PESTA KELAHIRAN SANTA PERAWAN MARIA
Dipublikasikan tanggal 08 September 2022
PESTA KELAHIRAN SANTA PERAWAN MARIA
Hari ini pada tanggal 8 September Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Peristiwa ini tidak tercatat dalam Kitab Suci. Kisah tentang kelahiran Bunda Maria ditemukan dalam tulisan apokrif Proto Injil Yakobus yang menurut para ahli ditulis pada tahun 200 M. Sejarah mencatat bahwa pesta ini mulai dirayakan pada abad VI. Sebuah gereja di Yerusalem didedikasikan kepada St. Anna dan Patriarkh Yerusalem Sofronius menegaskan pada tahun 603 bahwa di tempat itulah Bunda Maria dilahirkan.
Tanggal 8 September dipilih karena tahun sipil di Konstantinopel dimulai pada tanggal 1 September. Para ahli meyakini bahwa tanggal 8 September melambangkan awal karya keselamatan, sehingga harus diperingati pada awal tahun. Tanggal 8 September terpaut sembilan bulan dari tanggal 8 Desember yang ditetapkan oleh Gereja sebagai Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa.
Biasanya Gereja merayakan pesta orang-orang kudus pada hari kematian mereka, karena hari itulah yang merupakan hari lahir manusia ke dalam kehidupan kekal. Namun, di samping kelahiran Kristus, Gereja juga memperingati hari kelahiran dua orang kudus yaitu Bunda Maria dan Santo Yohanes Pembaptis (24 Juni). Dengan memperingati hari kelahiran kedua orang kudus ini Gereja mengenang peran mereka di dalam rencana keselamatan yang digenapi dalam kelahiran Yesus Kristus Sang Penebus.
Konstitusi Dogmatik tentang Gereja Art 55 menegaskan bahwa “… Akhirnya ketika muncullah ia, Puteri Sion yang amat mulia, sesudah pemenuhan janji lama dinanti-nantikan, genaplah masanya. Mulailah tata keselamatan yang baru, ketika Putera Allah mengenakan kodrat manusia dari padanya, untuk membebaskan manusia dari dosa melalui rahasia-rahasia hidup-Nya dalam daging”. Kelahiran Bunda Maria merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah keselamatan. Kehadiran Bunda Maria terkait dengan kehadiran Puteranya. Rencana keselamatan yang digenapi dalam misteri inkarnasi Sang Sabda juga merangkul Sang Perawan yang juga merupakan Bunda-Nya.
Kelahiran Bunda Maria dikenang dalam karya-karya seni sepanjang sejarah. Karya seni tertua tentang kelahiran Bunda Maria adalah sebuah diptik di Leningrad Rusia. Lukisan-lukisan kuno menggambarkan Santa Anna, ibunda dari Bunda Maria, sedang terbaring di atas tempat tidur, dan para pelayan sedang sibuk memandikan bayi Maria. Keseluruhan karya seni ini menggambarkan bahwa kelahiran Bunda Maria merupakan suatu peristiwa sukacita yang luar biasa.
Tema utama yang diusung dalam perayaan liturgi pesta ini adalah bahwa dunia telah berada dalam kegelapan dosa dan dengan kelahiran Maria mulai terbitlah secercah cahaya. Terang yang muncul pada kelahiran Maria mewartakan kedatangan Kristus, Sang Terang Dunia. Kelahirannya adalah awal dari dunia yang lebih baik, "Origo mundi melioris”. Antifon Kidung Zakaria pada Ibadat Pagi hari ini dengan jelas menyatakan hal ini, “Santa perawan, bunda Allah, kelahiranmu mewartakan kegembiraan kepada seluruh dunia, sebab darimu terbitlah surya yang adil, Kristus Allah kita. Kristus meniadakan kutuk dan memberikan berkat. Ia melumpuhkan kematian dan memberi kita kehidupan kekal”. Dengan kegembiraan inilah pesta kelahiran Santa Perawan Maria mengisi relung hati semua umat beriman.