MISA IMLEK 2018
Dipublikasikan tanggal 17 February 2018
MISA IMLEK 2018
Perjamuan Ekaristi Menyambut Tahun Baru Imlek 2569
Jumat, 16 Februari 2018, umat paroki Sunter, Gereja St. Lukas merayakan tahun baru Imlek 2569 dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh ketiga pastor yang berkarya di paroki secara konselebrasi, dengan Romo Bonaventura Roi Gultom OFMConv sebagai konselebran utama. Tampak umat memenuhi gereja hingga dua sayap belakang perlu dibuka. Baik umat maupun para imam mengenakan pakaian dan jubah berwarna merah, tanda kemeriahan dan kebahagiaan di masa Prapaskah ini.
Dalam kotbahnya, Romo Marselinus Damanik OFMConv menyampaikan tentang kebahagiaan yang ingin dicapai manusia dalam hidupnya. Sebagai pengikut Kristus diharapkan umat tidak bertengkar dan terpecah dengan keluarganya terkait dengan perayaan menyambut Imlek dengan perayaan agama, yakni Prapaskah. Hendaknya tiap keluarga menjadikan Kristus sebagai pusat kehidupan.
Hal lain yang juga disorot Romo Marsel adalah biasanya kebahagiaan itu dikaitkan dengan kekayaan. Romo mengingatkan bahwa yang bahagia adalah yang hidup miskin di hadapan Tuhan. Orang-orang semacam ini mencari Tuhan, berduka cita karena dosanya dan ingin memulihkan hubungannya dengan Allah. Si petobat ini akan menjadi rendah hati, lemah lembut, dan haus akan firman Tuhan. Pemuasannya adalah melakukan kehendak Allah, di sini ia akan menjadi murah hati dan bersedia berbagi dengan orang lain. Di tengah pertengkaran, mereka mejadi pembawa damai. Mereka juga siap ditolak, dan bahkan dianiaya. Namun, kita tidak perlu takut karena Allah telah menjanjikan tempat di surga bagi mereka yang bertahan dalam penderitaan memperjuangkan kebenaran.
Pada bagian akhir, Rm Marsel menggambarkan anjing yang merupakan symbol binatang tahun ini. Anjing memiliki pedengaran, penglihatan, dan penciuman yang lebih tajam dari manusia. Bahkan memiliki kecerdasan. Namun, anjing tetaplah hewan. Ia tidak bisa menjadi manusia, manusialah yang mengendalikan hidup. Diharapkan manusia bisa mengambil karakteristik anjing yang baik, yakni rendah hati dan setia kepada majikannya. Diharapkan umat di paroki St. Lukas dapat setia pada Gereja, setia pada tugas dan penggilan Kristiani.