PERINGATAN SANTO BLASIUS

Dipublikasikan tanggal 03 February 2017

3 Februari Peringatan Santo Blasius – Pelindung Sakit Tenggorokan

Pada misa pagi (harian) 3 Februari 2017, umat Paroki St. Lukas, Sunter menerima berkat dan doa dari Pastor Yakub Janami Barus OFMConv secara khusus, yakni doa untuk kesehatan tenggorokan dengan cara menempelkan dua lilin ke leher umat satu persatu yang berbaris seperti saat menerima komuni. Berkat dan doa khusus dengan menempelkan dua lilin secara bersilang di leher umat merupakan bentuk permohonan melalui perantaraan St. Blasius untuk melindungi umat dari sakit tenggorokan.

St. Blasius adalah dokter dan uskup di Sebaste, di wilayah Armenia.  Pada masa pemerintahan Kaisar Licinius, orang-orang Kristen ditangkap, dipenjarakan, dan dibunuh. Saat ia dibawa menuju penjara, seorang ibu datang memohon pertolongan darinya. Ibu ini membawa anaknya yang semata wayang yang mati karena tercekik duri ikan yang tertelan di tenggorokan. Tergerak oleh belas kasihan, St. Blasius mengucapkan doa dan memberkati anak itu. Secara ajaib anak itu selamat dari kematian. Mukjizat ini menjadikan St. Blasius sebagai pelindung dari luka dan penyakit tenggorokan.

Pada tahun 316, Agricola, gubernur Kapadokia dan Armenia Kecil memerintahkan supaya St. Blasius disiksa. Ia dipukuli dengan tongkat dan sisir paku, hingga akhirnya kepalanya pun dipenggal.

Biasanya berkat yang diberikan imam-imam disertai doa berikut: Moga-moga Allah karena perantaraan Santo Blasius, Uskup dan Martir, membebaskan dikau dari penderitaan tenggorok dan dari kemalangan lainnya. Atas nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Romo Yakub, terima kasih atas berkat dan doa melalui St. Blasius!