ST. FRANSISKUS DARI ASISI
Dipublikasikan tanggal 05 October 2016
ST. FRANSISKUS DARI ASISI
Dua Belas Peristiwa Menarik dalam Kehidupannya
Setiap tanggal 4 Oktober Gereja merayakan Pesta Santo Fransiskus dari Asisi. Pada konklaf tahun 2013 untuk pertama kalinya dalam sejarah Gereja, seorang Paus mengambil nama Fransiskus sebagai panggilan resminya. Kali ini kita akan menyibak 12 peristiwa yang sangat menarik dalam kehidupan St. Fransiskus dari Asisi:
1. Lukisan tertua dari St. Fransiskus ditemukan di Italia
Lukisan pertama (sebelah kiri) ditemukan di Biara Benediktin di Subiaco Italia. Lukisan ini dibuat pada salah satu kunjungan St. Fransiskus ke biara tersebut. Dalam lukisan ini St. Fransiskus tidak digambarkan dengan lingkaran suci dan stigmata. Lukisan kedua (sebelah kanan) terdapat di Basilika bagian bawah Asisi dan dibuat oleh Cimabue. Lukisan lengkap menggambarkan Bunda Maria dengan Kanak-kanak Yesus, empat orang malaikat dan Santo Fransiskus.
2. Diberi nama Fransiskus karena masyarakat Perancis
Ayah St. Fransiskus, Petrus Bernardinus adalah seorang pedagang. Konon nama Fransiskus (artinya orang Perancis) diberikan oleh sang ayah kepada puteranya sekembalinya dari perjalanan ke Perancis. Waktu dibaptis beliau diberi nama Yohanes Pembaptis.
3. Menjadi tahanan perang selama satu tahun
Ketika berusia 19 tahun, sebelum pertobatannya, St. Fransiskus bergabung dengan tentara dan berperang di sekitar Perugia dan Asisi. Beliau pernah ditawan selama setahun sebelum akhirnya dibebaskan.
4. Hidupnya diinspirasikan oleh Mat 10:9
Dalam Mat 10:9 Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu” ketika melakukan perjalanan mewartakan Injil. St. Fransiskus terinspirasi dengan ayat ini dan melakukan hal sama. Beliau mulai melakukan perjalanan mewartakan pertobatan dalam kesederhanaan.
5. Dalam waktu satu tahun memperoleh 11 orang pengikut
Pada tahun 1210 beliau berhasil mengumpulkan 11 orang pengikut dan membentuk kelompok 12 orang, sama dengan jumlah para rasul. Kemudian, St. Fransiskus menulis aturan singkat dan informal yang terutama terdiri dari nasehat-nasehat injili untuk mencapai kesempurnaan. Mereka membawa aturan ini ke Roma untuk mohon persetujuan Paus. Mereka melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, bernyanyi dan berdoa, penuh sukacita, dan hidup dengan sedekah yang mereka terima dari para dermawan.
6. Paus Inosensius III memutuskan untuk mendukung para Saudara Dina setelah mendapat mimpi
Pada mulanya Paus Inosensius III menolak untuk memberikan dukungan kepada St. Fransiskus dan kelompoknya. Kemudian, dia bermimpi melihat St. Fransiskus menopang dengan tubuhnya sendiri Basilika Santo Yohanes Lateran, Katedral Keuskupan Roma, yang akan runtuh. Bapa Suci menafsirkan mimpinya sebagai tanda bahwa St. Fransikus dan kelompoknya akan dapat memberikan pelayanan yang mendukung Gereja, dan beliau pun memberikan pengakuan resmi kepada kelompok Saudara Dina sebagai sebuah tarekat.
7. Hadir pada Konsili Lateran IV, dimana beliau berkenalan dengan St. Dominikus Guzman
Konsili Lateran IV adalah konsili ekumenis ke-12 di mana diratifikasi antara lain ajaran tentang transubstansiasi dan primat Paus. St. Dominikus, pendiri Ordo Dominikan juga hadir di konsili tersebut.
8. Mengunjungi seorang sultan Muslim dan mewartakan Injil di hadapannya.
Pada 1219 di tengah berkecamuknya Perang Salib V, St. Fransiskus, menyeberangi garis pasukan Muslim untuk menemui Sultan Malik al-Kamil di kamp-nya di tepi Sungai Nil guna menawarkan perdamaian. Sang Sultan berkenan menemui St. Fransiskus, tidak hanya menemuinya bahkan terjadi sebuah dialog damai antara St. Fransiskus, Sultan dan para pasukannya. Untuk membuktikan kebenaran Injil, St. Fransiskus menyatakan diri sanggup meletakkan tangannya di atas api.
9. Menghentikan mukjizat dari seorang Saudara Dina yang meninggal
Pada tahun 1220 St. Fransiskus pensiun dari kepemimpinan tarekat dan sebagai penggantinya ditunjuk wakilnya Petrus Catani. Namun, lima bulan kemudian Petrus Catani meninggal dunia. Pengunjung yang berziarah ke makam Catani melaporkan banyak mukjizat, dan hal ini mendorong banyak orang untuk berkunjung ke tempat itu. Kunjungan massal ini menyebabkan banyak masalah di daerah itu. Untuk itu St. Fransiskus berdoa kepada Catani supaya mukjizat itu berhenti, dan mukjizat pun berhenti.
10. Menerima stigmata ketika sedang menjalankan puasa 40 hari
Stigmata adalah tanda luka-luka Yesus yang tersalib yang muncul pada tubuh seseorang. Seorang Saudara Dina yang menemaninya bersaksi, "Tiba-tiba saya melihat sebuah penglihatan, seorang Serafim, malaikat yang memiliki enam sayap, memberinya karunia lima tanda luka Kristus." Peristiwa ini terjadi pada tahun 1224 ketika St. Fransikus menjalankan puasa 40 hari di Gunung Alvernia, sambil mempersiapkan diri untuk Hari Raya St. Mikael Malaikat Agung pada tanggal 29 September.
11. Batu pertama Basilika St. Fransiskus dari Asisi diletakkan pada hari kedua setelah kanonisasinya
St. Fransiskus wafat pada tanggal 3 Oktober 1226. Paus Gregorius IX mengkanonisasi beliau sebagai Santo pada tanggal 16 Juli 1228. Pada keesokan harinya Bapa Suci meletakkan batu pertama pembangunan Basilika St. Fransiskus dari Asisi.
12. Makamnya hilang selama berabad-abad sampai ditemukan kembali pada tahun 1818
Jasadnya dipindahkan ke Basilika pada tahun 1230, tetapi segera disembunyikan oleh para Saudara Dina untuk melindunginya dari penjajah Saracen. Lokasi persembunyian jenazah St. Fransiskus terlupakan dan baru ditemukan kembali hampir enam abad kemudian, yaitu pada tahun 1818.