Syukur Ala Paguyuban Marsudi Utomo
Dipublikasikan tanggal 04 November 2022
Syukur Ala Paguyuban Marsudi Utomo
Paguyuban Marsudi Utomo bersyukur atas HUT Paguyuban yang diperingati setiap tangal 1 Suro dalam penanggalan Jawa atau dalam Penanggalan Tahun Kabisat, tahun ini jatuh di tanggal 8 Oktober 2022. Syukur diwujudkan dengan ziarah ke Gua Maria Kanada Rangkasbitung, Banten, Jawa Barat, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Pukul 05.15 pagi, satu bus yang berisi 33 orang peserta bertolak menuju Rangkasbitung. Rangkaian acara ziarah dimulai sejak peserta menginjakkan kaki di bus. Panitia cek kehadiran peserta, dilanjutkan doa pagi, mohon keselamatan dalam perjalanan ziarah. Lanjut dengan sambutan. Dalam sambutannya FA. Sukirman, Ketua Paguyuban Marsudi Utomo mengucapkan syukur atas keberadaan Paguyuban hingga saat ini. Awal berdirinya paguyuban adalah untuk melestarikan budaya Jawa, khususnya di Gereja Santo Lukas, Sunter Agung, Jakarta. Saat berdirinya, Paguyuban Marsudi Utomo juga ikut berperan aktif dalam memperjuangkan berdirinya Gereja Santo Lukas di tengah masyarakat sekitar yang majemuk. Saat ini para sesepuh paguyuban banyak yang sudah berusia lanjut, Sukirman menghimbau agar paguyuban dapat diteruskan oleh penerus yang berusia lebih muda.
Usai sambutan, diteruskan dengan Doa Rosario dalam perjalanan di dalam bus. Salam Maria didaraskan secara bergilir oleh satu per satu peserta. Dilanjutkan dengan kuis yang dibawakan oleh Margaretha Maria Hartati Subandi. Kuis berupa pertanyaan-pertanyaan menarik seputar gereja Santo Lukas, ajaran gereja dan iman Katolik. “Di Negara apa Yesus dilahirkan? ; “Siapa nama pastor paroki Santo Lukas saat peresmian gereja dulu ? ” ; “Apa yang kita lihat ketika masuk melalui pintu utama Gereja Santo Lukas?” dan masih banyak pertanyaan lainnya. Tawa membahana di bus ketika ada pertanyaan tak terduga dan jawaban lucu teriakan spontan peserta. Tentu ada hadiah yang sudah dipersiapkan, bagi peserta yang menjawab pertanyaan dengan benar. Suasana sungguh ceria ketika seluruh peserta mendapatkan hadiah.
Jam menunjukkan Pk. 08.15 ketika bus tiba di area Gua Maria Bukit Kanada (GMBK). Sudah banyak bus-bus besar dan kendaraan pribadi di area parkir karena hari itu adalah hari-hari akhir bulan Maria.
Panitia langsung membagi peserta menjadi 3 kelompok Jalan Salib. Mengingat peserta banyak yang lansia, kami menggunakan rute jalan salib pendek. Selesai 14 perhentian jalan salib, peserta berdoa pribadi di area Makam Yesus, yang diberi nama Grotto Kebangkitan.
Ibadat Ekaristi di Kapel GMBK berlangsung Pk. 11.00 WIB. Karena padatnya peziarah, kami sepakat untuk langsung duduk di area kapel walaupun jam masih menunjukkan Pk. 10.00. Peziarah yang datang dan turun dari jalan salib rute panjang, bergabung untuk mengikuti misa, makin banyak hingga tumpah ruah, luber hingga beberapa puluh meter dari kapel.
Selesai misa, makan siang sederhana secara prasmanan sudah disiapkan. Makan siang dilayani catering dari salah satu Ibu Wanita Katolik Rangkasbitung. Rumah yg dipergunakan untuk prasmanan cukup nyaman sehingga peserta bisa beristirahat sejenak di tengah siang yang terik dan hiruk-pikuk itu.
Selesai menyantap makanan jasmani, kami melanjutkan dengan acara bebas. Peserta dipersilakan doa pribadi di Gua Maria, berbelanja di kawasan agrowisata yang dikelola gereja dan Wanita Katolik Rangkasbitung.
Jam 14.00 kami kembali ke Sunter dan tiba di Sunter jam 17.00. “Terima kasih juga sudah boleh ikut dalam kebersamaan. Mohon maaf kalau keikutsertaan kami bikin repot. Kami puas dan bahagia.” Demikian Ibu Anastasia Srikidjati, salah satu peserta ziarah.
/franciskarenny