MENJELANG TRIDUUM PASKAH
Dipublikasikan tanggal 02 April 2015
Menjelang Triduum Paskah 2015
(Renungan dari P. Giovanni Voltan OFMConv, Minister Provinsial Antonius Padua)
"Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya." (Yoh 13:1).
Saya mengabadikan gambar ini tahun lalu di Trentino, di sebuah kuburan kecil yang terletak di bagian tertinggi dari negara Italia, di mana seakan-akan orang-orang mati “memandang” orang-orang hidup. Inilah gambar dari kaki dan hati Yesus.
Pekan Suci diwarnai dengan penuh “kaki” dan “hati”. Yang pertama adalah “hati” Yesus yang penuh kasih. Selanjutnya “kaki-kaki”:
- Kaki-kaki Yesus, yang diurapi dengan minyak narwastu yang mahal harganya, oleh seorang wanita yang bernama Maria dari Betania. (Senin Suci)
- Kaki-kaki para murid, yang dibasuh oleh Yesus (Kamis Putih)
- Kaki-kaki Yesus, yang dipaku pada kayu salib (Jumat Agung)
- Kaki-kaki para wanita dan para murid dalam keterkejutan (Minggu Paskah)
Kaki-kaki Yesus telah mengarungi perjalanan yang panjang dan telah melewati jalan di relung-relung hati untuk mencari kita. Kita patut bersyukur atas “kaki-kaki” Yesus. Sekarang kita memiliki tanggung jawab untuk mengikuti-Nya dengan “kaki-kaki” dan “hati” kita, dalam peringatan yang hidup akan Sengsara-Nya untuk kita dan akan kesetiaan-Nya untuk mengasihi kita “sampai pada kesudahannya”.
Selamat menjalankan Triduum Paskah.
Catatan dari Web Admin:
Senin Suci adalah hari Senin dalam Pekan Suci setelah Minggu Palma. Apa yang dilakukan oleh Yesus satu hari setelah Dia dielu-elukan di Yerusalem? Injil mencatat ada tiga peristiwa: Yesus mengutuk pohon ara (Mat 21:18-22), para pemimpin agama Yahudi mempertanyakan tentang kuasa Yesus (Mat 21:23-27), dan Yesus menyucikan Bait Allah (Mrk 11:15-19). Bacaan Injil pada hari Senin Suci diambil dari Yoh 12:1-11, yang mengisahkan tentang Yesus diurapi oleh Maria di Betania.