ROTI SANTO ANTONIUS
Dipublikasikan tanggal 11 June 2015
ROTI SANTO ANTONIUS
Merayakan Pesta St. Antonius 13 Juni 2015
Tommasino adalah seorang anak kecil berusia dua puluh bulan yang tinggal di Padua pada masa pembangunan Basilika Santo Antonius. Pada suatu hari ibunya, seorang wanita yang sangat sibuk, meninggalkannya sendiri di dapur. Mungkin karena keingintahuan, Tommasino bermain-main dengan seember besar air dan meninggal tenggelam di dalamnya dengan kepala di dasar ember. Ketika ditemukan ibunya, dia sudah dalam keadaan tak bernyawa. Sang ibu menjerit, namun tidak putus asa. Dia memohon bantuan St. Antonius, sambil memeluk erat tubuh anaknya. Dia bernasar bahwa dia akan membagi-bagikan roti kepada orang-orang miskin sebanyak berat tubuh Tommasino, apabila anaknya bisa kembali hidup. Ternyata anaknya sungguh “bangkit” dan sang ibu melaksanakan nasarnya.
Menurut tradisi, kisah ini menjadi asal-usul roti Santo Antonius. Roti ini memberikan citra rasa syukur kepada Allah dan kasih kepedulian kepada orang-orang miskin. Sampai hari ini banyak orang yang memberi donasi dalam nama St. Antonius. Hal ini sungguh memampukan kami, saudara-saudaranya, menyapa banyak sesama yang membutuhkan.
Maka, roti ini telah menjadi salah satu unsur dalam ikon Santo Antonius. Roti mengingatkan kita kepada makanan pokok, yang merupakan hak setiap insan. Roti juga menandai semangat berbagi, yang mengingatkan kita kepada Ekaristi, hidup yang dianugerahkan oleh Yesus.
Di gereja-gereja fransiskan dan di sekitar Basilika Santo Antonius dilakukan pembagian roti di hari-hari penting misalnya “tredicina” (tigabelas hari menyambut pesta Santo Antonius). Hal ini dilakukan untuk mengenang kehidupan Santo Antonius, orang kudus yang sangat memperhatikan jeritan kaum miskin sebagai kenangan akan karya Yesus. Banyak hal dapat dimaknai dengan pembagian roti ini. Roti dipecah untuk mempererat persaudaraan dan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
Santo Antonius adalah orang kudus yang jatuh cinta kepada Sabda Yesus. Semoga perhatiannya kepada kehidupan keluarga dan perhatiannya kepada mereka yang membutuhkan, membantu kita untuk menjalankan hidup kristiani. Hidup kristiani menyatukan iman dan roti, injil dan kasih!
Salam dari Basilika St. Antonius di Padua.
P. Giovanni Voltan, OFMConv
Ikon St. Antonius dari Padua
Roti Santo Antonius
Roti Dipecah
Roti Dibagikan kepada Saudara
P. Giovanni Voltan, OFMConv