk lebih mematangkan diri sehingga sungguh-sungguh menjadi pribadi yang dapat mewartakan Kabar Sukacita Injil, dengan pembekalan yang dibagi dalam beberapa sesi pengajaran, yaitu Krisis Pemberita Injil, Perjalanan Tobat dan Iman Pemberita Injil dan sesi terakhir ‘kau adalah Saksi-Ku’.

Dalam sesi Krisis Pemberita Injil yang dibawakan oleh Bp. Berman Ali, peserta dihantar untuk merefleksikan diri bagaimana kita menanggapi permasalahan/ kekecewaan pada saat apa yang diharapkan ternyata tidak terwujud. Kita diajak untuk senantiasa bersyukur dan melihat pencobaan/ masalah sebagai berkat/kebahagiaan serta yakin bahwa Tuhan senantiasa hadir di dalam hidup kita.  “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan”. (Yak 1:2-3)

Iman adalah anugerah Tuhan yang diberikan sebagai benih yang harus dipupuk sehingga dapat bertumbuh. Ibarat sebuah pohon, bilamana tidak disirami dan dipupuk maka dia akan mengalami kekeringan, demikian juga iman kita. Iman kita pun perlu disiram dan dipupuk dengan Firman Tuhan, sehingga dapat bertumbuh dengan doa dan pelayanan yang menghasilkan karya-karya kasih Tuhan.  Dalam perjalanan iman, kadang kita seperti Petrus, murid Yesus. Petrus dipanggil, diutus, mengalami krisis iman dimana dia menyangkal Yesus dan kemudian dengan rendah hati bertobat. Allah kita Maharahim dan  Maha Pengampun, Petrus pun diangkat menjadi Pemimpin Gembala. Kiranya, kita semua juga dapat seperti Petrus yang bisa dengan rendah hati bertobat dan melayani Tuhan dengan segenap hati dan jiwa.

Bapak YE. Sendjaja, mengajak peserta untuk mengulang dan menghayati kembali peristiwa yang ada di dalam Kitab Suci melalui adegan drama kecil, yaitu pada saat Petrus dipanggil oleh Tuhan dan peristiwa Yesus ditangkap sampai dengan wafat di Salib. Semua ini dilakonkan agar para Peserta menyadari bahwa kita semua dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi Penjala Manusia atau melakukan karya Pewartaan. Dan Tuhan memberikan teladan bagi kita semua bahwa Dia rela berkorban demi keselamatan kita, kiranya kita juga dapat meneladani Yesus di dalam mewartakan Cinta Kasih-Nya.

Rekoleksi ditutup dengan Misa Perutusan. Romo Robert mengajak umat melantunkan dan menghayati lagu ‘Jadilah Saksi Kristus’. Dalam syair lagu tersebut, kita diajak untuk menjadi Saksi Kristus di setiap kondisi dan situasi yang ada. Baik di  saat senang ataupun susah, saat tertawa ataupun menangis,  saat hampa dan tiada hasrat, kita diminta untuk tetap setia dalam karya Pewartaan.

Selamat bagi peserta KEP-21, selamat berkarya dan melayani Gereja !

Terima kasih bagi panitia KEP-20 yang telah berusaha semaksimalnya dalam melayani dan mewartakan Kasih Tuhan.

Suasana pada saat registrasi ulang

Persiapan Panitia Rekoleksi Kep 21

Keceriaan peserta dan panitia rekoleksi Kep 21

Rangkaian kegiatan Rekoleksi  Perutusan Kep 21

Misa Perutusan Kep 21