PERTEMUAN PAUS FRANSISKUS DENGAN PRESIDEN ISRAEL
Dipublikasikan tanggal 04 September 2015
PERTEMUAN PAUS FRANSISKUS DENGAN PRESIDEN ISRAEL
Lanjutkan Negosisasi Langsung dengan Palestina
Pada pagi hari tanggal 3 September 2015 di Istana Kepausan Paus Fransiskus menerima Presiden negara Israel Reuven Rivlin. Dalam pertemuan tersebut Bapa Suci menyampaikan keinginan agar tercipta iklim kepercayaan antara Israel dengan Palestina dan mendorong Israel untuk melanjutkan negosiasi langsung dalam rangka mencapai kesepakatan yang menghormati aspirasi kedua bangsa.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Pers Tahta Suci, disebutkan bahwa pertemuan penuh persahabatan itu telah menyoroti kebutuhan dan urgensi untuk mendorong iklim kepercayaan antara Israel dan Palestina serta melanjutkan negosiasi langsung untuk mencapai kesepakatan yang menghormati aspirasi kedua bangsa, sebagai kontribusi mendasar untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Pertemuan tersebut juga membicarakan tentang situasi konflik di Timur Tengah, dengan perhatian khusus pada situasi umat Kristen dan kelompok minoritas lainnya. Mengenai hal ini, kedua belah pihak mengakui pentingnya dialog antar agama dan tanggung jawab para pemimpin agama dalam mempromosikan rekonsiliasi dan perdamaian.
Dialog antara Paus dan Presiden Israel juga diarahkan untuk mengatasi beberapa permasalahan antara negara Israel dan Tahta Suci; mereka telah menyatakan keinginan untuk selekas-lekasnya menandatangani perjanjian bilateral, yang sedang dalam tahap pembicaraan, dan mencari solusi yang tepat bagi beberapa masalah yang menjadi perhatian bersama, termasuk situasi sekolah-sekolah Kristen di negara bergejolak tersebut.
Seusai pertemuan, Presiden Israel menghadiahkan kepada Bapa Suci sebuah prasasti dari batu basal dengan tulisan tentang Raja Daud yang ditemukan dalam sumber di luar Alkitab. "Saya yakin tepatlah Anda memiliki benda ini untuk mengingat bahwa agama Kristen dan agama Yahudi memiliki asal-usul yang sama", kata Rivlin.
Pada gilirannya, Bapa Suci memberikan kepada Presiden sebuah medali dengan gambar pohon zaitun di tengah sekuntum mawar dan tulisan: "carilah apa yang mempersatukan, enyahkanlah apa yang memecah-belah."
"Di hadapan segala perpecahan, tantangan sebenarnya adalah persatuan," ujar Bapa Suci setelah menyerahkan medali tersebut beserta ensiklik Laudato Si’ dan Evangelii Gaudium. Kemudian Paus berkata kepada Rivlin dan istrinya, "Doakan saya!"
Setelah beraudiensi dengan Paus, Presiden Israel dan delegasinya bertemu dengan Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin.
(dari berbagai sumber)