MISA KRISMA

Dipublikasikan tanggal 24 March 2016

MISA KRISMA 2016

Pembaharuan Janji Imamat dan Pemberkatan Tiga Jenis Minyak 

Pada hari Kamis, 24 Maret 2016 jam 8 pagi diselenggarakan Misa Krisma dan Pembaharuan Janji Imamat di Gereja Katedral Jakarta. Misa dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo secara konselebrasi. Ratusan imam yang berkarya di Keuskupan Agung Jakarta dan ribuan umat turut menghadiri acara tersebut.

Pada kesempatan ini setiap imam memperbaharui janji imamat mereka di hadapan Uskup , bahwa mereka akan selalu setia dan bertanggung jawab atas hidup panggilan rohaninya sebagai imam, yang tidak lain adalah pembantu Uskup. Tema yang diusung dalam Misa Krisma 2016 adalah “Menjadi Imam yang Setia dan Berbelas Kasih”.

Dalam homilinya Bapak Uskup menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah teladan imam yang setia dan berbelas kasih. Beliau mengutip satu ayat dalam Surat kepada umat Ibrani 2:17 yang berbunyi, “Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.”  Penulis surat Ibrani mengusung sebuah sintesis Kristologi yang baru, karena dalam Perjanjian Baru imamat agung Yesus hanya dimunculkan dalam kitab ini. Untuk itu, perlu kiranya diperbandingkan imamat para imam dalam Perjanjian Lama dan imamat Yesus.

Dalam Perjanjian Lama para imam dipisahkan dari umat dengan pemberkatan dan terdapat sejumlah sejumlah peraturan bagi jabatan imam (Kel 28 dan 29). Karena “dikuduskan” (=dipisahkan) dari umat, imam-imam Perjanjian Lama pada umumnya berkarakter keras dan kesetiaan kepada Allah mereka laksanakan dengan menaati semua peraturan yang sudah ditetapkan. Sebaliknya, Yesus adalah imam agung yang berbelas kasihan dan kesetiaan-Nya kepada Allah dibuktikan dengan kematian-Nya di kayu salib demi menebus dosa manusia.

Ketika pada suatu hari Sabat Yesus berkotbah di sebuah rumah ibadat di Nazaret, Yesus mengutip teks Yesaya, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku , untuk menyampaikan kabar baik  kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan  telah datang." (Luk 4:18-19). Nas ini diambil dari kitab Yesaya (61:1-3) dengan satu catatan bahwa Yesus mengubah sedikit ayat 2 yang asilnya berbunyi “untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, …” Dengan demikian, Yesus mengukuhkan diri-Nya sebagai imam yang berbelas kasih.

Pada hari ini pula Uskup berkenan memberkati tiga jenis minyak:

  1. Minyak Katekumen (oleum catecumenorum) untuk memberkati mereka  yang ingin menjadi katolik (para katekumen);
  2. Minyak Krisma (oleum sacrum chrisma) yang merupakan minyak dengan campuran balsam dan jenis minyak ini digunakan untuk memberkati para baptisan, tahbisan diakonat, tahbisan imamat, tahbisan uskup, dan sakramen krisma;
  3. Minyak Orang Sakit (oleum infirmorum) yang biasa dipakai imam untuk memberkati mereka yang ada dalam kondisi sakit serius atau menjelang ajal atau mereka yang sudah berusia lanjut.

Bapak Uskup juta tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh imam baik diosesan maupun tarekat yang telah membantu pelayanan di Keuskupan Agung Jakarta. Peran imam-imam tarekat membuktikan harta kekayaan rohani yang diwariskan kepada Gereja. Demikian pula Uskup mengucapkan terima kasih kepada umat, yang dengan satu dan lain cara membantu, mendukung, dan mengukuhkan peran para imam. Sesungguhnya, pelayanan imamat hanya bisa terlaksana dengan baik apabila diwujudnyatakan dalam pelayanan kepada dan bersama umat.

 

 Foto: Noverly Liem Photography