SAMBUT TAHUN MACAN AIR
Dipublikasikan tanggal 08 February 2022
SAMBUT TAHUN MACAN AIR
Refleksi Tahun Baru Imlek 2022
Menurut penanggalan Tionghoa hari ini adalah tanggal delapan bulan pertama tahun 2573 (08-01-2573). Tanggal delapan bulan pertama (zheng yue chu ba 正月初八) diperingati sebagai "Hari Biji-bijian" (gu ri 谷日) dan juga "Hari Bintang Shun" (shun xing jie顺星节). Tanggal delapan bulan pertama diyakini sebagai hari ulang tahun biji-bijian, sehingga orang-orang Tiongkok menyantap sup yang dibuat dari bermacam-macam biji : kacang merah, kacang hijau, kacang hitam dll. Mereka juga akan memperhatikan cuaca pada hari istimewa ini. Cuaca yang cerah diyakini menjamin keberhasilan panen selama setahun dan sebaliknya. Tempat penyimpanan beras diisi penuh dengan beras supaya demikianlah kondisi pangan manusia sepanjang tahun. Pada hari ini manusia juga jangan sampai memecahkan barang.
Orang-orang Tionghoa juga memercayai bahwa hari ini bintang-bintang melawat bumi raya. Maka, mereka menyambut kedatangan “Bintang Shun” atau “Bintang Selaras” yang akan memberkati manusia dengan rezeki yang melimpah. Di depan pintu rumah mereka akan menyalakan lentera-lentera untuk menyambut kehadiran sang bintang. Pada hari kedelapan setelah tahun baru Imlek toko-toko dan kantor-kantor dibuka kembali setelah libur tahun baru Imlek. Banyak orang melakukan ritual “melepaskan makhluk hidup” (fang sheng 放生) seumpama melepaskan ikan hias ke badan air atau melepaskan burung ke udara. Mereka berharap bahwa perbuatan baik mereka ini akan diperhatikan oleh Bintang Shun dan dibalas dengan berkat yang melimpah.
Maka, sungguh tepatlah kalau hari ini kita juga meluangkan sedikit waktu untuk merenungkan apa yang akan kita lakukan setelah tahun baru ini tiba, tentu saja dengan merenungkan ayat-ayat Kitab Suci yang berkaitan dengan shio tahun ini yakni shio macan air. Macan adalah merupakan hewan original daerah Bengali di negara India. Sejak tahun tujuhpuluhan negara India menggunakan lambang macan karena justru hewan ini sedang terancam punah akibat diburu oleh manusia. Umat Hindu juga menganggap macan sebagai hewan suci karena merupakan kendaraan dari beberapa dewa, misalnya dewa Shiva.
Melihat sosok macan manusia akan langsung merasakan sesuatu; di satu pihak ketakutan karena macan adalah binatang buas yang kerap memangsa binatang lain atau manusia. Di lain pihak, macan memberikan kesan kekuatan dan kekuasaan. Kita juga kerap memakai balsam cap Macan karena memang beberapa bagian tubuh macan diyakini berkhasiat sebagai bahan-bahan obat misalnya gigi dan tulangnya. Pendeta-pendeta Tibet bersamadi di atas kulit macan karena diyakini mampu memberikan kekuatan spiritual tertentu.
Apakah macan ada di Palestina tanah bangsa Yahudi? Nampaknya demikian. Kid 4:8 berbunyi “Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul!” Ayat ini amat sulit untuk ditafsirkan karena keluar dari mulut seorang pria ketika dia memuji mempelai wanitanya di malam pengantin. Rupanya, meskipun sudah di depan mata, kerap pasangan hidup manusia sebenarnya tetap “jauh”, karena mungkin ada perasaan-perasaan yang kerap disembunyikan dari pasangan hidup masing-masing. Maka, memasuki tahun macan ini kita mungkin dapat merenungkan kehidupan perkawinan kita masing-masing dan memperbaiki kualitasnya.
Ayat lain Yer 13:23 berbunyi, “Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?” Rupanya belang macan melambangkan dosa-dosa manusia. Tahun baru seharusnya dirayakan dengan pertobatan sejati dan komitmen untuk tidak berbuat dosa lagi. Yer 5:6 menubuatkan bagaimana bangsa asing (Babel) akan menghancurkan kerajaan Selatan sebagai hukuman atas dosa-dosa Yehuda dan Yerusalem terhadap Tuhan (Hos 13:7). Manusia tidak boleh memanfaatkan kerahiman Allah sebagai alasan untuk tetap hidup di dalam dosa. Allah adalah Maharahim sekaligus Mahaadil dan Dia akan menghakimi manusia karena dosa-dosanya.
Dan 7:6 dan Why 13:1-2 melukiskan macan sebagai kekuatan-kekuatan duniawi yang melawan Allah. Kekuatan-kekuatan jahat inilah yang kerap membalikkan manusia dari Allah. Maka, di tahun macan ini manusia diingatkan untuk selalu menghindarkan diri dari segala bentuk pengaruh kekuatan jahat yang ditawarkan oleh dunia yang semakin buas.
Namun, yang paling penting di awal tahun baru ini manusia diingatkan untuk hanya mengandalkan Allah. Ketika manusia bersatu dengan Allah, segala kekuatan jahat yang dilambangkan oleh macan berubah menjadi kejinakan dan kelembutan. Yes 11:6 berbunyi, “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya”. Di tengah pertikaian yang terjadi di antara sesama manusia, yang kerap diwarnai dengan kekerasan dan kejahatan, manusia diingatkan untuk selalu menyandarkan diri kepada Allah yang Mahakuasa.
Dengan merenungkan beberapa ayat Kitab Suci tentang binatang macan, kita dapat menarik berbagai pelajaran yang berharga. Merayakan tahun baru Imlek bukan hanya sekedar pesta dan perjamuan, melainkan membuat komitmen agar dapat melaksanakan hidup sebagai manusia yang lebih baik dan lebih mengandalkan Tuhan.
Selamat merayakan Imlek penuh berkat! 虎虎生威,虎年吉祥!hu hu sheng wei, hu nian ji xiang