SEMINAR NUTRISI "CLEAN EATING"
Dipublikasikan tanggal 29 October 2017
SEMINAR NUTRISI “ CLEAN EATING”
Makanan sehat adalah salah satu kunci kesuksesan dan kebahagiaan sebuah keluarga. Gizi yang seimbang dan berkualitas membantu kita berpikir lebih baik, terhindar dari penyakit, dan lebih produktif.
Seksi Kesehatan dan WKRI cabang Santo Lukas bekerjasama menyelenggarakan seminar kesehatan pada Minggu 29 Oktober 2017 bertempat di pondok paroki Santo Lukas. Dalam seminar ini dibahas tentang peranan gizi bagi daya dan kesehatan, pola makan yang kurang baik dan dampaknya, bagaimana menyiapkan makanan sehat yang ekonomis dan demo membuat jus sayuran kaya antioxidant penangkal kanker dan diabetes.
Peserta seminar terdiri dari umat gereja Santo Lukas dan beberapa warga di sekitar gereja yang tertarik untuk mengetahui tentang Clean Eating. Istilah Clean Eating sendiri merupakan istilah yang sedang . trend saat ini. Clean Eating artinya makan sehat, makan seimbang. Dr. Susan Hartono, Msc.,CHt yang merupakan spesialis nutrisi holistik dan pelatih penyembuhan diri menjelaskan bahwa makanan yang sehat dimulai dari rumah. Kita semua dapat membuat makanan yang sehat tanpa mengeluarkan biaya yang mahal dan tidak sulit untuk membuatnya asalkan kita menyadari pentingnya peranan makanan sehat dalam hidup kita. Apa yang kita makan ikut menentukan apakah kita ingin hidup sehat, berumur panjang dan awet muda ataukah penuaan dini dan mudah sakit.
Dalam tubuh manusia terdapat mikrobioma yang membantu kita mengekspresikan gen kita. Mikrobioma yang balance dan sehat membuat tubuh kita sehat, mendeteksi penyakit tertentu, mencegah penuaan dini oleh karena itu kita perlu mengatur pola makan yang sehat dan menghindari pola makan yang tidak sehat.
Pola makan yang tidak sehat : makan hanya untuk sekedar kenyang, hidup untuk makan, makan monoton setiap hari, sering makan makanan olahan, junk foods, instan, makanan kemasan ber-shelf life panjang, makan gorengan, jenis makanan yang dipilih selalu tinggi karbo atau gula- tinggi garam- rendah serat, mengandung perasa-pewarna-pengawet-zat aditif lainnya, kurang minum air putih, terlalu banyak minum saat makan, makan saat tidak lapar, kebiasaan lapar mata, makan lebih banyak bila sedang stress. Dampak pola makan tidak sehat adalah dampak jangka pendek ( mengantuk, mudah lelah, tidak bersemangat, kurang fokus) dan dampak jangka panjang (meningkatkan resiko berbagai penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, jantung, diabetes, obesitas, berbagai masalah pencernaan, kanker, osteoporosis, asam urat, depresi, penuaan dini, funsi otak menurun).
Pola makan yang sehat : makanan yang utuh( natural,segar, diproses seperlunya saja), makanan anti inflamasi dan detox( healing foods ), bervariasi, makan disaat lapar dan makan secukupnya, hanya gunakan gula bila perlu, batasi makanan manis dan tinggi karbohidrat, utamakan produk lokal, bebas pestisida dan pupuk sintetis, cukup minum air putih, stop makan sekitar 2-3 jam sebelum tidur malam, jeli membaca ingredient pada kemasan, makan dengan sadar dan hati gembira penuh syukur.
Seminar pada hari ini diakhiri dengan demo pembuatan jus sayuran “ brokoli herbal punch” yang kaya antioxidant untuk penangkal kanker dan diabetes.