ORDO SANTA URSULA (OSU)
Ordo Santa Ursula didirikan oleh Santa Angela Merici pada tanggal 25 November 1535. Ia dan para pengikutnya, 28 perawan, Ursulin pertama, membaktikan diri kepada Allah, tetapi bukan dengan hidup di biara seperti lazim di zaman itu. Mereka tetap tinggal di masyarakat, di rumah, di antara keluarga mereka.
Dan di mana saja mereka berada, mereka berusaha menjadi terang, garam dan ragi demi Kerajaan Allah. Angela inilah yang pertama kali membuka jalan bagi wanita-wanita untuk hidup menurut nasihat Injil secara radikal dalam sebuah tarekat sekulir. Angela meninggalkan tulisan-tulisannya, Regula, Nasihat dan Warisan sebagai pusaka bagi anak-anak rohaninya.
Kompani St. Ursula berkembang pesat dan tersebar ke banyak negara secara otonom. Dalam tahun 1957 mereka membentuk sebuah Federasi, Institut Sekulir Santa Angela Merici (ISSAM), Para anggotanya dikenal sebagai Ursulin Sekulir. Kompani dalam bentuknya yang asli dimulai di Indonesia dalam tahun 1989.
Angela juga memberi hidup kepada banyak tarekat religius. Dalam kurun sejarah ada banyak kelompok religius yang mengambil Regular Santa Angela sebagai dasar hidupnya. Mereka dikenal sebagai biarawati Ursulin.
Mereka pun berkembang pesat dan tersebar di seluruh dunia sebagai kelompok-kelompok otonom. Dalam tahun 1900 Paus menyerukan supaya para Ursulin bersatu, maka dalam tahun itu lahirlah Uni Roma Ordo Santa Ursula. Menyusul uni-uni lain seperti Uni Kanada dan Uni Tildonk
SEJARAH URSULIN DI INDONESIA
Misionaris Ursulin pertama mendarat di Batavia (sekarang Jakarta) tanggal 7 Februari, 1856. Mereka datang dari Sittard, Belanda, atas permintaan Mgr P.M. Vrancken, Vikaris Apostolik Jawa.
Ketujuh Suster datang dengan kapal, dan jarak Belanda-Batavia ditempuh dalam 140 hari.
Perjalanan sangat berat, maka baru 4 hari kemudian, tanggal 11 Februari 1856, Sr. Emmanuel Haris yang sudah sakit, menghembuskan nafas terakhir dan pulang ke rumah Bapa.
Keenam suster lainnya segera mulai bekerja. Tugas yang dipercayakan kepada mereka adalah pendidikan anak perempuan. Iklim yang panas dan kerja keras menguras tenaga para suster. Banyak yang jatuh sakit dan meninggal.
Kelompok kedua misionaris Ursulin Belanda tiba memperkuat barisan mereka. Sekolah Ursulin pertama didirikan di Noordwijk, sekarang Jalan Ir. H. Juanda. Kendati ada banyak kesulitan, jumlah suster terus bertambah.
Tak lama kemudian wanita Indonesia muda yang diilhami oleh kehidupan dan tulisan S. Angela Merici melanjutkan hidup dan karya yang dirintis oleh para misionaris pertama.
SEJARAH URSULIN DI SUNTER
Karya Pelayanan para Suster Ursulin di Sunter dimulai pada tahun 1965 dengan kedatangan Suster Ignatio,OSU, Suster Angela,OSU dan Suster Flora,OSU. Kedatangan mereka amat membantu masyarakat sekitar tempat tinggal mereka karena para suster banyak membantu masyarakat sekitar dan memberi pinjaman modal supaya masyarakat sekitar bisa hidup dengan layak.
Saat ini, suster-suster ursulin di sunter berkarya di bidang Pastoral dan Sosial. Tugas-tugas mereka dalam bidang Pastoral :
- Memberi pelajaran Agama
- Memberi komuni kepada orang sakit
- Memberi bimbingan rohani
Tugas-tugas mereka dalam bidang Sosial :
- Menolong masyarakat kurang mampu
- Menyekolahkan anak yang tidak mampu
- Memberi pinjaman modal bagi masyarakat sekitar supaya mereka bisa hidup layak
- Membantu mencarikan kerja untuk masyarakat sekitar
Saat ini para suster yang berkarya di Sunter adalah
- Sr. Anastasia Ratnawati OSU (Kepala Komunitas )
- Sr. Irena Handayani OSU
- Sr.Dion