TUA ITU INDAH, SIAPA TAKUT!!!
Dipublikasikan tanggal 22 October 2019
TUA ITU INDAH, SIAPA TAKUT!!!
Setiap insan di dunia ini akan mengalami proses menua, namun menjalankan masa tua itu dengan kondisi badan sehat dan bahagia adalah pilihan. Kehadiran peserta sekitar 350 orang di Aula Hendrikus, pada tanggal 20 Oktober 2019, memperlihatkan bahwa cukup banyak umat yang tertarik untuk dapat hidup lebih indah di masa tuanya. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Paroki Sunter dan Komunitas We Care The Elderly.
Acara dimulai pkl. 09.30 WIB, dipimpin oleh MC Hendrawan Harluky, yang akrab dipanggil dengan nama Luky. Para senior diajak bernyanyi, bergembira dengan lagu-lagu sederhana yang mudah diikuti. Para Orang Muda Katolik (OMK) Santo Lukas, yang dikenal dengan nama group “Faith and Music” ikut hadir menembangkan lagu-lagu kenangan buat oma dan opa, serta Tita dan timnya mengajak para peserta bernyanyi dan menari-nari dengan gembira dan wajah yang penuh sukacita.
RP Petrus Joseph Budi Santoso MSC, Romo Moderator Komunitas We Care The Elderly memberikan wejangan bagi para peserta yang hadir bahwa untuk hidup kita menjadi indah, maka kita tidak boleh hidup dalam penyesalan karena masa lalu dan tidak perlu mencemaskan masa depan. Kita harus berpijak pada hidup hari ini, memulai hari dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, berkata-kata baik, dan segala hal yang terbaik untuk keluarga maupun sesama. Percaya pada Tuhan bahwa setiap hari kita diberi ‘rahmat dan kesempatan baru’ untuk melakukan hal-hal baik.
Romo Budi pun memberi anjuran kepada para lansia untuk berkomunitas, bertemu dengan teman-teman seusia melakukan aktifitas bersama. Setiap orang mengalami proses menua, semakin tua harus semakin banyak berdoa. Romo Budi mengatakan bilamana kita mengalami sakit penyakit, hal ini bukan karena hukuman, melainkan kita diberi kesempatan untuk mengalami silih, ikut bersama Tuhan menanggung penderitaan. Kita perlu setiap saat, setiap hari bersyukur, agar kita dapat hidup dengan indah dan bahagia.
dr. Rensa, Sp. PD-Kger, FINASIM menerangkan tentang kategori umur lansia berdasarkan UU RI No. 13, Tahun 1998, terdiri dari Pra Lansia usia 45-59 tahun, Lansia Muda 60-69 tahun, Lansia Madya 70-79 tahun, dan Lansia Tua 80 tahun ke atas. Proses menua pada lansia, bukanlah suatu penyakit, melainkan penurunan fungsi sistem organ. dr. Rensa menegaskan bahwa tidak ada yang namanya Penyakit Tua.
Dalam seminar kesehatan kali ini membahas tentang Demensia. Demensia, dikenal dengan istilah Pikun, adalah terganggunya fungsi pikir yang disebabkan oleh berbagai jenis gangguan pada otak, yang lama-kelamaan mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan seseorang tak lagi dapat mandiri. Demensia/Penyakit Pikun muncul, sebagian besar karena pola gaya hidup. Proses menua tidak dapat kita hentikan, tetapi dapat kita perlambat. Demensia/Penyakit Pikun bukan bagian dari penuaan normal.
dr. Rensa memberikan beberapa tips mengurangi resiko demensia,yaitu menjaga kesehatan jantung, bergerak dan berolahraga dengan jalan pagi pada jam 7 s/d jam 8 atau ikut senam lansia/Tai Chi/Yoga, mengkonsumsi gizi seimbang dan minum air putih 8 gelas sehari (kecuali untuk pasien gagal ginjal/gagal jantung), menstimulasi otak dengan membaca/menulis/bermain puzzle/musik/kerajinan tangan, melakukan kegiatan sosial dengan bergabung di komunitas lansia yang ada/jalan-jalan/berdoa bersama dalam komunitas, berhenti merokok dan minum alkohol, serta mengurangi stress dengan melakukan vitalitas spiritual (berdoa/bermeditasi).
Komunitas We Care The Elderly hadir dan bekerjasama dengan tim Lansia Paroki St. Lukas dengan mengundang paroki-paroki lainnya di Dekenat Utara untuk berbagi, bergembira dan bersukacita bersama-sama. Ingat, Jangan Maklum dengan Pikun. Hiduplah dengan Indah dan Bahagia !!!
Klik disini untuk lihat Foto-Foto Seminar Tua Itu Indah Siapa Takut
Artikel: ZZ