BEATO ODORICO DARI PORDENONE

Dipublikasikan tanggal 14 January 2016

BEATO ODORICO DARI PORDENONE

Imam Fransiskan, Misionaris Timur, Rasul orang-orang China

Hari ini Gereja merayakan Pesta Beato Odorico dari Pordenone. Odorico lahir di Villanova dekat Pordenone sekitar tahun 1285. Tidak ada catatan mengenai masa kecilnya. Pada usia 15 tahun beliau memutuskan  untuk hidup membiara di biara Fransiskan Udine dan kemudian ditahbiskan menjadi imam.

Beliau sangat dikenal dengan semangat pertobatannya dan selalu mengenakan piranti sesah-diri (cilicio) atau rantai besi di tangannya. Selain itu beliau juga dikenang sebagai orang yang sangat rendah hati, pandai berkhotbah, bahkan melakukan mukjizat.

Pada suatu saat Odorico minta izin untuk berangkat ke China yang pada saat itu dikuasai oleh kaum Mongolia. Memang beliau bukan orang Eropa pertama yang berkunjung ke negara tersebut. Marco Polo dicatat dalam sejarah berada di China pada tahun 1271. Imam Fransiskan Giovanni dari Montecorvino juga pernah diutus ke China oleh Paus Nikolaus IV pada tahun 1294, untuk kemudian ditahbiskan menjadi uskup pada tahun 1313.

Odorico tiba di China setelah melewati perjalanan yang amat panjang. Beliau berangkat pada tahun 1318 dari Venezia bersama dua orang rekannya. Dalam perjalanan ini beliau menjadi orang Eropa pertama yang menjejakkan kaki di Pulau Kalimantan dan imam pertama yang mendarat di Filipina. Perjalanannya juga mencakup perairan di sekitar kepulauan Andaman, pulau Sumatera, dan Jawa. Di China beliau membangun komunitas Kristiani di Shandong. Selama perjalanan ini tercatat beliau membaptis kira-kira 20.000 orang.

Setelah menetap selama tiga tahun di China (1325-1328) Odorico kembali ke Eropa dan tiba di Venezia pada tahun 1330. Mungkin karena kelelahan dan penyakit yang dideritanya, akhirnya beliau wafat pada tanggal 14 Januari 1331 di biara pertama yang menjadi saksi kehidupan religiusnya di Udine. Salah satu tradisi mencatat bahwa sebelumnya St. Fransiskus dari Asisi menampakkan diri kepadanya dan memberi instruksi agar beliau kembali ke “sarang kecilnya” yaitu biara Udine.

Jenazahnya disimpan beberapa hari di Gereja St. Fransiskus dan terjadi banyak mukjizat melalui perantaraannya. Pada tanggal 2 Juli 1755 Paus Benediktus XIV membeatifikasi Odorico. Sejak tahun 1771 jenazahnya disemayamkan di Gereja Beata Vergine del Carmine, masih di Udine.

Di atas altar besar dari Gereja di Villanova Pordenone didirikan sebuah patung pada tahun 1520, mahakarya Pilacorte, yang melukiskan Beato Odorico dalam ikonografi tradisional dengan Injil di tangan kiri dan salib di tangan kanannya. Di Pordenone didirkan sebuah gereja paroki yang menyandang namanya, karya arsitek Mario Botta pada tahun 1998.

Sejak tahun 2002 Ordo Saudara Dina Konventual mulai memohon proses kanonisasi Beato Odorico.  Sebagian dari jasadnya pada saat itu masih utuh, dan pada bulan April 2006 “kausa”-nya sudah diinisiasi kepada Kongregasi Vatikan bagi Penyebab Penganugerahan Gelar Santo-Santa (La Congregazione delle Cause dei Santi). Menurut P. Antonio Vitale Bommarco OFMConv, Ketua Komisi Beato Odorico untuk kanonisasi dan devosi, kita patut meneladani Beato Odorico, yang 800 tahun yang lalu sudah berjerih payah mempelajari bahasa dan budaya demi mewartakan Injil di dunia belahan timur, terutama China. Hidup dan karyanya harus selalu menjadi inspirasi dan contoh bagi misionaris-misionaris pada masa kini.