SIAPA YOHANES PEMBAPTIS?

Dipublikasikan tanggal 04 December 2015

SIAPA YOHANES PEMBAPTIS?
Minggu Adven II tahun 2015

Yohanes Pembaptis lahir dari orang tua yang taat kepada Allah dan berasal dari keluarga imam di sebuah kota kecil di Yudea. Secara tradisional kota tersebut dikenal sebagai Ein Karem, yang terletak di pinggiran kota Yerusalem modern. Dia memainkan peran yang unik pada awal pelayanan Yesus. Setiap Injil mengisahkan pelayanan Yohanes sebagai nabi, pengkhotbah, pembaptis, dan saksi di padang gurun Yudea, sebelah timur kota Yerusalem. Pelayanan Yohanes Pembaptis berpuncak pada pembaptisan Yesus di Sungai Yordan. Di samping itu, setiap penulis Injil menekankan aspek-aspek tertentu dari kehidupan Yohanes.

Yohanes mewartakan pertobatan dan pembaptisan serta mengecam orang-orang Farisi dan Saduki. Dia juga bernubuat bahwa, “... Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya...” (Mat 3:11). Yohanes juga menunjuk Yesus sebagai “Anak Domba Allah” (Yoh 1:36). Hanya Lukas yang mencatat tentang kelahiran dan masa kanak-kanak Yohanes Pembaptis (Luk 1 dan 2). Pada akhir hidupnya, Herodes Antipas menangkap, memenjarakan, dan menghukum mati Yohanes.

Kadang-kadang Yohanes Pembaptis diidentifikasikan sebagai Elia, orang yang mempersiapkan jalan menjelang kedatangan hari TUHAN seperti dinubuatkan oleh Maleakhi, “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anak-nya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” (Mal 4:5-6). Pesan ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita yang sedang merayakan masa Adven. Sejak empat tahun lalu, Masa Adven di KAJ menjadi Bulan Keluarga. Maka nubuat Maleakhi ini benar-benar menghimbau kita agar merefleksikan masa penantian hari kelahiran Yesus dengan merenungkan bahwa “Allah menyelamatkan lewat keluarga”.

Beberapa murid Yohanes Pembaptis kemudian menjadi murid-murid Yesus (salah satunya adalah Andreas, Yoh 1:40), namun beberapa orang tetap menjadi pengikut Yohanes (Mat 11:2-6, Luk 7:18-23). Setelah Yohanes Pembaptis meninggal, mereka yang tidak menjadi murid-murid Yesus, melanjutkan karya pelayanan Yohanes Pembaptis. Barangkali Paulus menemui beberapa orang dari mereka di Efesus (Kis 19:1-7)

Bagi kita Yohanes Pembaptis melambangkan peralihan dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru. Saat Mesias telah tiba serta menggenapi dan menyempurnakan Hukum dan ajaran para nabi. Yohanes Pembaptis menjejakkan kaki di dua periode ini. Mengenai Yohanes Pembaptis, Yesus bersabda, “Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu mau menikmati seketika saja cahayanya itu.” (Yoh 5:35)