BAPAKU BEKERJA SAMPAI SEKARANG, MAKA AKU PUN BEKERJA JUGA
Dipublikasikan tanggal 29 March 2017
BAPAKU BEKERJA SAMPAI SEKARANG, MAKA AKU PUN BEKERJA JUGA
Sukacita Kembali Bekerja Setelah Libur
Bacaan Injil hari ini melanjutkan bacaan kemarin tentang kisah Yesus menyembuhkan orang lumpuh di kolam Betesda pada hari Sabat. Bacaan Injil kemarin diakhiri dengan ayat, “Dan orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.” (Yoh 5:16). Mungkin mereka berpikir, apa perlunya menyembuhkan orang pada hari Sabat, toh orang itu sudah lumpuh 38 tahun lamanya, dan apa susahnya menunggu satu hari lagi? Mungkin mereka berceloteh supaya Yesus libur kek satu hari. Maka, hari ini Yesus menjawab, “… Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” (Yoh 5:17).
Pada dasarnya setiap orang secara psikologis membutuhkan liburan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang senang berlibur hidupnya jauh lebih berbahagia daripada mereka yang tidak pernah berlibur. Konon, satu kali liburan akan membuat hidup manusia berbahagia selama 8 bulan, entah benar atau tidak. Liburan juga mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Orang yang tidak pernah berlibur memiliki risiko terkena serangan jantung 30 persen lebih tinggi. Ternyata, liburan begitu penting ya … . Kebetulan kemarin hari Selasa tanggal 28 Maret 2017 kita juga baru menikmati liburan hari raya Nyepi. Kita merasakan sendiri betapa nikmatnya dapat menggunakan waktu untuk lebih dekat dengan keluarga dan teman-teman terdekat.
Hari ini Yesus menyatakan bahwa Allah masih bekerja sampai saat ini. Dia masih bekerja menyembuhkan orang sakit, menghibur yang berduka, memberdayakan yang lumpuh, membawa kabar baik kepada orang-orang miskin dan tersisihkan. Singkat kata, Allah masih terus bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi semua orang. Dia tidak santai-santai, melainkan bekerja keras dengan kasih dan kerahiman-Nya.
Kalau saja Allah masih bekerja, kita juga diundang untuk bekerja keras pada hari ini. Hawa malas biasanya begitu menggoda dan kita merasa sepertinya liburan masih saja kurang, sehingga tubuh dan hati terasa berat untuk masuk kerja atau sekolah setelah menikmati liburan. Tentunya rasa malas ini tidak boleh dituruti, karena kita memiliki kewajiban untuk sekolah atau bekerja dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Kerja keras kita akan membuahkan hidup yang lebih baik serta membangun kemanusiaan dan peradaban. Hari ini kita sambut undangan Tuhan untuk bekerja dan marilah kita bekerja dengan sukacita. Saat melangkahkan kaki ke sekolah atau tempat kerja, pastikan kita telah siap dengan senyum manis dan optimisme dan katakan pada diri sendiri, “Hari ini kurasa bahagia …”
Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga (Yoh 5:17)