PERBUATLAH INI MENJADI PERINGATAN AKAN AKU
Dipublikasikan tanggal 19 June 2022
PERBUATLAH INI MENJADI PERINGATAN AKAN AKU
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
Maka
kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu
tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup
di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia. (Yoh 6:53-56)
Hari Minggu ini tanggal 19
Juni 2022 Gereja merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Kutipan teks di
atas, yang diambil dari Yoh 6 selayaknya menjadi bahan permenungan kita semua.
Di ayat 60, penginjil mencatat, “Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari
murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang
sanggup mendengarkannya?” Dua ribu tahun kemudian, ternyata para pengikut
Kristus masih tetap berjuang untuk memahami makna sabda Yesus tersebut,
terutama tentang “daging-Ku adalah benar-benar makanan” dan “darah-Ku adalah
benar-benar minuman” serta “barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, Aku
akan membangkitkan dia pada akhir zaman”.
Dalam kurun waktu 30
sampai 40 tahun terakhir ini, kehadiran rata-rata umat Katolik di dunia dalam
perayaan Ekaristi menurun. Salah satu alasan penurunan ini tentu saja adalah
salah pemahaman dan penghargaan terhadap keyakinan akan kehadiran nyata Yesus
dalam Sakramen Mahakudus. Fakta membuktikan bahwa terlalu banyak saudara
saudari kita umat Katolik terutama di benua Eropa tidak menghargai lagi makna
menerima Yesus di dalam komuni kudus.
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus merupakan momen dan kesempatan istimewa di tengah pandemi Covid-19. Dua tahun lebih gereja-gereja ditutup dan umat dibatasi untuk dapat menghadiri Misa secara fisik serta menerima tubuh Kristus. Tahun ini ketika dunia semakin mendekati akhir wabah, ternyata banyak umat yang masih dihantui oleh “trauma pandemi”. Ketika jalan-jalan mulai macet dengan kendaraan, mall, restoran, tempat-tempat hiburan dll mulai padat dengan pengunjung, muncul pertanyaan, “Kapan gereja kembali sepenuh dulu? Kapan kegiatan gerejani seramai dulu?”
Bagi umat yang tetap rajin
menghadiri Misa setiap minggu, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus merupakan
undangan untuk merenungkan betapa mengagumkan rahmat yang diperoleh ketika
menghadiri Misa dan menerima tubuh Kristus. Hari istimewa ini juga sekaligus
mengingatkan kita bahwa kita harus hidup dalam “semangat ekaristis”. Pada akhir
perayaan ekaristi umat diutus untuk mewartakan kabar baik. Kita harus
membagikan pengalaman sukacita menghadiri Misa dan berjumpa dengan Allah dalam
“pemecahan roti” dan bagaimana “hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara
dengan kita di tengah jalan” (Luk 24:32,35). Apabila kita semakin mencintai dan
menghargai perayaan Ekaristi, mungkin saudara-saudari kita ingin turut
merasakan cinta kasih, kekuatan dan damai sejahtera yang kita peroleh setelah
merayakan ekaristi.
Bagi umat yang masih belum
menghadiri Misa secara offline karena trauma pandemi atau karena alasan lain,
semoga Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus pada tahun ini menjadi undangan
pribadi dari Kristus. Allah sungguh merindukan kita! Satu jam waktu kita
sisihkan untuk Tuhan dan kita akan mengalami kasih dan damai sejahtera yang
Yesus ajarkan dan anugerahkan kepada kita, karena kita menanggapi undangan-Nya,
“Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” (Luk 22:19)