52 TAHUN DEKRIT INTER MIRIFICA
Dipublikasikan tanggal 18 May 2015
52 TAHUN DEKRIT INTER MIRIFICA
Menyambut Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-49
Dunia saat ini adalah dunia media komunikasi sosial. Beberapa dasawarsa yang lampau media komunikasi sosial hanya terbatas pada media cetak, sinema, radio, dan televisi. Media komsos semakin hidup dengan lahirnya internet, yang membidani kelahiran jejaring sosial, di mana pengguna dapat berinteraksi melalui internet. Mereka dapat berbagi gagasan-gagasan, aktivitas, acara-acara, dan ketertarikan-ketertarikan mereka dalam jejaring-jejaring individual mereka. Sebut saja misalnya: facebook, twitter, instagram, path, dan masih banyak lagi.
Gereja mengakui bahwa penemuan-penemuan teknologi di bidang komunikasi sosial adalah hal yang mengagumkan dan semua itu berkat perkenan Allah semata-mata. Oleh sebab itu Bunda Gereja menyambut dan memberi perhatian istimewa kepada media komsos, terutama karena membuka peluang-peluang baru untuk mewartakan kabar gembira sampai ke ujung dunia. Namun di lain pihak, Gereja juga menyadari bahwa media komsos dapat disalahgunakan, sehingga menimbulkan kerugian bagi umat beriman dan masyarakat pada umumnya.
Dokumen Gereja pertama tentang komunikasi adalah Vigilanti Cura, sebuah ensiklik yang dimaklumatkan oleh Paus Pius XI pada tahun 1936 dengan titik berat pada film. Kemudian pada tahun 1957 Paus Pius XII mengeluarkan sebuah ensiklik tentang media-media komunikasi, Miranda Prorsus. Dalam Konsili Vatikan II pada tanggal 4 Desember 1963 Paus Paulus VI mempromulgasikan dekrit tentang upaya-upaya komunikasi sosial yakni Inter Mirifica.
Inter Mirifica - Dekrit tentang Upaya-upaya Komunikasi Sosial (Paus Paulus VI, 1963)
Inter Mirifica terdiri dari 24 pasal. Dalam dokumen ini Gereja mengakui peran media dalam kehidupan dunia modern. Gereja menemukan dalam media komsos peluang-peluang baru untuk menyalurkan berita, gagasan, dan pedoman-pedoman yang mampu mencapai banyak orang. Dalam hal ini Gereja memandang dua hal sebagai kewajiban. Pertama, Gereja wajib memanfaatkan media komsos untuk menyiarkan Warta Keselamatan. Kedua, Gereja wajib mengajarkan bagaimana manusia dapat memakai media itu dengan tepat.
Paus Benediktus XVI Memanfaatkan Ipad
Selain itu, Gereja pun mengakui bahwa setiap manusia berhak untuk berkomunikasi dan menerima informasi. Gereja tidak ragu menghimbau supaya segenap umat beriman memanfaatkan media komsos secara efektif dengan seintensif mungkin dalam aneka karya kerasulan. Gereja merasa perlu mendukung pengembangan pers yang sehat untuk sepenuhnya meresapkan semangat kristiani di kalangan pembaca. Untuk itu perlu dibangun dan dikembangkan pers katolik yang sejati. Media semacam ini diterbitkan dengan maksud untuk membina, meneguhkan, dan menumbuhkan pandangan-pandangan umum yang selaras dengan hak-hak asasi dan dengan ajaran serta prinsip-prinsip katolik.
Minggu Komunikasi Sosial Sedunia, Amanat Konsili Vatikan II
Perlu Dibangun dan Dikembangkan Pers Katolik Sejati
Kata Inter Mirifica digunakan oleh Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Jakarta untuk menyelenggarakan ajang penghargaan bagi upaya-upaya kerasulan komunikasi sosial baik pribadi maupun paroki. Penganugerahan Inter Mirifica (INMI) Awards ke-4 tahun ini diselenggarakan bertepatan dengan Minggu Komunikasi Sosial Sedunia ke-49, yang jatuh pada tanggal 16-17 Mei 2015.
Tema Minggu Komsos Sedunia ke-49 adalah “Mengkomunikasikan Keluarga: Tempat Istimewa Perjumpaan Karunia Kasih”. Acara diawali dengan misa bersama Bapak Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo. Ada 3 jenis lomba yang diselenggarakan: lomba fotografi, lomba film pendek, dan lomba Website. Lomba website diikuti oleh seluruh paroki sedangkan lomba foto diikuti oleh 56 peserta, dan lomba film pendek diikuti oleh 24 peserta.
Pada kesempatan INMI Awards ke-4 tahun ini Paroki St. Lukas meraih 4 nominasi dan 2 penghargaan yakni: kategori Informasi Terlengkap dan Teraktual Website Paroki dan kategori Best of the Best Website Paroki. Berikut nominasi kategori Website Paroki dan para pemenangnya:
1. Nominasi Kategori Berita Website Paroki Terbaik:
- Paroki St. Arnoldus Bekasi
- Paroki St. Monica Serpong
- Paroki St. Thomas Rasul Bojong
- Paroki St. Servatius Kampung Sawah
- Paroki Trinitas Cengkareng
Pemenang: Paroki St. Thomas Rasul Bojong
2. Nominasi Kategori Renungan Website Paroki Terbaik:
- Paroki St. Lukas Sunter
- Paroki St. Monica Serpong
- Paroki St. Paskalis Cempaka Putih
- Paroki Trinitas Cengkareng
- Paroki St. Yakobus Kelapa Gading
Pemenang: Paroki St. Monica Serpong
3. Nominasi Kategori Penyajian Informasi Terlengkap dan Teraktual Website Paroki:
- Paroki St. Arnoldus Bekasi
- Paroki St. Lukas Sunter
- Paroki St. Monica Serpong
- Paroki St. Thomas Rasul Bojong
- Paroki Trinitas Cengkareng
Pemenang: Paroki St. Lukas Sunter
4. Nominasi Kategori Komposisi Desain Website Paroki Terbaik:
- Paroki Maria Bunda Karmel Tomang
- Paroki St. Paskalis Cempaka Putih
- Paroki St. Gabriel Pulogebang
- Paroki St. Lukas Sunter
- Paroki St. Servatius Kampung Sawah
Pemenang: Paroki Maria Bunda Karmel Tomang
5. Nominasi Kategori Best of the Best Website Paroki:
- Paroki St. Arnoldus Bekasi
- Paroki Maria Bunda Karmel Tomang
- Paroki St. Lukas Sunter
- Paroki St. Thomas Rasul Bojong
- Paroki Trinitas Cengkareng
Pemenang: Paroki St. Lukas Sunter
Proficiat Website Paroki St. Lukas www.parokisantolukas.org! Semoga semakin menjadi perpanjangan tangan Gereja untuk mewartakan kabar baik lewat media komunikasi sosial.
Malam Penganugerahan INMI Awards ke-4