TAHBISAN ROMO IGNATIUS SUSILO YAKOBUS, OFMConv

Dipublikasikan tanggal 27 August 2015

TAHBISAN ROMO IGNATIUS SUSILO YAKOBUS, OFMConv

Akulah Gembala yang Baik

Puluhan anggota Dewan Paroki Harian dan umat wilayah St. Agustinus hadir dalam Perayaan Penahbisan Imam Ordo Saudara Dina Conventual dan Diosesan di Jambur Halilintar pada hari Kamis 27 Agustus 2015. Paroki St. Lukas patut bersukacita dan mengucap syukur kepada Allah karena salah satu dari imam yang ditahbiskan adalah Rm. Ignatius Susilo Yakobus, OFMConv, putera paroki. Selain Rm. Susilo, Uskup Agung Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga, OFMCap - didampingi oleh Uskup Emeritus Mgr. A. G. Pius Datubara, OFMCap beserta dua ratusan orang imam – berkenan menahbiskan 7 orang imam lain:

  1. Rm. Fictorium Natanael Ginting, OFMConv
  2. Rm. Paskalis Hanoe, OFMConv
  3. Rm. Sautma Toho Maruba Simanullang, Pr.
  4. Rm. Parlindungan Juniarto Purba, Pr.
  5. Rm. Shan Efran Sinaga, Pr.
  6. Rm. Desman Marbun, Pr.
  7. Rm Ronal Sitanggang Pr.

Perayaan ekaristi dimulai dengan perarakan meriah yang terdiri dari pelayan-pelayan liturgi, para calon tahbisan didampingi oleh kedua orang tua, para imam konselebran, uskup dan selebran utama. Sebelum Madah Kemuliaan dilaksanakan pemberkatan dan perecikan air suci, lalu Uskup mereciki dirinya, para pelayan dan imam. Kemudian Uskup dibantu oleh pelayan liturgi memerciki seluruh umat.

Dalam kotbahnya Uskup mengingatkan bahwa para imam adalah Alter Christus (belahan Kristus) dalam keguruan. Mereka ditahbiskan menjadi katekis agung dan guru iman dalam Gereja. Maka, mereka harus rajin membaca KS, katekismus, dan ajaran-ajaran gerejawi lainnya. Uskup juga mengutip salah satu ucapan St. Fransiskus Assisi, bahwa tangan imam adalah tangan ajaib melebihi para malaikat. Tatkala mereka mengucapkan kata-kata konsekrasi, “Tuhan turun dari surga, lahir di atas altar, dan berada di tangan para imam”. Begitu kudusnya tugas seorang imam, sehingga mereka harus terus-menerus menjaga kesucian, kemurnian, dan keutuhan kebaktian  kepada Tuhan.

Liturgi tahbisan terdiri dari pengucapan janji imamat, litani para kudus, penumpangan tangan dan doa penahbisan. Dilaksanakan juga ritus pelengkap berupa pengenaan pakaian imamat, pengurapan tangan, penyerahan roti dan anggur, dan salam persaudaraan imamat. Pada kesempatan yang berbahagia ini para imam baru berkenan membagikan komuni pertama-tama kepada kedua orang tua dan kemudian kepada umat.

Para imam baru juga memberikan berkat kepada kedua orang tua, kemudian perayaan ekaristi diakhiri dengan berkat meriah dan acara foto bersama dengan Uskup, para imam, orang tua, para saudara dan sahabat. Marilah kita berdoa semoga mereka menjadi gembala-gembala yang rajin “membocorkan” soal US (Ujian Surgawi) kepada umat, demikian seloroh Uskup Agung Medan.