PELAYAN YANG SETIA DAN BERBELAS KASIH
Dipublikasikan tanggal 14 November 2020
Malam Penyegaran Rohani
PELAYAN YANG SETIA DAN BERBELAS KASIH
Kembali para Prodiakon Gereja St Lukas Paroki Sunter, 13 November 2020 menggelar malam penyegaran rohani melalui zoom diikuti 80 anggotanya serta melalui youtube channel bagi umat lain, dengan dukungan Komsos Paroki, serta restu Romo Marselinus Salem Damanik OFM Conv, puji Tuhan acara berjalan lancar. Kali ini, seharusnya Romo Yustinus Ardianto Pr sebagai pembicara tunggal mengulik malam Penyegaran Rohani dengan tema Pelayan Yang Setia dan Berbelas Kasih. Karena beliau masih kurang sehat, digantikan oleh Bapak Petrus Ekosusanto dari Tim Puspas Samadi.
Acara di mulai pukul 19.30, diawali doa pembuka oleh Romo Marsel, selaku Romo Kepala Paroki Sunter. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran. Damai sejahtera dan suka cita oleh Roh Kudus, karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia ( Roma 14:17-18). Dengan begitu para gembala dibutuhkan penuh belas kasih dan murah hati dalam melakukan kehidupan sehari-hari.
Pak Petrus Ekosusanto, mengawali pembicaraannya lewat injil Lukas 1:39-40. Dalam hal ini, pelayanan adalah para Prodiakon harus memiliki kejujuran dalam berbicara, tidak terlalu mudah berjanji, tetapi bila ia berjanji ia akan menepatinya/ jadi harus mempunyai prinsip, bukan orang yang bercabang lidah. Hendaklah menjadi orang yang tahu menyampaikan berita yang bermanfaat, bukan yang sensasional, berita negatif dapat membuat seseorang atau beberapa orang menjadi malu.
Memang cara hidup seseorang yang sudah siap melayani dalam kehidupan sehari- hari menjadi perhatian umat. Bahkan mata semua orang tertuju kepadanya, oleh sebab itu ia harus hidup bebas dari ekses ekses yang dapat menjatuhkan martabatnya di mata masyarakat luas. Seperti Rasul Paulus memberi nasehat, karena itu perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang yang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari ini adalah jahat, jangan kamu bodoh, tetapi usahakanlah mengerti kehendak Tuhan.
Prodiakon adalah seorang hamba, seorang pengabdi yang setia, artinya tidak serakah, itulah nasehat Paulus kepada Timotius tentang sikap seorang pengabdi terhadap harta dan kedudukan. Keserakahan selalu berhubungan dengan mementingkan diri sendiri. Tak pernah memikirkan orang lain, serakah dapat mencakup dua bidang dalam pelayanan yaitu serakah terhadap harta benda dan serakah terhadap kedudukan. Tentang keserakahan terhadap kedudukan, Tuhan Yesus bersabda, barang siapa meninggikan diri, ia akan di rendahkan (Lukas 14 :11). Tentang keserakahan terhadap harta, Paulus menjelaskan bahwa seorang hamba Tuhan jangan cinta akan uang, karena cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan (1 Timotius 3:6-10).
Karena seorang prodiakon adalah abdi Tuhan, maka ia hendaknya rela dan ikhlas di tempatkan dimana saja yang dikehendaki Tuhan, sikapnya terhadap uang dan kedudukan merupakan ukuran kesetiaan pengabdiannya kepada Tuhan. Prodiakon sebagai teladan dalam iman, orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang murni, seorang Prodiakon wajib menjadi teladan dalam kedewasaan iman supaya dapat melengkapi orang- orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus sampai kita semua mencapai kesatuan dan pengetahuan yang benar tentang anak Allah. Prodiakon adalah seorang hamba yang merupakan keluarga Kristiani yang baik. Karena pelayanan sangat membutukan kesetiaan dan belas kasih. Bahasa iman menjadi sebuah senjata pamungkas dalam kita menyebarkan dan menyampaikan kabar gembira bagi semua umat.
Acara yang berlangsung selama 90 menit ini dipandu Yohanes Gera selaku moderator, serta dukungan penuh dari Ketua Prodiakon St Lukas Sunter, Irwan Zaini serta kedua wakilnya Christine dan Haryanto.(EY)