PERTEMUAN 2 : TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH
Dipublikasikan tanggal 22 February 2012
AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012
DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
PERTEMUAN 2 METODE SHARING 7 LANGKAH
TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH
INJIL YOHANES 13:1-17
Lagu Pembuka
Tanda Salib dan Salam
P : +Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh. Kudus.
U : Amin.
P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U : Sekarang dan selama-Iamanya.
Pengantar
Dalam pertemuan kali ini, dipakai metode sharing yang terdiri dari 7 langkah. Dengan mengikuti ketujuh langkah ini secara cermat, diharapkan sharing klta akan lebih terarah kepada satu aspek yang paling berkesan dan menemukan kedalaman ketika dihadapkan dengan pengalaman hidup kita sehari-hari.
Sapaan dan kehadiran Tuhan dalam pertemuan pertama menggerakkan Zakheus untuk bertobat dan siap untuk berbagi sebagai silih. Perubahan hidup selalu berawal dari inisiatif Allah. Dan perubahan itu juga mengandaikan tindakan iman dari kita manusia yang menanggapi tawaran kasih Allah itu. Allah yang akan terus setia melayani dengan KASIH. Maka, pada bagian kedua ini, kita akan merenungkan lebih dalam KASIH YESUS dalam lnjil Yohanes. Yohanes tidak menceritakan Yesus mengadakan perjamuan (Ekaristi) dalam Injilnya. la menceritakan pembasuhan kaki yang terjadi pada peristiwa yang sama. Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid.
Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Disitu nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia. Tindakan pembasuhan kaki merupakan tindakan konkret seorang gembala yang mau dengan total melayani dombanya dan berani mengosongkan diri sehabis-habisnya.
Doa Pembuka (Bersama-sama)
Tuhan, tak henti-hentinya Engkau memberi teladan kepada kami. Dalam minggu Prapaskah ke-2 ini kami ingin merenungkan teladanMu. Engkau mau merendahkan diri dengan cara membasuh kaki para murid. Semoga ketekunan kami dalam ekaristi selalu mendorong kami untuk berani "membasuh kaki" keluarga dan saudara-saudari kami. Berani merendahkan diri sebagaimana yang dilakukan Yesus PutraMu. Semuanya ini bersumber dari KasihMu sendiri, demi Kristus Tuhan dan juruselamat kami. Amin
Lagu Pengantar Bacaan
Pembacaan Kitab Suci: Injil Yohanes 13 : 1-17
Pendalaman Sabda:
- Semua kelompok, semua masyarakat dibangun dengan model piramid: yang berada di puncak adalah yang berkuasa, yang kaya, yang pandai. Mereka dipanggil seolah-olah untuk menguasai dan memimpin. Yang berada dibagian paling bawah adalah budak, pelayan, imigran, orang yang tidak mempunyai pekerjaan, pendosa, sakit mental atau penyandang cacat. Mereka dipinggirkan dan tidak diperhitungkan. lnilah yang menjadi keprihatinan kita yang terungkap dalam ARDAS KAJ 2011-2015. Kita diajak untuk berani memberikan perhatian Iebih pada permasalahan-permasalahan di dalam lingkungan kemasyarakatan misalnya melawan kemisklnan dan penindasan. Disini Yesus menempatkan diri pada yang paling bawah, yang paling akhir, tempat budak.
- Bagi Petrus ini tidak mungkin. la tidak sadar bahwa Yesus datang untuk mengubah model masyarakat, dari model pemimpin yang berkuasa menjadi pemimpin yang penuh kasih dan rendah hati untuk melayani. Menurut teladan yang diberikan oleh Yesus, bahwa setiap dan semua orang mempunyai tempat, entah mereka memiliki harta atau miskin, atau normal atau cacat.
- Semangat Tuhan dalam pelayanan kasih itu seperti orang yang menyatakan diri sebagai yang paling kecil dalam masyarakat, sebagai orang yang melakukan pekerjaan yang dianggap rendah, sebagai orang yang berada di tempat yang terakhir. Dalam keadaan yang seperti itu, Yesus memberi perhatian kepada yang paling kecil dalam masyarakat. Itulah arti ajakan Yesus kepada para murid-Nya saat Dia melakukan pembasuhan kaki.
- Orang-orang yang menjalankan tugas : orang tua, guru, imam atau peran lainnya seperti pengurus lingkungan, dewan parokl, pengurus komunitas/kategorial bisa jatuh pada semangat kekuasaan, kewenangan, dan "kemuliaan". Padahal Yesus ingin memberi teladan untuk tetap menjadi pemimpin yang melayani dengan kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Konkret saja. Seberapa besar kita memaknai keterlibatan kita di paroki dalam banyak bidang pelayanan misalnya. Seberapa besar kita sungguh menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk menjadi sukarelawan dalam pelayanan dan pengembangan sosial ekonomi di paroki agar kebutuhan orang miskin, kecil dan tersingkir sungguh terlayani dengan berkesinambungan? Terlibat dalam pelayanan kesehatan di paroki, seksi, pendidikan, seksi buruh, seksi PSE, Seksi Lingkungan Hidup, Koperasi. Atau juga program "Ayo Sekolah, Ayo Kuliah" dan bentuk-bentuk yang lainnya. Inilah sarana bagi kita untuk mengasah sebuah kepemimpinan yang melayani dengan kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Inilah teladan hidup Yesus. Keteladanan Yesus ini berpuncak pada kesengsaraan-Nya di kayu salib. Keteladanan ini masih bisa kita rasakan, kita lihat di dalam Ekaristi. Maka setiap kali kita merayakan Ekaristi, saat itu juga kita diajak untuk memberikan pelayanan yang penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati.
Tahap Permenungan (Metoda Sharing 7 Langkah - Lihat lampiran) .
Membangun Niat
1. Apakah pelayanan saya selama ini sudah dilakukan dengan kerendahan hati dan tanpa pamrih, ataukah ada motivasi-motivasi lain yang tidak sesuai dengan Tuhan yang kita teladani?
2. Tindakan konkret apa yang kita lakukan baik secara pribadi ataupun dalam lingkungan atau komunitas sebagai wujud nyata pelayanan yang tulus dan dengan semangat kerendahan hati?
Doa Tahun Ekaristi
Doa Penutup
Allah yang Mahapengasih, hari ini kami Kauingatkan dan Kau ajari mengenai kerendahan hati dan ketulusan dalam melayani sesama kami. Semoga dengan permenungan hari ini kami selalu menjadi pribadi-pribadi yang semakin tulus, tanpa pamrih dan juga memiliki semangat kerendahan hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang selama ini Kau percayakan pada kami dalam bidang kehidupan kami sehari-hari. Semua ini kami mohon demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Berkat dan Pengutusan
P : Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-Iamanya.
P : Semoga sharing iman yang kita lakukan dalam masa Prapaskah ke-2 ini dapat membawa pertumbuhan iman dan perubahan diri serta selalu dilindungi, diberkati dan dibimbing oleh berkat Allah yang mahakuasa. Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Dengan demikian sharing iman kita saat ini sudah selesai.
U ; Syukur kepada Allah ..
P : Marilah kita terus mencintai Tuhan dengan mencintai sesama.
U : Amin.
Lagu Penutup
EVALUASI PERTEMUAN 2
TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH
Nama Lingkungan : .....................................................
Jumlah Kepala Keluarga : .............................................
Nama Fasilitator : ........................................................
Jumlah Umat yang hadir : .............................................
Hasil Pertemuan : ........................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
Lembar ini digunting lalu diserahkan ke Seksi Kerasulan Kitab Suci Paroki untuk dikirim ke Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ
Sumber : Buku Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2012 yang digunakan untuk Pendalaman Iman di Lingkungan, diterbitkan oleh Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Agung Jakarta.
Untuk penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada link di bawah ini:
Tema APP 2012, Klik disini
Sub Tema Pertemuan 1, Klik disini
Sub Tema Pertemuan 2, Klik disini
Sub Tema Pertemuan 3, Klik disini
Sub Tema Pertemuan 4, Klik disini
Sub Tema Pertemuan 5, Klik disini
Lampiran 1, Klik disini
Lampiran 2, Klik disini
Lampiran 3, Klik disini
Doa Tahun Ekaristi, Klik disini
Doa Arah Dasar Pastoral, Klik disini