Salib San Damiano
Dipublikasikan tanggal 19 March 2011
Salib San Damiano
Seperti kita ketahui bersama di Gereja Santo Lukas Sunter tergantung Salib San Damiano yang mempunyai arti dan makna yang sangat mendalam bagi kita Umat Paroki Santo Lukas Sunter dan tentunya secara khusus bagi Para Gembala Paroki kita yang berasal dari Ordo Fratrum Minorum Conventualium atau Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv).
Namun masih banyak dari umat yang bertanya mengenai Salib San Damiano yang tergantung di atas altar karena bentuknya yang lain dan tidak seperti salib pada umumnya. Mudah-mudahan tulisan di bawah ini bisa memberi gambaran kepada kita semua mengenai arti dan makna dari Salib San Damiano tersebut.
Sejarah Salib San Damiano
Salib San Damiano dipercaya dilukis oleh seorang seniman asal Umbria pada abad ke-12. Dari lukisan tersebut nampak pengaruh Syria yang kuat, dan memang berdasarkan sejarah telah kita ketahui bahwa pernah ada biara-biara Syria di wilayah Umbria.
Icon itu dilukis di atas kayu kenari yang kulitnya sudah diberi perekat. Tingginya kira-kira 190cm, lebar 120cm dan tebal 12cm. Nampaknya salib ini memang dibuat agar bisa digantung di atas altar gereja San Damiano karena Sakramen Mahakudus pada masa itu tidak disimpan di gereja-gereja non-paroki apalagi jika gereja itu sudah ditinggalkan dan rusak parah seperti halnya gereja San Damiano saat itu. Setelah Fransiskus Assisi wafat, di tahun 1257 para Suster Klaris meninggalkan San Damiano dan pindah ke gereja San Giorgio dan membawa serta salib itu. Mereka dengan cermat memelihara salib itu selama 700 tahun sebelum akhirnya dipertunjukkan untuk publik.
Pada Minggu Suci di tahun 1957, Salib San Damiano ditempatkan di atas Altar di Kapel San Giorgio di dalam Basilika St. Klara Assisi agar bisa dilihat secara publik untuk pertama kalinya.
Icon Transfigurasi Kristus
Bagi umat Kristen Timur, icon adalah representasi dari Tuhan yang hidup, dan jika orang datang ke hadirat-Nya maka saat itu terjadi perjumpaan pribadi dengan Yang Kudus, melalui rahmat Roh Kudus. Maka Icon San Damiano berarti perjumpaan pribadi dengan Transfigurasi Kristus – Allah menjelma menjadi manusia. Salib ini mengandung kisah kematian, kebangkitan dan kenaikan menuju kemuliaan. Di situ terekspresikan Misteri Paskah Kristus secara total dan universal. Salib itu mengundang kita semua untuk ambil bagian di dalamnya dengan iman yang hidup dan dihidupi, seperti yang dilakukan St. Fransiskus Assisi. Wafat Kristus demi penebusan dosa umat manusia ditampilkan pada Injil Yohanes secara agung bersahaja, dan Salib ini melukiskan hal tersebut dalam bentuk gambar. Tidak mengherankan bahwa Fransiskus pun tertarik dengan Icon ini dan inspirasi hidupnya datang dari Kristus yang berkata kepadanya “Pergilah perbaikilah Gereja-Ku ...”.
Gambar Kristus
Figur utama dari icon tersebut adalah Kristus, tidak hanya karena ukurannya yang cukup besar, namun karena Kristus merupakan figur cahaya yang mendominasi keseluruhan icon dan yang memberi cahaya bagi figur-figur lainnya disitu. "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup. " (Yoh 8:12). Kristus nampak berdiri tegaklurus; tidak tertancap dengan paku. Kedua mata Yesus terbuka: Dia melihat ke dunia yang telah Dia selamatkan. Dia hidup, hidup yang abadi. Penutup tubuh Yesus hanya kain linen sederhana yang menutupi pinggang hingga paha – simbol dari Imam Besar dan Korban. Dada dan leher terlihat sangat kuat; menandakan Yesus memberikan kekuatan penciptaan-kembali kepada para murid-Nya (Yoh.22:23) saat Ia menghembusi murid-murid-Nya (Yoh.20:22). Kepala Yesus nampak agak miring ke arah kiri, dan bayangan kepalanya nampak jelas serta lingkaran kekudusan di sekeliling kepalanya menandakan kemanusiaan Kristus menyelubungi kemuliaan sejati Firman yang hidup yang menyinari kegelapan dengan terang yang sangat terang. Di belakang tangan Kristus yang terentang, tedapat kuburan yang sudah kosong, ditampilkan dengan segiempat berwarna hitam.
Medali dan Prasasti
Peristiwa Kenaikan Yesus ke surga dilukiskan di dalam lingkaran merah ini: Kristus dilukiskan menembus lingkaran, memegang tongkat salib emas yang sekarang menjadi Tongkat Kekuasaan Raja. Pakaiannya berwarna emas – yaitu simbol kerajaan dan kemuliaan. Selendang merah-Nya adalah tanda Kekuasaan dan Martabat Raja yang digunakan-Nya berdasarkan kasih. Malaikat-malaikat menyambut-Nya di surga. IHS adalah kata pertama dari 3 kata Nama Yesus. Tanda kurung kecil di bawahnya menandakan bahwa itu adalah kata yang disingkat. NAZARE adalah kependakan dari Nazarene; REX berarti ‘raja’ dan IUDEORUM berarti ‘orang Yahudi’, yang terdapat juga pada Injil Yohanes “Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi”
Tangan Allah Bapa
Dari dalam setengah lingkaran pada bagian paling atas icon, Dia Yang Tak Nampak Oleh Siapapun telah menyatakan Diri-Nya melalui berkat. Berkat ini diberikan melalui tangan kanan Allah dengan dua jari terbuka – yaitu Roh Kudus. Allah Bapa menganugerahkan Roh Kudus kepada semua orang sebagai buah dari Sengsara Kristus.
Pokok Anggur
Di sekeliling Salib terdapat macam-macam hiasan gulungan kaligrafis yang menandakan pokok anggur “Aku adalah pokok anggur, dan kamu ranting-rantingnya...” (Yoh.15), yang mengandung juga kalimat “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”
Di bagian dasar salib nampak bagian yang serupa dengan karang – simbol untuk Gereja. Karang adalah lambang keabadian – bahwa telah dinyatakannya sebuah misteri yang tersembunyi di laut yang luas dan tak berkesudahan.
Maria dan Yohanes
Seperti di dalam Injil Yohanes, Maria dan Yohanes murid Yesus ditempatkan berdampingan. Mantol Maria berwarna putih yang berarti kemenangan (Why. 3:5), pemurnian (Why. 7:14); dan perbuatan baik (Why. 19:8). Mutiara pada mantol menandakan keanggunan Roh Kudus. Jubah berwarna merah gelap di bawah mantol menandakan kasih yang besar, sedangkan baju bagian dalamnya berwarna ungu sebagai lambang Tabut Perjanjian (Kel. 26: 1-4). Tangan kiri Maria diangkat sampai ke pipinya – sebagai lambang penerimaan dan kasih atas Yohanes, dan tangan kanannya tertunjuk ke arah Yohanes sementara matanya memancarkan penerimaan atas kata-kata Kristus "Ibu, inilah anakmu... " (Yoh. 19:26). Darah menetes ke arah Yohanes pada saat ini. Mantol Yohanes berwarna merah jambu yang menandakan kebijakan abadi, sementara jubah dalamnya berwarna putih lambang kemurnian. Posisinya berada antara Yesus dan Maria. Ia menatap Maria ”Anak, inilah ibumu”, namun tangannya menunjuk ke arah Kristus.
Angka-angka
Terdapat 33 figur pada Icon : 2 figur Kristus, 1 Tangan Allah Bapa, 5 figur berukuran besar, 2 figur berukuran kecil, 14 malaikat, 2 figur tak diketahui pada tangan-Nya, 1 anak kecil, 6 figur tak dikenal pada bagian bawah Salib dan 1 ayam jantan. Ada 33 kepala paku di sekeliling frame di bagian dalam kulit dan tujuh di sekitar lingkaran kekudusan.
Figur-figur Lain Berukuran Besar :
Maria Magdalena
Maria Magdalena yang ditempatkan di sebelah Kristus menandakan bahwa ia memiliki peran khusus; tangannya yang diletakkan pada pipinya menandakan rahasia yang diungkapkan “Ia telah bangkit”. Ia mengenakan pakaian berwarna merah tua, yang merupakan simbol kasih; mantolnya yang berwarna biru semakin menekankan arti kasih tersebut.
Maria Kleopas
Beberapa sumber mengatakan bahwa Maria Kleopas adalah ibu dari Yakobus. Ia mengenakan pakaian berwarna coklat tanah sebagai simbol kerendahan hati dan mantolnya yang berwarna hijau muda menandakan harapan. Kekagumannya atas Yesus ditandai dengan posisi tangannya yang terkatup.
Kepala Pasukan dari Kapernaum
Kepala pasukan dari Kapernaum digambarkan sedang memegang selembar kayu dengan tangan kiri, menandakan ia sedang membangun sinagoga (Luk. 7: 1 - 10). Anak kecil di belakang punggungnya adalah anaknya yang disembuhkan oleh Yesus. Tiga kepala di belakang anak kecil itu menunjukkan bahwa "ia dan seluruh isi rumah percaya" (Yoh. 4: 45 - 54). 3 Jari tangan kanan kepala pasukan itu terbuka menandakan simbol Trinitas dan dua jarinya yang tertutup merupakan simbol dua misteri Yesus Kristus yang tersembunyi yaitu "Ia sungguh Allah dan sungguh manusia " (Mrk. 15:39).
Figur-figur Lain yang Berukuran Kecil :
Longinus
Prajurit Romawi yang menusuk lambung Yesus dengan sebilah tombak.
Stefanus
Berdasarkan tradisi, nama Stefanus diberikan kepada serdadu yang mencucukkan bunga karang yang telah dicelupkan dalam anggur asam pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus sewaktu Yesus berkata “Aku haus”. (Yoh. 19: 28 -30).
Orang-orang Kudus Tak Dikenal
Di bagian bawah icon terdapat enam orang-orang kudus yang tak diketahui namanya yang dianggap sebagai representasi para santo pelindung gereja-gereja yang ada di kota Assisi yaitu St. Damianus, Rufinus, St.Mikael, St. Yohanes Pembaptis. Di bagian ini terdapat kerusakan gambar yang cukup parah sehingga cukup sulit mengidentifikasinya.
Malaikat-malaikat
Di latar depan kubur Yesus terdapat dua kelompok malaikat yang nampaknya sedang mendiskusikan peristiwa kebangkitan Yesus dari antara orang mati. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh. 3:16).
Kubur Yesus
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, di belakang Kristus terdapat kubur yang terbuka; Kristus hidup dan berdiri di atas kubur itu. Merahnya kasih menguasai hitamnya kematian. Dua orang kudus di sisi kedua tangannya yang mengambil posisi hormat menandakan iman. Apakah dua orang kudus ini Petrus dan Yohanes? (Yoh. 20: 3 - 9). Mungkin saja.
Ayam Jantan
Pertama-tama, ayam jantan yang ada di icon ini mengingatkan kita akan Petrus yang menyangkal Yesus sebanyak 3 kali. Kedua, ayam jantan ini juga melambangkan Kebangkitan Kristus dalam terang sejati (“Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya” - 1 Yoh. 2:8). "Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya" (Mal. 4:2).
Bentuk Salib
Bentuk salib San Damiano tidak seperti bentuk salib pada umumnya. Bentuknya sedikit diubah oleh sang pembuatnya agar bisa menyertakan semua yang ambil bagian dalam peristiwa Sengsara Tuhan. Perhatikan pada sisi kanan tangan Kristus yang terbentang; terdapat gambar Penjahat Yang Baik (berdasarkan tradisi dipercaya bernama Dismas) yang naik ke Surga; sedangkan penjahat di sebelah kirinya tidak masuk surga.