RESOLUSI TAHUN BARU 2017

Dipublikasikan tanggal 04 January 2017

RESOLUSI TAHUN BARU

Tiga Hal Paling Utama

Menjelang atau mengawali tahun baru banyak orang sibuk membuat resolusi tahun baru, yakni sejumlah harapan, cita-cita dan keinginan yang hendak diraih di tahun yang baru. Ada yang ingin menurunkan berat badan, memulai hidup sehat, mencari pasangan hidup, memperoleh pekerjaan baru dan masih banyak lagi. Sayangnya banyak resolusi tahun baru hanya tetap menjadi resolusi bahkan sampai akhir tahun, dan dengan demikian hanya sekedar menjadi ritual atau tradisi tahunan, tanpa adanya kewajiban untuk setidaknya mewujudnyatakan resolusi tahun baru tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa hanya sedikit orang yang mampu mewujudkan resolusi tahun baru yang mereka tetapkan sendiri. Penyebab utamanya adalah target yang tidak realistis atau terlalu muluk, yang akhirnya malah menjadi beban dan membuat sang pembuat resolusi malah menyerah.  Penyebab lain adalah kecenderungan untuk menunda-nunda untuk mulai melaksanakan resolusi karena menganggap masih banyak waktu.

Penulis surat Yakobus (Yak 4:13-17) menyindir perilaku seseorang yang membuat resolusi. Perikop yang berjudul “Jangan Melupakan Tuhan dalam Perencanaan”  berbunyi sebagai berikut,

Jadi sekarang,  hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.  Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya ,  kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."  Tetapi sekarang kamu memegahkan diri  dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Secara tegas penulis surat Yakobus menyatakan bahwa manusia tidak tahu apa yang akan terjadi besok, apalagi apa yang akan terjadi dalam satu tahun, tahun 2017. Namun hal ini tidak berarti bahwa manusia tidak dapat “menghadapi” hari esok atau tahun 2017. Yakobus tidak mengecam manusia dalam merencanakan masa depan atau ambisinya, melainkan mengingatkan manusia akan ketidakpastian dalam hidup. Yakobus menjelaskan bahwa hidup sama seperti uap, yang kelihatan sebentar saja lalu lenyap. Hari ini, detik ini, saat ini adalah waktu yang paling berharga.  Sebuah resolusi tahun baru yang baik adalah melaksanakan tugas dan kewajiban setiap hari dan dimulai dengan hari ini.

Hal lain yang diajarkan oleh Yakobus adalah sebuah hidup yang terarah kepada Tuhan. Semua rencana masa depan tergantung pada kehendak Tuhan. Yakobus mengingatkan kita semua bahwa kita bukanlah penentu dan pengendali hidup kita. Hanya Tuhan satu-satunya andalan manusia untuk menapaki hari esok atau tahun yang baru.

Hal terakhir yang diingatkan oleh Yakobus adalah bahwa manusia harus menyadari keberdosaannya. Cara terbaik untuk mengakhiri tahun 2016 dan memulai tahun 2017 adalah dengan memeriksa batin dan memohon ampun kepada Tuhan atas segala dosa dan berjanji untuk tidak berbuat dosa lagi. Maka mengakhiri tahun 2016 dan memulai tahun 2017, resolusi berikut adalah keputusan yang terbaik:

  1. Melakukan tugas dan kewajiban kita dengan baik hari ini dan setiap hari.
  2. Menjadikan Yesus sebagai Tuhan dalam hidup kita. Dia yang memimpin hidup kita.
  3. Tidak melakukan hal-hal yang tidak berkenan pada Allah. 

Tiga Goal Paling Utama untuk Tahun 2017 (Yak 4:13-17)