KISAH PARA RASUL
Dipublikasikan tanggal 21 April 2017
KISAH PARA RASUL
Kitab Penghiburan bagi Gereja yang Berjuang
Selepas Pekan Suci, Gereja memasuki Masa Paskah, yang akan berlangsung selama lima puluh hari dan akan berakhir pada Hari Raya Pentakosta. Selama Masa Paskah bacaan pertama diambil dari kitab Kisah Para Rasul (Kis). Kis merupakan kitab kedua dari pengarang Injil Lukas (Luk). Kedua kitab (Luk dan Kis) dialamatkan kepada Teofilus. Dalam Injil Lukas (Luk 1:1) Teofilus disapa dengan gelar “yang mulia”. Kemungkinan besar dia adalah seorang pembesar berkebangsaan Romawi. Namun, secara etimologis kata “Teofilus” berasal dari dua kata “theos” yang berarti Allah, dan “philos” yang berarti kekasih. Dengan demikian, Luk dan Kis dialamatkan kepada semua orang yang dikasihi oleh Allah, kepada kita semua.
Apa yang menjadi isi dari Kis? Kis menceritakan perjalanan pewartaan Injil dari kota Yerusalem, kota yang menyalibkan Yesus, sampai ke kota Roma, yang pada saat itu dianggap sebagai “ujung dunia.” Keberhasilan pewartaan Injil dalam Kis merupakan bukti kekuatan kebangkitan Yesus. Injil dibawa sampai ke kota Roma dengan perantaraan para rasul dan jemaat Kristen Perdana. Kegemilangan pewartaan Injil tidak lepas dari karya Roh (Kis 1:8), “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Bahwa Injil Kerajaan Allah diwartakan tanpa rintangan, merupakan “nubuat” bagi Gereja yang berjuang di segala abad. Perjuangan Gereja tidak pernah sia-sia dan akan membawa Gereja kepada kemenangan, karena Yesus Kristus telah menang! Kis juga memaparkan bagaimana Gereja tumbuh dan berkembang, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Injil pertama diwartakan di kota Yerusalem. Ini adalah amanat Yesus di akhir Injil Lukas (Luk 24 :49), “… kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” Kota Yerusalem menjadi saksi peristiwa turunnya Roh Kudus ke atas para rasul dan lahirnya Gereja. Gereja terus tumbuh dan berkembang, meski mengalami banyak masalah, baik dari dalam maupun dari luar Gereja. Kematian martir pertama Stefanus dan penganiayaan jemaaat di Yerusalem mengakibatkan para pengikut Kristus melarikan diri dari kota Yerusalem. Hal ini ternyata membawa dampak positif, yakni bahwa Injil mulai diwartakan ke luar kota Yerusalem, yakni seluruh Yudea dan Samaria (Kis 8:4-5).
Kis juga menampilkan tokoh baru di samping para rasul dan diakon, yakni Saulus atau Paulus. Kisah pertobatan Saulus cukup disorot dalam Kis, sehingga muncul tiga kali dalam kitab ini. Saulus, yang diperkenalkan sebagai penganiaya jemaat Kristen, bertobat dalam perjalanan ke Damsyik. Dia diutus untuk mewartakan Injil kepada orang-orang non Yahudi (Kis 9:15). Maka, untuk melaksanakan tugas ini, Paulus melakukan perjalanan misi sebanyak tiga kali. Di awal pelayanannya, Paulus tetap mewartakan Injil kepada orang-orang Yahudi yang beribadah di sinagoga-sinagoga. Di kota Antiokhia Pisidia, Paulus mewartakan Injil pertama-tama di rumah ibadat Yahudi (Kis 13:14). Meski ada sebagian orang Yahudi yang memutuskan untuk menerima ajaran Kristus dan Injil-Nya, sebagian besar dari mereka menolak pewartaan Paulus. Hal ini mengakibatkan terjadinya peristiwa baru yakni Injil diberitakan kepada bangsa-bangsa lain. Paulus dan Barnabas berkata, “… Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan terlebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.” (Kis 13:46).
Perjalanan misi Paulus membawa Injil sampai ke Propinsi Asia Kecil, dan menyeberang ke Eropa. Dalam perjalanan misi itu Paulus berhasil membentuk gereja-gereja lokal di tempat yang dikunjunginya. Namun, keterikatan gereja-gereja lokal ini terhadap gereja di Yerusalem tetap dipertahankan, salah satunya adalah dengan penggalangan dana untuk gereja di Yerusalem. Hal ini muncul dalam surat-surat Paulus. Selain itu, tentang masalah sunat juga harus diputuskan dalam sidang di Yerusalem (Kis 15:1-21).
Sekembalinya dari perjalanan misi ketiga, Paulus berziarah ke Yerusalem. Di sana dia ditangkap oleh orang-orang Yahudi. Paulus diadili di hadapan Mahkamah Agama Yahudi. Sebagai warga negara Romawi, akhirnya Paulus naik banding kepada Kaisar. Maka, perjalanan terakhir Paulus dalam Kis adalah perjalanan ke Roma (Kis 27:1-13), dan Kis ditutup dengan pewartaan Injil oleh Paulus di kota Roma (Kis 28:30-31). Dengan gemilang Injil Kerajaan Allah berhasil dibawa sampai ke ujung bumi!
Masa Paskah adalah masa untuk mempelajari jatuh bangun Gereja dalam menjalankan tugas perutusannya sebagai “garam dan terang dunia”. Meskipun didera berbagai kesulitan, Gereja selalu berhasil mengatasi segala permasalahan. Demikianlah kitab ini menjadi kitab penghiburan, dan suatu tulisan yang penuh dengan pedoman tentang Gereja di segala zaman. Gereja harus selalu ingat janji Yesus, "... Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:20)
Gereja yang Berjuang