APOSTOLA APOSTOLORUM
Dipublikasikan tanggal 22 July 2022
APOSTOLA APOSTOLORUM
Maria Magdalena – Rasul dari para Rasul
Hari ini tanggal 22 Juli 2022 Gereja merayakan Pesta St Maria Magdalena. Pada tahun 2016 Paus Fransiskus meningkatkan perayaan liturgi Peringatan Wajib St Maria Magdalena ke martabat Pesta, setara dengan perayaan liturgi pesta untuk para rasul. Salah satu alasan pengambilan keputusan itu adalah karena Gereja ingin lebih merenungkan secara lebih mendalam martabat wanita.
Sejak awal memang Maria Magdalena dicatat sebagai perempuan pendosa yang bertobat. Pada tahun 591 Paus St Gregorius Agung menyamakan Maria Magdalena, Maria dari Betania dan perempuan pendosa (Luk 7:36-50) dalam Homili No. 33. Kekeliruan ini baru direvisi oleh Paus Santo Paulus VI pada tahun 1969 dalam Kalender Gereja Roma. Sekarang tanggal 22 Juli ditetapkan sebagai hari Pesta Santa Maria Magdalena dan seminggu kemudian tanggal 29 Juli ditetapkan sebagai hari Peringatan Wajib St Marta, Maria dan Lazarus.
Meskipun demikian, nampaknya tidak mudah menghapuskan stigma bahwa Maria Magdalena adalah perempuan pendosa yang bertobat. Catatan dalam Luk 7:36-50 tidak pernah sama sekali menyebutkan bahwa perempuan pendosa itu adalah seorang pelacur. Sayang, kesan itulah yang muncul dalam karya-karya seni abad pertengahan, yang melukiskan Maria Magdalena dengan pakaian yang “kurang rapi” atau bahkan mempertontonkan bagian tubuhnya. Ada juga lukisan tentang Maria Magdalena yang telanjang dengan tubuh yang dibungkus oleh rambutnya yang sangat panjang. Nampaknya, ada pencampuran tradisi orang kudus lain, St Maria dari Mesir dengan tradisi St Maria Magdalena.
Penitent Magdalene, Titian (1531)
Munculnya film “Da Vinci Code” pada tahun 2006 menambah perdebatan baru tentang tokoh wanita yang namanya 12 kali disebut dalam PB. Mengacu pada sebuah karya fiksi, “The Holy Blood and the Holy Grail”, Maria Magdalena disebut sebagai istri dari Yesus. Nampaknya catatan ini juga mengacu pada potongan papirus dalam bahasa Koptik kuno yang berjudul “The Gospel of Jesus’ Wife”. Memang, tulisan-tulisan apokrif melukiskan bahwa Yesus sangat mengasihi Maria Magdalena, bahkan kerap menciumnya (Injil Filipus). Namun catatan dokumen-dokumen yang ada, baik tulisan-tulisan kanonik maupun apokrif sama sekali tidak pernah mencatat bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus.
Sekarang, kita akan mempelajari catatan-catatan tentang Maria Magdalena dalam KS Perjanjian Baru. Maria Magdalena diperkenalkan di Luk 8:1-3 sebagai salah satu wanita yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat. Nampaknya Maria Magdalena mengalami sakit yang parah dan Yesus menyembuhkannya. Kemudian, Maria Magdalena bersama-sama dengan beberapa wanita lain menjadi pengikut Yesus. Mereka melayani rombongan Yesus dengan harta kekayaan mereka. Gelar “Magdalena” mungkin berasal dari kata “Magdala”, sebuah kota perikanan besar di tepi barat Danau Galilea. Penggalian arkeologis pada tahun 2009 berhasil menemukan sinagoga dan kota tua Magdala, beserta 40 kolam pengasinan ikan. Dapat dipastikan bahwa kota Magdala adalah kota perikanan yang besar. Dari situlah Maria Magdalena berasal.
Maria Magdalena bersama perempuan-perempuan lain juga menjadi saksi penyaliban (wafat), pemakaman dan kebangkitan Yesus. Yesus yang bangkit menampakkan diri pertama kali kepada Maria Magdalena (Yoh 20:11-18). Yesus yang bangkit juga mengutus Maria Magdalena untuk mewartakan tentang kebangkitan-Nya kepada para rasul-Nya. Maka Maria Magdalena adalah “Rasul dari para Rasul”.
Sejak peristiwa itu nama Maria Magdalena menghilang dari catatan KS. Legenda mencatat kepergiannya ke Perancis Selatan. Maria Magdalena mewartakan Injil di kota Marseille dan juga kota di pesisir pantai Saintes Maries de la Mer. Di tempat ini kita akan menemukan Basilika St Maria Magdalena lengkap dengan relikuinya, yakni tengkorak utuh. Dari relikui ini para ahli berhasil merekonstruksi wajah wanita yang amat dikasihi Yesus ini.
Wajah Maria Magdalena - Sumber: visualforensic.com
Namun, legenda tetap saja legenda yang tidak dapat dinyatakan historis secara absolut. Kini, beberapa ahli KS meyakini bahwa Maria Magdalena adalah wanita yang jauh lebih tua daripada Yesus. Dia adalah pebisnis wanita yang sukses di kota Magdala. Lalu dia mengenal Yesus, yang menyembuhkannya dari penyakit parah. Dia pun akhirnya menjadi pengikut Yesus, pendana rombongan Yesus. Yesus amat mengasihi dan menghormatinya sebagai “sesepuh” dan mungkin saja kerap menciumnya sebagai “ciuman kudus”. Setelah peristiwa kebangkitan Yesus, nama Maria Magdalena menghilang dari peredaran, mungkinkah karena dia sudah sepuh dan meninggal? Sebuah asumsi yang sebenarnya cukup masuk akal pula.
Namun, berbicara tentang Maria Magdalena, berarti berbicara tentang mengasihi Yesus, yang telah terlebih dahulu mengasihi. Maria Magdalena mengasihi Yesus dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan. Maria Magdalena merupakan simbol dari Gereja yang terus-menerus mewartakan Yesus yang bangkit. Menarik untuk disimak bahwa bacaan pertama Pesta St Maria Magdalena memberikan alternatif bacaan dari 2Kor 5:14-17 tentang menjadi ciptaan baru dalam kematian dan kebangkitan Yesus. Maria Magdalena adalah saksi kematian dan kebangkitan Yesus, betapa kita harus banyak belajar meneladaninya.