Belajar Bertanam Metoda Hidroponik
Dipublikasikan tanggal 24 August 2015
Umat Wilayah Sathora belajar bertanam metoda hidroponik
Pada awal bulan Juni 2015, saat Wilayah Santo Thomas Rasul mengadakan rekoleksi wilayah, salah satu sesi rekoleksi yang sangat mendapat antusiasme umat adalah sesi pengetahuan teoritis tentang cara bertanam metoda hidroponik.
Sebagai kelanjutan daripada acara tersebut, maka di sore hari Sabtu pada pertengahan bulan Agustus 2015, umat Wilayah Santo Thomas Rasul kembali berkumpul di salah satu rumah yaitu rumah Bapak Awi untuk belajar praktek menanam metoda hidroponik. Acara ini mendapat sambutan sangat baik, karena memang umat sudah banyak yang menunggu kesempatan ini. Seperti biasa, waktu berkumpul sangatlah santai karena kami mengisi nya dengan berhidroponik sambil minum teh dan kopi ditemani oleh singkong, tahu dan risoles goreng. Sekali-kali diselingi gurau dan canda. Simpel dan sangat menyenangkan.
Hidroponik berasal dari kata Latin, yaitu hydro yang artinya "air" dan ponos yang artinya "mengerjakan".
Metoda hidroponik adalah suatu teknik/metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Media-media tanamnya dapat berupa kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, atau busa. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tetapi cadangan makanan dan air yang terkandung dalam tanah yang diserap akar. Berarti dapat disimpulkan bahwa suatu tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkan diberikan cukup air dan garam-garam mineral.
Keuntungan menggunakan teknik hidroponik adalah hasil tanaman berkualitas tinggi, bebas hama penyakit, penanaman tidak harus mengikuti musim tanam, tidak memerlukan area yang luas, serta tanpa penggunaan pupuk sehingga lebih hemat.
Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki tanah dan pasokan air yang terbatas.
Cara tanam hidroponik yang efektif dan mudah saat ini sudah tersedia sehingga banyak yang menjadikannya hobi dan kita dapat menanam tanaman favorit kita dimanapun dan kapanpun kita menginginkannya.
Beberapa umat Sathora sudah melakukan penanaman beberapa macam sayuran terlebih dahulu yaitu sebulan sebelum acara ini berlangsung, sehingga pada saat acara, tanaman seperti kangkung, pokcoy, bayam, selada serta kailan yang tumbuh subur sudah terlihat sangat menarik. Hal ini menumbuhkan semangat tanam bagi teman-teman lainnya. Bahkan tanaman-tanaman sayur ini sudah dipanen untuk dimakan. Tentunya sehat dan tidak perlu was-was, hasil kebun sendiri.
Saat acara berakhir, umat pulang ke rumah masing-masing dengan satu lagi tambahan pengetahuan berharga.
Dan yang pasti, menghabiskan sore indah dengan teman-teman seiman yang terkasih sambil belajar bertanam hidroponik, Syukur kepadaMu Tuhan, untuk berkah kesempatan bagi kami umat Wilayah Sathora. (Vian bong)