100% KATOLIK- 100% INDONESIA

Dipublikasikan tanggal 16 December 2016

100% KATOLIK – 100% INDONESIA

(Pertemuan adven ke-4 dalam bentuk Gathering Keluarga Wilayah Sathora)

Tidak terasa kita sudah sampai di penghujung tahun 2016 dimana sebentar lagi kita akan merayakan pesta Natal. Masa adven menjadi salah satu tradisi dalam Gereja Katolik untuk menyiapkan hati dan iman kita menyambut Natal. Selama masa adven, setiap lingkungan diharapkan mengadakan pendalaman iman sebanyak 4x pertemuan. Demikian pula halnya dengan umat lingkungan Elisabeth, Stephanus, Titus dan Timotius yang ada di wilayah Sathora.

Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pertemuan adven keempat diadakan pertemuan gabungan. Untuk itulah Selasa 13 Desember 2016, di balai pertemuan Graha Sunter Pratama, umat wilayah Sathora berkumpul bersama mengikuti pertemuan adven ke-4. Acara ini digagas oleh Ibu Maria kemudian difasilitasi oleh Pak Hengky, Ibu Farina, Ibu Virgi dan beberapa umat yang lain. Persiapan acara kurang lebih selama sebulan dan didukung sepenuhnya oleh pengurus lingkungan.

Mengusung slogan 100% Katholik-100% Indonesia, umat tampak gembira dan semangat mengikuti acara. Banyak yang datang membawa keluarga dan anak-anak seiring dengan tema bulan keluarga. Menurut Pak Hengky acara ini bertujuan untuk mempersatukan umat Sathora sebagai keluarga besar, mengajak umat lebih cinta Indonesia dan sebagai puncak pertemuan adven. “Umat tampak  lebih cinta Indonesia saat menyanyikan lagu Indonesia Tanah Airku” ujar Ibu Maria.

Ragam acara disusun sedemikian rupa untuk memeriahkan suasana pertemuan. Diawali dengan pembukaan oleh Ibu Farina dilanjutkan pendalaman iman, renungan singkat, games dan lomba. Dimeriahkan persembahan “Cinta Indonesia” dengan membawakan lagu Ondel-ondel (Titus), Ampar-ampar Pisang (Timotius), Gundul-gundul Pacul (Elisabeth) dan Gambang Suling (Stephanus). Iringan musik oleh Sdr. Felix menambah keramaian acara. Tidak lupa juga anak-anak ikut tampil membawakan beberapa lagu anak.

Menu yang dihidangkan bertemakan makanan tradisional seperti gado-gado Jakarta, tiwul, sawut, lemet, coipan, pepesan ayam, bihun goreng, jadah goreng dan es cendol. Semuanya adalah hasil sumbangan dari setiap lingkungan. Selain itu ada beberapa donatur yang menyumbang hadiah permainan. Puji syukur kepada Allah, umat Sathora dan para donatur sehingga acara bisa berjalan dengan lancar. Tuhan memberkati. Amin (Adie)