PERTEMUAN LANSIA
Dipublikasikan tanggal 20 May 2017
Pertemuan Lansia: Edukasi Katarak dan Pemeriksaan Visus Mata
Pada Sabtu 20 Mei 2017 pukul 10.00-12.00, para lansia di Paroki Sunter, Gereja St. Lukas mendapat edukasi mengenai Katarak dan pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus) di Pondok Paroki. Sub seksi lansia paroki bekerja sama dengan Klinik Mata Nusantara yang dikomandani oleh Bapak Ulung Purwanto menghadirkan Bapak Yoseph Bambang sebagai narasumber. Topik ini sangat menarik perhatian para lansia, terlihat lebih dari 90 orang hadir memenuhi ruang pertemuan.
Dalam penjelasannya, Pak Yoseph menunjukkan bahwa Katarak adalah penyakit yang telah hadir di dunia sejak masa 1000 SM. Berbeda dengan penyakit yang terkait dengan kornea mata yaitu mata minus atau mata plus, Katarak merupakan proses kekeruhan (kejernihan) pada lensa mata. Biasanya terjadi karena masalah degeneratif (usia yang menua), dan berbagai sebab lainnya seperti misalnya obat atau goncangan pada mata (misalnya akibat kecelakan).
Meskipun banyak terjadi di kalangan lansia, beberapa tahun terakhir individu usia 40-an (bahkan juga pada usia yang muda lagi) sudah mengalami gejala-gejala Katarak. Dari banyak gejala yang sering dilaporkan adalah penglihatan tampak kabur, mudah merasa silau di malam hari, perlu memicingkan mata karena penglihatan terasa berkabut, hingga dunia tampak berwarna abu-abu (tidak mampu mengenali warna). Gejala-gejala tersebut muncul sesuai dengan tingkat keparahan Katarak.
Saat ini sudah ada tindakan operasi yang lebih cepat dengan metode yang muktahir, sehingga katarak bisa diatasi sedini mungkin. Penanganan untuk penyakit ini juga dipengaruhi kondisi kesehatan pasien secara umum. Apabila pasien memiliki kadar gula yang tinggi dalam tubuhnya, maka masa penyembuhan setelah operasi akan lebih panjang dan dimungkinkan pula terjadinya Katarak sekunder, yaitu kembali munculnya Katarak walaupun operasi yang pertama berhasil. Jika penyakit ini tidak segera diatasi, dimungkinkan terjadinya kerusakan lebih lanjut pada mata seperti misalnya bola mata keras, retina rusak, dll.
Pada seminar ini dijelaskan pula dua jenis operasi yang biasanya dilakukan untuk mengatasi katarak, yaitu ECCE dan Phaco Emulsification. Penjelasannya mencakup teknik dan peralatan yang digunakan. Sejumlah pemeriksaan sebelum operasi dilakukan sangat ketat, seperti misalnya pengukuran tekanan bola mata, kondisi retina, gula darah, dsb.
Setelah acara selesai, para lansia melaksanakan pemeriksaan potensi Katarak. Jika setelah pemeriksaan ditemukan adanya indikasi terjadinya Katarak, para lansia mendapat kupon untuk mendapat layanan pemeriksaan mata Katarak di Klinik Mata Nusantara.
Mata adalah pintu hati. Kita perlu menjaga pintu itu sehingga dunia tampak jelas dan benderang. Semoga para lansia dapat terbantu dengan hadirnya edukasi ini.