SANG BINTANG TIMUR
Dipublikasikan tanggal 05 October 2015
SANG BINTANG TIMUR
Yesus atau Lucifer?
Beberapa saat ini saya dipusingkan dengan beberapa pertanyaan yang mampir ke medsos saya. Mereka mempersoalkan sebuah tayangan lawas di YouTube berjudul: Lucifer Invoked at the Vatican, yang sebetulnya pertama kali dipublikasikan pada tanggal 2 April 2013 (berarti sudah lebih daripada dua tahun yang lalu). Dalam tayangan tersebut kita dapat menyaksikan seorang imam di hadapan para imam, uskup, kardinal, dan Paus berdoa sambil mendaraskan kalimat-kalimat sebagai berikut: Flammas eius Lúcifer matutínus invéniat, ille, inquam, Lúcifer qui nescit … Pada saat ini sudah ada 75 komentar pro dan kontra mengenai video tersebut.
Video ini sekarang justru dipromosikan di medsos orang-orang Indonesia terutama di kalangan kaum muda. Seperti biasa tentu dengan komentar yang menyesatkan bahwa Gereja Katolik menyembah Lucifer! Apakah benar demikian? Sudah pasti keliru! Ternyata yang dinyanyikan oleh imam dalam video tayangan tersebut adalah penggalan dari Madah Paskah Exultet yang dinyanyikan oleh umat pada Malam Paskah bersamaan dengan upacara penyalaan Lilin Paskah. Madah Paskah beserta pemberkatan Lilin Paskah mengungkapkan seluruh iman Kristiani akan rencana penyelamatan Allah dari semula yang memuncak pada sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus.
Kalau ditilik terjemahan bahasa Indonesia untuk dua ayat dalam bahasa Latin tadi: “Semoga nyalanya digabungkan dengan sinar bintang kejora, dengan Kejora Sejati itu yang tak kunjung terbenam, yang telah terbit dari alam maut …” Rupanya Lucifer adalah terjemahan bahasa Indonesia untuk kata “bintang kejora.” Dari manakah asal usul gelar “Kejora Sejati” untuk Yesus dan mengapa “Lucifer” selain dikaitkan dengan Yesus, juga dikaitkan dengan Iblis?
Dalam Kitab Suci Lucifer diterjemahkan sebagai “Bintang Timur”. Yang menjadi persoalan adalah bahwa gelar “Bintang Timur” dikaitkan dengan Iblis dan juga Yesus. Marilah kita perhatikan beberapa ayat Kitab Suci sbb:
- Yes 14:12 – “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa?” Sudah tentu gelar Bintang Timur di sini mengacu kepada Iblis seperti sabda Yesus dalam Luk 10:18, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dan langit.”
- Why 22:16 – “Aku, Yesus telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Akulah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.” Yesus adalah Sang Bintang Timur.
Yang dimaksud dengan bintang timur atau bintang kejora adalah bintang yang lebih terang cahayanya daripada bintang-bintang lain. Penyamaan gelar bintang timur untuk Iblis dan Yesus nampaknya menyiratkan bahwa Iblis ingin “menyamai” Yesus, namun ia gagal. Hanya satu-satunya Yesus yang adalah Terang Dunia (Yoh 9:5).
Daripada asal kata Lucifer yang akhirnya selalu diidentikkan dengan Iblis? Kata Lucifer menerjemahkan kata Ibrani hêylêl (bintang timur) dalam Alkitab Terjemahan Bahasa Inggris versi King James. Dalam terjemahan versi New International kata bintang timur diterjemahkan sebagai “morning star”. Dengan demikian jelaslah “Siapa” yang dimaksud dengan Lucifer dalam Madah Paskah? Dialah Yesus Kristus, Sang Juruselamat Dunia, Putera Allah. Sungguh tidak bertanggung jawab orang yang mempublikasikan tayangan ini dan menuduh bahwa Gereja Katolik menyembah Iblis. Santo Petrus dalam suratnya yang kedua berseru, “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi . Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu." Mempertentangkan bintang timur dalam Madah Paskah sama dengan mempertentangkan kata tersebut dalam kitab Yes, 2 Pet, dan Why. Semoga penjelasan singkat ini bisa memberi pencerahan.
Sumber: www.youtube.com
Bintang Timur Sejati Dicobai oleh Bintang Timur Sesat
(Sumber: armusik.com)